80 teman  kelompok,  dan  menganalisis  maupun  memecahkan  masalah
terkait dengan materi. Siswa yang kurang terlibat aktif dalam kegiatan ini biasanya malu dan takut salah untuk mengungkapkan pendapatnya..
3 Guru  kurang  memaksimalkan  pemberian  reward  kepada  siswa  yang
aktif  di  kelas.  Dalam  kegiatan  pembelajaran  guru  bertugas  untuk memotivasi  siswa  agar  terlibat  aktif  dikelas,  salah  satunya  dengan
pemberian  reward.  Kurang  memaksimalnya  pemberian  reward, sehingga  kurang  termotivasi  serta  merasa  senang  untuk  terlibat  aktif
dalam proses pembelajaran.. Masih  adanya  kekurangan  dalam  pelaksanaan  metode  guided
discovery  pada  siklus  I  yang  berparuh  pada  rendahnya  keterampilan komunikasi IPA siswa yang berada pada kriteria cukup, sehingga perlu
dilakukan tindakan selanjutnya untuk mencapai indikator keberhasilan.
4. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Tahap  perencanaan  pada  siklus  II  mengacu  pada  hasil observasi  dan  refleksi  pada  siklus  I.  Beberapa  kekurangan  yang  ada
pada  siklus  I  akan  diperbaiki  pada  siklus  II.  Hal-hal  yang  akan dilakukan  peneliti  bersama  guru  dalam  tahap  perencanaan  adalah
sebagai berikut. 1
Merencanakan perbaikan yang akan digunakan pada siklus II, hal- hal yang dilakukan antara lain:
81 a
Guru lebih aktif untuk menuliskan catatan terkait materi pada saat menjelaskan maupun memberi penguatan kepada  siswa.
b Guru  memaksimalkan  pemberian  reward  atau  penghargaan
kepada siswa yang aktif di kelas. 2
Menyusun RPP berdasarkan SK dan KD yang digunakan dengan menggunakan  metode  guided  discovery.  RPP  yang  digunakan
disusun  oleh  peneliti  dan  guru  kelas  yang  kemudian dikonsultasikan dengan dosen.
3 Mempersiapkan  sumber  dan  media  pembelajaran  yang  akan
digunakan selama proses pembelajaran. 4
Mempersiapkan  instrumen  penelitian  yaitu  lembar  observasi aktivitas belajar siswa, aktivitas guru, dan dokumentasi.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pada  tahap  pelaksanaan  tindakan  selama  proses  pembelajaran IPA guru menerapkan metode guided discovery dengan menggunakan
RPP  sebagai  pedoman  dalam  melaksanakan  kegiatan  pembelajaran. SK yang digunakan pada siklus II adalah memahami sifat-sifat benda,
perubahan sifat benda, dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari, dan  KD  yang  digunakan  adalah  mendeskripsikan  perubahan  sifat
benda  ukuran,  bentuk,  warna  atau  rasa  yang  dapat  diamati  akibat pembakaran,  pemanasan,  dan  diletakkan  di  udara  terbuka.  Deskripsi
dari setiap pertemuan yang sudah dilaksanakan adalah sebagai berikut. 1
Pertemuan pertama
82 Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada tanggal 11
November 2015.Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah perubahan  sifat  benda  padat  akibat  adanya  pembakaran,
pemanasan, dan diletakkan di udara terbuka dan membandingkan benda  padat  sebelum  dan  sesudah  mengalami  perubahan.
Sebelum  memulai  pembelajaran,  guru  menyiapkan  media  dan LKS  yang  akan  digunakan  selama  proses  pembelajaran  serta
mengkondisikan siswa agar siap untuk menerima pelajaran. a
Kegiatan Awal Guru  membuka  kegiatan  pembelajaran  dengan
mengucapakan  salam,  kemudian  guru  melakukan  apersepsi dengan  bertanya  kepada  siswa  “  Anak-aank  masih  ingatkah
kalian tentang pelajaran kemarin? Termasuk benda apa apel, pensil,  dan  es  batu?  Tahukah  kalian  benda  padat  dapat
mengalami  perubahan  jika  dipanaskan,  dibakar,  dan diletakkan  di  udara  terbuka?  Agar  lebih  jelas  lagi  mari  kita
lakukan pecobaan. b
Kegiatan Inti Guru  membagi  siswa  menjadi  4  kelompok.  Guru
kemudian membagikan  LKS  serta  alat  dan  bahan  yang  akan digunakan selama proses pembelajaran. LKS yang dibagikan
kepada siswa berisi tentang langkah-langkah serta pertanyaan yang terkait dengan percobaan  yang akan dilakukan. Setelah
83 itu  siswa  mulai  untuk  melakukan  percobaan  tentang
perubahan  benda  padat  akibat  dipanaskan,  dibakar,  dan diletakkan  di  udara  terbuka.Siswa  sudah  terlihat  antusias
dalam  kegiatan  percobaan.Saat  melakukan  percobaan  guru juga
ikut membimbing
siswa ketika
menemui kesulitan.Setelah  melakukan  percobaan  siswa  diminta  untuk
menjawab  pertanyaan  yang  ada  ada  di  dalam  LKS.Selama kegiatan  percobaan  siswa  sudah  mulai  beratanya  pada  guru
terkait hal yang belum dipahami.
