93
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Kegiatan Pra Siklus
Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian tindakan pra siklus yaitu mengidentifikasi masalah yang ada di kelas. Pada kegiatan observasi
peneliti mengamati proses pembelajaran mata pelajaran dasar desain pada kompetensi dasar penerapan prinsip desain pada benda kelas X Busana 2 di
SMK N 3 Magelang. Jumlah siswa kelas X busana 2 adalah 36 siswa yang semuanya perempuan. Mata pelajaran dasar desain disampaikan dalam durasi
waktu 3 x 45 menit pada setiap minggunya, mulai dari siklus I dan seterusnya sampai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diinginkan. Kategori kreativitas
siswa ditentukan dari nilai kriteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Permasalahan yang ditemukan dari hasil observasi adalah
sebagai berikut: 1 Lemahnya strategi pembelajaran mengakibatkan sikap dan perilaku siswa
yang masih ragu-ragu dalam mengemukakan pendapatnya dimuka kelas, sehingga suasana kelas cenderung pasif karena kurang adanya dorongan
motivasi dari guru. 2 Teknik penyampaian materi pada mata pelajaran dasar desain masih
didominasi dengan metode pembelajaran konvensional. Pada metode ini guru berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima
informasi yang kemudian dituntut untuk dapat mengingat dan menghafal, sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari belum
94 maksimal. Dalam mencipta suatu desain busana siswa belum mengetahui
maksud dan tujuan desain busana tersebut dibuat untuk apa dan untuk siapa. Siswa hanya menduga-duga dan tidak benar-benar mengerti manfaat dari
disain busana tersebut. Hal tersebut dapat terlihat ketika guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan, siswa tidak dapat menjawab dengan lancar.
3 Belum digunakannya model pembelajaran yang inovatif juga terlihat dari perilaku siswa yang cenderung bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas
dan kurang termotivasi untuk mengembangkan dan mengaktifkan kapasitasnya dalam mencipta desain busana, sehingga hasil desain busana
siswa belum dapat terbaca dengan baik. Sebagian besar siswa 72,22 dalam kelas tersebut masih tergolong dalam kategori kurang kreatif.
4 Selain itu kurangnya sumber belajar juga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Siswa cenderung terpaku pada contoh contoh yang diberikan oleh
guru mengenai teori teori dasar desain yang seyogyanya itu merupakan contoh yang mendasar. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya referensi
untuk mengembangkan ide-ide kreatifnya ke dalam bentuk desain busana yang mengandung arti.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti dan guru sebagai kolaborator dalam penelitian, merencanakan perbaikan untuk meningkatkan
kreativitas mencipta desain busana siswa yaitu pada mata pelajaran dasar desain. Karena selama pembelajaran guru belum menggunakan metode
pembelajaran yang inovatif maka peneliti menyarankan penggunaan metode pendekatan pembelajaran kooperatif berbasis Group Investigation. Dengan
penerapan metode pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan proses
95 pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kreativitas mencipta
desain busana siswa kelas X di SMK N 3 Magelang. Guru merespon baik dan sepakat dengan rencana penggunaan
pendekatan pembelajaran kooperatif berbasis Group Investigation untuk kompetensi dasar penerapan prinsip desain pada benda. Dengan inovasi baru
tersebut guru mengharapkan tujuan yang sama dengan peneliti, yaitu pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik dan peningkatan kreativitas siswa.
Untuk mengetahui perbandingan peningkatan kreativitas mencipta desain busana siswa antara pra tindakan dengan setelah dikenai tindakan maka peneliti
dan guru mengadakan pembelajaran seperti biasa yang dilakukan guru dikelas tanpa menggunakan model pembelajaran inovatif, kemudian siswa diberi tugas
mencipta desain busana.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, tiap siklus terdiri dari satu kali perencanaan, satu kali tindakan dan observasi, serta satu kali
refleksi. Refleksi pada tiap pertemuannya dirangkum kembali secara keseluruhan agar diperoleh gambaran refleksi secara umum. Siklus penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan Planning
1 Mempersiapkan dan menyusun perangkat pembelajaran berupa scenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP disusun
oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen dan guru yang bersangkutan. RPP yang dibuat lebih menekankan pada kegiatan inti yaitu peningkatan
kreativitas mencipta desain busana melalui model Pembelajaran Group Investigation.
96 2 Merumuskan langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal dan guru
memberikan penjelasan singkat mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan model Group Investigation.
3 Metode yang digunakan diawal pertemuan adalah metode ceramah dengan menyampaikan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang akan dicapai
yang dilanjutkan mengamati dan menyimak presentasi yang disampaikan guru melalui media power point dan handout yang berisi tentang materi
penerapan prinsip desain pada benda, penyajian materi presentasi berupa topik-topik permasalahan yang berkaitan dengan materi, kemudian
mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil dan komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa serta harus bersifat heterogen.
Setiap kelompok memilih sendiri permasalahan–permasalahan yang telah ditawarkan guru sesuai dengan yang mereka pilih, namun tetap berdasarkan
kesepakatan dalam diskusi kelas antara siswa dan guru. Selama proses diskusi guru membantu dalam proses pengumpulan informasi dan
memfasilitasi pengaturan. Selain itu setiap individu diberi tugas mencipta desain busana sebagai hasil belajar induvidu dari diskusi kelompok untuk
mengetahui tingkat kreativitas mencipta desain pada mata pelajaran dasar desain.
4 Peneliti mempersiapkan instrument lembar observasi yang digunakan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran dan akan diisi oleh guru mata
pelajaran sebagai pengamat bersama teman sejawat sebagai observer. Kemudian mempersiapkan instrument panduan penilaian unjuk kerja untuk
menilai kreatifitas mencipta desain busana siswa. Selanjutnya peneliti dan