74
keberagaman kondisi dan kebutuhan sisawa yang bermacam- macam. Penyusunan RPI tentu membutuhkan banyak waktu untuk
observasi kondisi siswa, kebutuhan jangka pendek siswa dan program yang dibutuhkan. Selain membutuhkan banyak waktu
dan 1 satu guru pendidikan jasmani tidak cukup bila harus menyusun setiap RPI untuk setiap anak berkebutuhan khusus yang
jumlahnya lebih dari separuh dari jumlah keseluruhan peserta didik.
f. Perencanaan Materi Pembelajaran
Berdasarkan wawancara dengan guru pendidikan jasmani, materi pembelajaran telah direncanakan sebelum pembelajaran
dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya, materi yang disajikan oleh guru pendidikan jasmani tidak banyak divariasi.
Minggu pertama hari Rabu pembelajaran tentang materi kebugaran jasmani, seperti push-up dan sit-up untuk melatih
kekuatan anggota tubuh. Setiap gerakan push-up dan sit-up dilakukan sebanyak dua kali dengan dalam waktu 30 detik. Minggu
kedua hari Rabu pembelajaran tentang materi olahraga air berenang tentang gerak dasar renang gaya bebas seperti
meluncur, menggerakan gerakan kaki. Awalnya siswa dilatih dengan berpegangan pada besi dipinggir kolam dengan
menggerakan kakinya, kemudian dilatih meluncur dengan posisi berdiri diatas kolam.
75
Minggu ketiga hari Rabu pembelajaran tentang materi masih olahraga air berenang tentang gerak dasar gaya dada dan
punggung, seperti gerakan menggerakan kaki dan tangan, meluncur ke air. Awalnya siswa dilatih untuk menggerakan
kakinya membuka dan menutup dengan tangan perpegangan pada besi, lalu ditambah dengan gerakan tangan. Minggu keempat hari
Rabu pembelajaran tentang materi kebugaran yaitu lari bolak-balik, kelincahan dan kecepatan. Anak tunagrahita diberi beberapa
rintangan dengan kun sebagai rintangan untuk berlari kelincahan, kemudian siswa diberikan untuk berlatih kecepatan dengan lari
bolak balik. Kegiatan berlangsung dengan melakukan gerakan sebanyak dua kali.
g. Perencanaan Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang akan digunakan ketika kegiatan belajar mengajar telah direncanakan sebelumnya oleh guru
pendidikan jasmani. Strategi pembelajaran meliputi teknik modifikasi pembelajaran, teknik modifikasi lingkungan belajar,
dan teknik modifikasi aktivitas belajar. Ketiga strategi tersebut telah direncanakan sebelumnya dengan mempertimbangkan
kondisi dan kemampuan anak tunagrahita. Teknik modifikasi pembelajaran yang direncanakan
diantaranya adalah penggunaan bahasa yang singkat dan mudah dimengerti oleh anak tunagrahita, penggunaan istilah dan kata
76
perintah yang konsisten serta penggunaan multisensori. Pendekatan multisensori yang dilakukan adalah seperti guru memberikan
gerakan-gerakan tertentu dan mendemontrasikan gerakan tersebut secara menyeluruh disertai dengan menguraikan kembali secara
verbal. Sedangkan teknik modifikasi lingkungan belajar yang
direncanakan adalah dengan penciptaan ruang belajar yang bervariasi dan menyesuaikan materi yang akan disampaikan.
Ruang belajar tidak harus dilakukan di kelas atau di lapangan seperti yang biasanya diterapkan pada pembelajaran pendidikan
jasmani. Guru pendidikan jasmani memvariasikan dengan kegiatan olahraga tidak hanya dilakukan di sekolah tetapi dapat juga di luar
lingkungan sekolah, lapangan desa, dan kolam renang umum. Strategi pembelajaran yang ketiga adalah teknik modifikasi
aktivitas belajar. Menurut guru penjas, teknik modifikasi aktivitas belajar yang direncanakan adalah memberikan kesempatan kepada
seluruh siswa untuk melaksanakan gerakan atau latihan yang sama untuk menghindari anak tunagrahita merasa dibedakan dengan
temannya. Selain itu guru memodifikasi aktivitas belajar khususnya pada media, yaitu memanfaatkan peralatan yang sudah
ada. Misalnya lompat tali untuk kebugaran jasmani tentang melompat.
h. Perencanaan Media