Gambar 9. Siswa terlihat antusias dalam kegiatan percobaan
Setelah  selesai  siswa  menyampaikan  hasil  percobaan yang  telah  dilakukan  di  depan  kelas,  sementara  kelompok
lain diperbolehkan untuk memberi tanggapan. Setelah seluruh kelompok  menyampaikan  hasil  percobaannya,  guru  mulai
membahas terkait
percobaan yang
dilakukan serta
84 memberikan  penguatan  mengenai  percobaan  yang  telah
dilakukan. Siswa yang belum paham diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Selanjutnya guru  melakukan  evaluasi  terkait  pemahaman  siswa  dengan
memberikan  soal  evaluasi  untuk  dikerjakan  siswa  secara individu.
c Kegiatan Akhir
Pada  kegiatan  akhir,  siswa  menyimpulkan  materi yang
telah dipelajari
dengan bimbingan
guru.Saat menyimpulkan  mayoritas  siswa  sudah  ikut  menyimpulkan
dan  guru  senantiasa  membimbing  siswa  menyimpulkan materi.Setelah  itu  guru  menyampaikan  kepada  siswa  bahwa
dengan bekerjasama dan saling membantu saat pembelajaran berlangsung  dapat  membantu  siswa  menyelesaikan  tugas.
Terakhir guru
menutup pembelajaran
IPA dengan
mengucapkan salam. 2
Pertemuan Kedua Pertemuan  kedua  siklus  I  dilaksanakan  pada  tanggal  17
November 2015.Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah perubhan sifat benda cair akibat adanya pemanasan dan diletakkan
di  udara  terbuka.  Sebelum  memulai  pembelajaran,  guru menyiapkan media dan  LKS  yang akan digunakan selama proses
85 pembelajaran  serta  mengkondisikan  siswa  agar  siap  untuk
menerima pelajaran. a
Kegiatan Awal Guru
membuka kegiatan
pembelajaran dengan
mengucapkan  salam,  kemudian  guru  melakukan  apersepsi dengan  bertanya  kepada  siswa  “Anak-anak  apakah  kalian
masih  ingat materi  yang  kemarin  diajarkan?  Pernahkah  kalian melihat  ibu  memasak  air?Apa  yang  terjadi  saat  air  tersbut
dipanaskan?  Tahukah  kalian  jika  air  yang  merupakan  benda cair  yang  dapat  berubah  sifatnya  bila  dipanaskan  dan
diletakkan  diudara  terbuka.Untuk  lebih  jelasnya  mari  kita lakukan percobaan.
b Kegiatan Inti
Guru  melakukan  tanya  jawab  ringan  mengenai  sifat benda  padat  dan  cair.  Selanjutnya,  guru  membagi  siswa
menjadi  4  kelompok.  Guru  kemudian  membagikan  LKS  serta alat  dan  bahan  yang  akan  digunakan  selama  proses
pembelajaran. LKS yang dibagikan kepada siswa berisi tentang langkah-langkah  serta  pertanyaan  yang  terkait  dengan
percobaan yang akan dilakukan. Setelah itu siswa mulai untuk melakukan  percobaan  tentang  perubahan  sifat  benda  cair
akibat dipanaskan dan diletakkan diudara terbuka.Siswa sudah terlihat  antusias  dalam  kegiatan  percobaan.Saat  melakukan
86 percobaan  guru  juga  ikut  membimbing  siswa  ketika  menemui
kesulitan.Setelah  melakukan  percobaan  siswa  diminta  untuk menjawab  pertanyaan  yang  ada  ada  di  dalam  LKS.Selama
kegiatan  percobaan  siswa  sudah  mulai  beratanya  pada  guru terkait hal yang belum dipahami.
Gambar 10.Siswa terlihat antusias saat melakukan percobaan dan guru membimbing siswa ketika menemui kesulitan.
