Karakteristik Anak Tunagrahita Kajian Tentang Anak Tunagrahita

10 Menurut Kemis 2013: 10 pengertian tunagrahita adalah sebagai berikut: 1 Kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum dibawah rata- rata sub-average, yaitu IQ 84 ke bawah sesuai tes 2 Kelainan yang muncul sebelum usia 16 tahun 3 Kelainan yang menunjukan hambatan dalam perilaku adaptif Berdasarkan pendapat para ahli diatas tentang anak tunagrahita dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita adalah anak yang memiliki cacat mental dengan memiliki kecerdasan di bawah rata-rata sedemikian rupa dibandingkan dengan siswa reguler pada umumnya, memiliki keterbatasan dalam perkembangan tingkah laku, tidak berkemampuan secara sosial dan tidak mampu mengelola dirinya sendiri sampai tingkat usia dewasa, gangguan komunikasi, mengalami lambat belajar serta hambatan dalam perilaku adaptif.

b. Karakteristik Anak Tunagrahita

Anak tunagrahita memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak berkebutuhan khusus lainnya. Menurut Kemis 2013: 17 karakteristik anak tunagrahita adalah sebagai berikut: 1 Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru 2 Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal- hal yang baru 3 Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak tunagrahita berat 4 Cacat fisik dan perkembangan gerak 5 Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri 6 Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim 11 7 Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus Sedangkan Rochman Natawidjaja, 1996: 142-143 ada lima karakteristik yang menjadi ciri umum anak tunagrahita yaitu: 1 Lambat dalam memberi reaksi Anak tunagrahita memerlukan waktu lama dalam memberikan reaksi terhadap situasi yang baru, memahami pengertian yang baru dikenalnya. Mereka memberikan reaksi terbaiknya jika mengikuti hal-hal- yang rutin yang secara konsisten dialaminya dari hari ke hari. 2 Rentang perhatian yang pendek Anak tunagrahita tidak dapat menghadapi kegiatan dalam waktu yang lama dan tidak dapat menyimpan instruksi dalam ingatan dengan baik. 3 Keterbatasan dalam kemampuan berbahasa Anak tunagrahita mempunyai keterbatasan dalam penguasaan bahasa, persamaan dan perbedaan harus ditunjukan secara berulang-ulang, latihan-latihan yang sederhana seperti membedakan konsep besar atau kecil, latihan membedakan antara pertama, kedua dan terakhir harus dilakukan dengan konkret, di samping itu anak tunagrahita mudah terpengaruh oleh pembicaraan orang lain. 4 Miskin dalam pertimbangan Anak tunagrahita kurang mampu untuk mempertimbangkan sesuatu membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kecerdasannya yang terbatas. Mereka tidak dapat membayangkan terlebih dahulu akan konsekuensi dari suatu perbuatan. 5 Perkembangan kecakapan motorik yang kurang Perkembangan jasmani dan motorik anak tunagrahita tidak secepat siswa reguler. Nampaknya ada korelasi tertentu antara perkembangan jasmani dan motorik dengan perkembangan intelektual. Berbagai penelitian menunjukan bahwa pada anak tunagrahita korelasi tersebut lebih besar daripada yang terdapat pada siswa regular Suhaeri H.N dalam Rochman Natawidjaya, 1996: 143. Latihan jasmani nampaknya berpengaruh positif terhadap kemajuan belajar dalam 12 pelajaran-pelajaran lain, juga terhadap perkembangan emosi dan kemampuan mengendalikan atau mengarahkan diri. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak tunagrahita lambat dalam member respon dan mempelajari hal baru, keterbatasan dalam kemampuan bicara, perkembangan fisik atau motoriknya yang kurang, tingkah laku yang kurang wajar dan tak lazim.

c. Penyebab Ketunagrahitaan