12
pelajaran-pelajaran lain, juga terhadap perkembangan emosi
dan kemampuan
mengendalikan atau
mengarahkan diri. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
karakteristik anak tunagrahita lambat dalam member respon dan mempelajari hal baru, keterbatasan dalam kemampuan bicara,
perkembangan fisik atau motoriknya yang kurang, tingkah laku yang kurang wajar dan tak lazim.
c. Penyebab Ketunagrahitaan
Menelaah sebab terjadinya ketunagrahitaan pada seseorang menurut kurun waktu terjadinya, yaitu dibawa sejak lahir faktor
endogen dan faktor dari luar seperti penyakit atau keadaan lainnya faktor eksogen. Menurut Kirk dalam Mohammad Efendi 2005:
91 berpendapat bahwa ketunagrahitaan karena faktor endogen, yaitu faktor ketidaksempurnaan psikologis dalam memindahkan
gen. Sedangkan faktor eksogen, yaitu faktor yang terjadi akibat perubahan patologis dari perkembangan normal.
Dari sisi pertumbuhan dan perkembangan, penyebab ketunagrahitaan menurut Devenport dalam Mohammad Efendi
2005: 91 dapat dirinci melalui jenjang berikut: 1
Kelainan atau ketunaan yang timbul pada benih plasma 2
Kelainan atau keturunan yang dihasilkan selama penyuburan telur
3 Kelainan atau keturunan yang dikaitkan dengan
implantasi 4
Kelainan atau keturunan yang timbul dalam embrio 5
Kelainan atau keturunan yang timbul dari luka saat kelahiran
13
6 Kelainan atau keturunan yang timbul dalam janin, dan
7 Kelainan atau keturunan yang timbul pada masa bayi
dan masa kanak-kanak Selain sebab-sebab di atas, menurut Krik Johnson dalam
Mohammad Efendi 2005: 92 ketunagraitaan pun dapat terjadi karena:
1 Radang otak
Radang otak merupakan kerusakan pada area tertentu saat kelahiran. Radang otak ini terjadi karena
adanya pendarahan dalam otak. Sebab-sebab yang pasti sekitar pendarahan yang terjadi dalam otak belum
diketahui. Pada kasus yang ekstrem, peradangan akibat pendarahan menyebabkan gangguan motorik dan mental.
2 Gangguan fisiologis
Berasal dari virus yang dapat menyebabkan ketunagrahitaan di antaranya rubella campak jerman.
Virus ini sangat berbahaya dan berpengaruh sangat besar pada tri semester pertama saat ibu mengandung, sebab
akan memberi peluang timbulnya keadaan ketunagrahitaan terhadap bayi yang dikandung. Selain rubella, bentuk
gangguan fisiologis lain adalah rhesus factor, mongoloid penampakan mirip keturunan orang mongol sebagai
akibat gangguan genetik, dan cretinisme atau kerdil sebagai akibat gangguan kelenjar tiroid.
3 Faktor hereditas
Keturunan atau
diduga sebagai
penyebab terjadinya
ketunagrahitaan masih
sulit dipastikan
kontribusinya sebab para ahli sendiri mempunyai formulasi yang berbeda mengenai keturunan sebagai
penyebab ketunagrahitaan. Kirk dalam Mohammad Efendi 2005: 92 misalnya, memberikan etimasi bahwa 80-90
keturunan memberikan sumbangan terhadap terjadinya tunagrahita.
4 Faktor kebudayaan
Faktor yang
berkaitan dengan
segenap perikehidupan lingkungan psikososial. Dalam beberapa
abad faktor kebudayaan sebagai penyebab ketunagrahitaan sempat menjadi masalah yang kontroversial. Dari satu sisi,
faktor kebudayaan memang mempunyai sumbangan
14
positif dalam membangun kemampuan psikofisik dan psikososial anak secara baik, namun apabila faktor-faktor
tersebut tidak berperan baik, tidak menutup kemungkinan berpengaruh terhadap perkembangan psikofisik dan
psikososial anak.
d. Klasifikasi Anak Tunagrahita