Setelah  selesai  siswa  menyampaikan  hasil  percobaan yang telah dilakukan di depan kelas, sementara kelompok lain
diperbolehkan  untuk  memberi  tanggapan.  Setelah  seluruh kelompok  menyampaikan  hasil  percobaannya,  guru  mulai
membahas terkait percobaan yang dilakukan serta memberikan penguatan mengenai percobaan yang telah dilakukan.
Siswa  yang  belum  paham  diberikan  kesempatan  untuk bertanya  mengenai  materi  yang  belum  dipahami.  Selanjutnya
guru  melakukan  evaluasi  terkait  pemahaman  siswa  dengan memberikan  soal  evaluasi  untuk  dikerjakan  siswa  secara
individu.
87 c
Kegiatan Akhir Pada  kegiatan  akhir,  siswa  menyimpulkan  materi  yang
telah  dipelajari  dengan  bimbingan  guru.Saat  menyimpulkan mayoritas siswa sudah ikut menyimpulkan dan guru senantiasa
membimbing  siswa  menyimpulkan  materi.Setelah  itu  guru menyampaikan  kepada  siswa  bahwa  dengan  bekerjasama  dan
saling  membantu  saat  pembelajaran  berlangsung  dapat membantu siswa menyelesaikan tugas. Terakhir guru menutup
pembelajaran IPA dengan mengucapkan salam. c.
ObservasiPengamatan Tindakan Siklus II Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode guided discovery secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar.  Guru  telah  menjalankan  metode  guided  discovery  secara
runtut.  Pertama,  guru  menetapkan  standar  perilaku  siswa  dengan menentukan  perilaku  yang  harus  dipatuhi  selama  kegiatan
pembelajaran.Selanjutnya, adalah
pemberian pertanyaan
guru memberikan  permasalahan  dalam  bentuk  pertanyaan.Selanjutnya,
guru membentuk kelompok dalam pembentukan kelompok guru telah membagi kelompok secara heterogen pada setiap pertemuan.
Guru membagikan  LKS serta menyiapkan alat dan bahan yang akan  digunakan  selama  proses  pembelajaran.  LKS  yang  dibagikan
kepada  siswa  berisi  tentang  langkah-langkah  serta  pertanyaan  yang terkait dengan percobaan yang akan dilakukan. Setelah itu siswa mulai
88 untuk  melakukan  percobaan  dengan  alat  dan  bahan  yang  telah
disediakan.Saat  melakukan  percobaan  guru  juga  ikut  membimbing siswa  ketika  menemui  kesulitan.Setelah  melakukan  percobaan  siswa
diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada ada di dalam LKS. Guru menuntun melakukan kegiatan penemuan berupa kegiatan
pengumpulan  data  dan  pemerosesan  data  dalam  tahap  ini  guru  sudah membimbing  siswa.  Setelah  selesai  menyampaikan  hasil  percobaan
yang  telah  dilakukan  di  depan  kelas,  sementara  kelompok  lain diperbolehkan  untuk  memberi  tanggapan.Pada  siklus  II  ini  siswa
mulai  aktif  memberikan  tanggapan  atau  bertanya.  Siswa  yang  berani memberi  tanggapan  atau  bertanya  akan  mendapatkan  reward  dari
guru.
Gambar 11. Guru memberikanreward kepada siswa Setelah  seluruh  kelompok  menyampaikan  hasil  percobaannya,
guru  mulai  membahas  terkait  percobaan  yang  dilakukan  serta memberikan  penguatan  mengenai  percobaan  yang  telah  dilakukan.
Saat  guru  memberikan  penguatan,  guru  mencatatkan  hal  penting
89 terkait  materi  di  papan  tulis  yang  akan  memudahkan  siswa  untuk
memahami materi. Setelah langkah-langkah metode  guided discovery selesai  dilakukan,  siswa  yang  belum  paham  diberikan  kesempatan
untuk  bertanya  mengenai  materi  yang  belum  dipahami.  Selanjutnya guru  melakukan  evaluasi  terkait  pemahaman  siswa  dengan
memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan siswa secara individu.
Gambar 12. Siswa mulai tertib mengerjakan soal evaluasi Penggunaan metode guided discovery dalam pembelajaran IPA
berpengaruh  terhadap  keterampilan  komunikasi  siswa.  Keterampilan komunikasi siswa antara lain.
1 Mengidentifikasi objek dan peristiwa dengan akurat
Aspek  keterampilan  komunikasi  mengidentifikasi  objek  dan peristiwa dengan akurat meliputi siswa dapat mengidentifikasi benda-
benda  berdasarkan  jenisnya  padat,  cair,  dan  gas,  mengidentifikasi sifat-sifat  benda  padat,  mengidentifikasi  sifat-sifat  benda  cair,  dan
mengidentifikasi sifat-sifat benda gas.
