Teknik Memodifikasi Lingkungan Belajar

26

b. Teknik Memodifikasi Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar sangat penting untuk dimodifikasi dalam pembelajaran anak tunagrahita, agar tujuan pembelajaran tetap tercapai tanpa terhambat oleh keterbatasan dan kebutuhan khusus siswa. Teknik modifikasi lingkungan belajar diperlukan agar tercipta lingkungan yang kondusif. Beltasar Tarigan 2008: 103 mengungkapakan ketiga teknik tersebut adalah memodifikasi peralatan dan fasilitas, memanfaatkan ruang secara maksimal, serta menghindari gangguuan dan pemusatan konsentrasi. Berikut penjelasanya lebih lanjut: 1 Memodifikasi Peralatan dan Fasilitas Peralatan dan fasilitas sangat penting untuk menunjang berlangsungnya pembelajaran. Anak tunagrahita membutuhkan peralatan dan fasilitas yang tentu saja berbeda dengan siswa umum. Peralatan dan fasilitas untuk ABK memerlukan modifikasi agar dapat menunjang pembelajaran secara optimal. Menurut Beltasar Tarigan 2008: 104 modifikasi tersebut mencakup: a Pengecetan, pengapuran atau memperjelas garis-garis pinggir atau lapangan b Memperlebar lintasan agar dapat dilewati kursi roda c Mengecat atau memperjelas dalan untuk anak tunanetra d Membuat sasaran bola basket yang dapat dipindah- pindahkan e Menggunakan peralatan permainan yang telah ada dalam berbagai fungsi Modifikasi fasilitas yang memungkinkan untuk anak penyandang tunagrahita adalah meminimaliskan dan memperjelas 27 batas lapangan, membuat sasaran bola basket yang dapat dipindahkan dan menggunakan perlatan permainan yang menarik. 2 Memanfaatkan Ruang Secara Maksimal Ruang yang dimaksud dalam hal ini adalah ruang olahraga atau lapangan. Lapangan olahraga anak pada umumnya dengan anak berkebutuhan khusus tentu saja berbeda. Dari segi ukuran, bentuk dan bahkan letak. Untuk anak tunagrahita, lapangan dapat dibuat lebih kecil dari ukuran sebenarnya atau dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung. Seperti pembatas lapangan yang lebih jelas. 3 Menghindari Gangguan dan Pemusatan Kosentrasi Anak tunagrahita sangat mudah terpengaruh dengan keadaan lingkungannya. Mengingat hal tersebut, lingkungan dimana anak sedang melaksanakan pembelajaran harus dihindarkan dari segala bentuk gangguan yang dapat menganggu kosentrasi anak. Beltasar Tarigan 2008: 105 menyatakan bahwa konsentrasi dan perhatian siswa dapat dialihkan dengan berbagai cara antara lain: pemberian instruksi yang lancar, pengelolaan kelas yang baik dari disesuaikan dengan manajemen perilaku. Ketiga cara tersebut dapat ditempuh untuk mendapatkan konsentrasi anak kembali. 28

c. Teknik Memodifikasi Aktivitas Belajar