50
Tabel. 4. Kisi-kisi pedoman dokumentasi No Informansumber data
Item dokumentasi
1 Guru penjas
RPP 2
Kegiatan pembelajaran Foto kegiatan belajar mengajar
penjas adaptif
2. Teknik Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto 2002: 100 menyatakan bahwa metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
Observasi menurut Suharsimi Arikunto 2010: 265 adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara
sistematis dengan prosedur yang terstandar. Menurut Haris Herdiansyah 2013: 131-132 observasi
didefinisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu
tujuan tertentu. Observasi adalah suatu kegiatan yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis.
Sedangkan observasi menurut Jonathan Sarwono 2006: 224 kegiatan yang meliputi melakukan pencatatan secara
sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang
51
sedang dilakukan. Observasi digunakan untuk memperoleh data- data tentang gambaran situasi kelas pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa observasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data dengan melakukan pengamatan suatu
proses melihat, mengamati, dan merekam kejadian-kejadian atau perilaku yang diperlukan untuk mendukung penelitian yang sedang
dilakukan. Observasi yang dilakukan adalah observasi non partisipan,
menurut Haris Herdiansyah 2013: 146 observasi non partisipan adalah peran dalam observasi yang dipilih di mana dalam
melakukan pengamatan, peneliti tidak harus mengambil peran dan terlibat dengan aktivitas observer subyek peneiltian. Dalam
situasi-situasi tertentu, observer mungkin tidak terlalu familiar dengan subyek penelitian. Jika dipaksakan melakukan peran
observer partisipan, justru akan menghilangkan kealamiahan setting dan perilaku subyek yang diobservasi. Artinya, peneliti
hanya melakukan pengamatan saja tanpa menjadi anggota kelompok yang ditelitinya sehingga tetap terjaga kealamiahan dari
subyek penelitian. Pengamatan dilakukan berdasarkan pedoman observasi dan
selama observasi berlangsung dilakukan pencatatan untuk
52
mempermudah laporan. Proses pengamatan dilakukan tanpa menggangu kegiatan individu atau kelompok yang diamati.
Pedoman observasi digunakan karena observasi yang dilakukan masuk dalam kelompok observasi terstruktur. Sugiyono 2006:
205 menjelaskan bahwa observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan
diamati, kapan, dan dimana tempatnya. Selain
menggunakan instrumen
penelitian, peneliti
menggunakan catatan lapangan. Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen dalam JX. Moleong 2009: 208 adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif. Proses ini dilakukan setiap kali selesai mengadakan pengamatan atau wawancara, tidak boleh dilalaikan
karena akan tercampur dengan informasi lain dan ingatan seseorang itu sifatnya terbatas. Peneliti dalam hal ini bebas
membuat catatan dan mencatat apa saja yang dilihatnya selama penelitian. Tentu saja yang berhubungan dengan proses belajar
mengajar. Catatan dibuat secara singkat dan jelas sesuai dengan kenyataan yang ada selama pelaksanaan observasi.
b. Wawancara