90 pertemuan
pertama, dalam
keterampilan komunikasi
mengidentifikasi  benda-benda  berdasarkan  jenisnya  yang  mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak  1 siswa, dan  yang mendapat
skor 4 sebanyak 26 siswa. Selanjutnya pada aktivitas mengidentifikasi sifat-sifat  benda  padat  yang  mendapat  skor  1  dan  2  tidak ada,  skor  3
sebanyak 6 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 21 siswa. Pada aktivitas mengidentifikasi sifat-sifat benda cair yang mendapat skor 1
dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 5  siswa, dan  yang mendapat skor 4 sebanyak  22  siswa.  Dan  pada  aktivitas  mengidentifikasi  sifat-sifat
benda gas   yang mendapat skor 1  dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak  8 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 19 siswa.
Pada  pertemuan  kedua,  dalam  keterampilan  komunikasi mengidentifikasi  benda-benda  berdasarkan  jenisnya  yang  mendapat
skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 27 siswa, dan yang mendapat skor  4  tidak  ada.  Selanjutnya  pada  aktivitas  mengidentifikasi  sifat-
sifat  benda  padat  yang  mendapat  skor  1  dan  2  tidak  ada,  skor  3 sebanyak 1 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 26 siswa. Pada
aktivitas mengidentifikasi sifat-sifat benda cair yang mendapat skor 1, 2 dan 3 tidak ada, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 27 siswa. Dan
pada  aktivitas  mengidentifikasi  sifat-sifat  benda  gas    yang  mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak  2 siswa, dan  yang mendapat
skor 4 sebanyak 25 siswa. 2
Mendeskripsikan objek dan peristiwa dengan akurat
91 Aspek  keterampilan  komunikasi  mendeskripsikan  objek  dan
peristiwa  dengan  akurat  meliputi  mendeskripsikan  sifat  benda  padat, mendeskripsikan  sifat  benda  cair,  mendeskripsikan  sifat  benda  gas,
dan  mengemukakan  pendapatnya  tentang  hasil  identifikasi  dalam diskusi.  Pada  pertemuan  pertama,  dalam  aktivitas  mendeskripsikan
sifat  benda  padat  yang  mendapat  skor  1  dan  2  tidak  ada,  skor  3 sebanyak 27 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada. Selanjutnya,
untuk aktivitas mengidentifikasi sifat benda cair yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 24 siswa, dan yang mendapat skor 4
sebanyak  3  siswa.  Aktivitas  mendeskripsikan  sifat  benda  gas  yang mendapat skor 1  dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak  7 siswa, dan  yang
mendapat  skor  4  sebanyak  20  siswa.  Dan  untuk  aktivitas mengemukakan  pendapatnya  tentang  hasil  identifikasi  dalam  diskusi
yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 8 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 19 siswa.
Pada  pertemuan  kedua,  dalamaktivitas  mendeskripsikan  sifat benda padat yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 2
siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4  sebanyak  25  siswa.  Selanjutnya, untuk aktivitas mengidentifikasi sifat benda cair yang mendapat skor 1
dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 1  siswa, dan  yang mendapat skor 4 sebanyak  26  siswa.  Aktivitas  mendeskripsikan  sifat  benda  gas  yang
mendapat skor 1  dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 6 siswa, dan  yang mendapat  skor  4  sebanyak  21  siswa.  Dan  untuk  aktivitas
92 mengemukakan  pendapatnya  tentang  hasil  identifikasi  dalam  diskusi
yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 2 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 25 siswa.
3 Membantu mendeskripsikan sehingga yang lain dapat mengidentifikasi
objek yang telah diketahui Aspek  keterampilan  komunikasi  membantu  mendeskripsikan
sehingga  yang  lain  dapat  mengidentifikasi  objek  yang  diketahui meliputi  siswa  membantu  teman  kelompoknya  yang  kesulitan  dalam
mengidentifikasi  sifat  benda  padat,  siswa  membantu  teman kelompoknya  yang kesulitan dalam mengidentifikasi sifat benda cair,
dan  siswa  membantu  teman  kelompoknya  yang  kesulitan  dalam mengidentifikasi  sifat  benda  gas.  Pertemuan  pertama,  untuk  aktivitas
siswa  membantu  teman  kelompoknya  yang  kesulitan  dalam mngidentifikasi  sifat  benda  padat  yang  mendapat  skor  1  dan  2  tidak
ada, skor 3 sebanyak 26 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 1 siswa.  Selanjutnya,  untuk  aktivitas  siswa  membantu  teman
kelompoknya  yang  kesulitan  dalam  mengidentifikasi  sifat  benda  cair yang mendapat skor 1  dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 4 siswa, dan
yang  mendapat  skor  4  sebanyak  23  siswa.  Dan  pada  aktivitas  siswa membantu teman kelompoknya yang kesulitan dalam mengidentifikasi
sifat benda gasyang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 15 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 12 siswa.
