38
4 Memberi Penguatan Reinforement
Penguatan penting diberikan kepada anak terutama anak tunagrahita untuk membangkitkan motivasi belajar. Dengan
begitu, materi yang sudah disampaikan dapat optimal. Penguatan ini dapat berupa penguatan verbal, gerak wajah,
sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, dan dengan benda untuk menarik perhatian anak.
5 Mengelola kelas
Mengelola kelas dapat berwujud menyediakan fasilitas dan menciptakan kondisi kelas yang kondusif agar siswa
belajar secara
optimal sehingga
tercapailah tujuan
pembelajaran.
6 Menutup Pembelajaran
Menutup pembelajaran perlu dilakukan guru dengan merangkum atau membuat garis pokok persoalan dari materi
yang dibahas, mengkondisikan perhatian siswa terhadap hasil- hasil yang diperoleh dalan belajar, mengorganisasikan siswa
dalam memahami materi yang sudah disampaikan, dan mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi.
c. Tahap Sesudah Pengajaran Evaluasi
Tahap sesudah pengajaran disebut juga dengan tahap evaluasi pengajaran. Pada akhir pembelajaran, guru perlu
melakukan tes untuk menentukan kemampuan siswa. Tujuan-
39
tujuan yang telah ditentukan dapat diuji melalui serangkaian tes. Sri Widati dan Murtadlo 2007: 121 menyebutkan bahwa ada
beberapa pertimbangan kriteria dalam guru memilih tes, diantaranya:
1 Penghematan
Tes yang dipilih harus ekonomis dalam kaitan dengan waktu dan uang.
2 Validitas
Para pengguna tes harus diberi bukti bahwa tes benar- benar mengukur apa yang menjadi tujuan perencanaannya.
3 Reliabilitas
Para guru harus mempunyai keyakinan bahwa satu tes menghasilkan skor yang konsisten.
4 Tujuan
Para guru harus memikirkan mengapa mereka menguji, siapa yang mereka uji dan apa yang mereka uji. Tes dilakukan
agar dapat mengertahui kemajuan kemampuan siswa berdasarkan tujuan
–tujuan yang telah dirancang. Tes yang dilakukan dapat berupa tes subyektif, obyektif, dan
penampilan. Pada pendidikan jasmani adaptif untuk anak tunagrahita dapat digunakan jenis tes obyektif.
40
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh sebagai berikut:
1. Luqy Cinttya Deby 2015 yang berjudul “Proses Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Anak Tunagrahita di SLB Negeri 1 Sleman ”.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan diketahuinya media
pembelajaran, sarana
prasarana, evaluasi,
dan cara
memodifikasi alat di SLB Negeri 1 Sleman dapat digunakan untuk pemanfaatan di sekolah luar biasa lainnya.
2. Tresnaning Putri 2013 yang berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Adaptif Untuk Siswa-Siswi Auits Kelas Tinggi Bina Anggita Yogyakarta”. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif jenis deskriptif. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi non partisipan, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani adaptif siswa-siswa autis berjalan dengan baik mulai dari perncanaan,
pelaksanaan dan evaluasi dan memenuhi tujuan-tujuan dari penjas adaptif.
C. Kerangka Berfikir
Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang di dalamnya melibatkan aktivitas jasmani peserta didik yang dilakukan secara