93 Pada pertemuan kedua, untuk aktivitas siswa membantu teman
kelompoknya  yang kesulitan dalam mngidentifikasi sifat benda padat yang  mendapatskor  1  dan  2  tidak  ada,  skor  3  sebanyak  4  siswa,  dan
yang mendapat skor 4 sebanyak 23 siswa. Selanjutnya, untuk aktivitas siswa  membantu  teman  kelompoknya  yang  kesulitan  dalam
mengidentifikasi sifat benda cair yang mendapat skor 1, 2 dan 3 tidak ada, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 27 siswa. Dan pada aktivitas
siswa  membantu  teman  kelompoknya  yang  kesulitan  dalam mengidentifikasi sifat benda gasyang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada,
skor  3  sebanyak  9  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4  sebanyak  18 siswa.
4 Menyusun  alasan  yang  logis  untuk  menjelaskan  dan  memberi
kesimpulan Aspek  keterampilan  komunikasi  menyusun  alasan  yang  logis
untuk  menjelaskan  dan  memberi  kesimpulan  meliputi  siswa menyimpulkan  hasil  kegiatan  penemuan  dalam  percobaan  tentang
benda  padat,  siswa  menyimpulkan  hasil  kegiatan  penemuan  dalam percobaan tentang benda cair, dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan
penemuan  dalam  percobaan  tentang  benda  gas.  Pada  pertemuan pertama,  untuk  aktivitas  menyimpulkan  hasil  kegiatan  penemuan
dalam  percobaan  tentang  benda  padat  yang  mendapat  skor  1  dan  2 tidak  ada,  skor  3  sebanyak  25  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4
sebanyak  2  siswa.  Untuk  aktivitas  menyimpulkan  hasil  kegiatan penemuan dalam percobaan tentang benda cair yang mendapat skor 1
94 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 7  siswa, dan  yang mendapat skor 4
sebanyak 20 siswa. Dan untuk aktivitas menyimpulkan hasil kegiatan penemuan dalam percobaan tentang benda gas  yang mendapat skor 1
dan 2 tidak ada,  skor 3 sebanyak 2  siswa, dan  yang mendapat skor 4 sebanyak 25 siswa.
Pada  pertemuan  kedua,  untuk  aktivitas  menyimpulkan  hasil kegiatan  penemuan  dalam  percobaan  tentang  benda  padat  yang
mendapat skor 1  dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 1  siswa, dan  yang mendapat  skor  4  sebanyak  26  siswa.  Untuk  aktivitas  menyimpulkan
hasil  kegiatan  penemuan  dalam  percobaan  tentang  benda  cair  yang mendapat skor 1  dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 2 siswa, dan  yang
mendapat  skor  4  sebanyak  25  siswa.  Dan  untuk  aktivitas menyimpulkan  hasil  kegiatan  penemuan  dalam  percobaan  tentang
benda  gas  yang  mendapat  skor  1  dan  2  tidak  ada,  skor  3  sebanyak  1 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 26 siswa.
5 Membagikan  informasi  secara  akurat  kepada  yang  lain  dengan  lisan
maupun tulisan Aspek keterampilan komunikasi membagikan informasi secara
akurat  kepada  yang  lain  dengan  lisan  maupun  tulisan  meliputi  siswa mengemukakan pendapatnya tentang sifat benda padat dalam diskusi,
siswa  mengemukakan  pendapatnya  tentang  sifat  benda  cair  dalam diskusi,  siswa  mengemukakan  pendapatnya  tentang  sifat  benda  gas
dalam  diskusi,  bekerjasama  dengan  anggota  kelompok  dalam mengerjakan  LKS,  dan  mempresentasikan  hasil  diskusi.  Selama
95 proses  pembelajaran,  untuk  aktivitas  mengemukakan  pendapatnya
tentang  sifat  benda  padat  dalam  diskusi yang  mendapat  skor  1  dan  2 tidak  ada,  skor  3  sebanyak  7  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4
sebanyak  20  siswa.  Untuk  aktivitas  mengemukakan  penapatnya tentang  sifat  benda  gas  dalam  diskusi  yang  mendapat  skor  1  dan  2
tidak  ada,  skor  3  sebanyak  6  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4 sebanyak  21  siswa.  Untuk  aktivitas  mengemukakan  pendapatnya
tentang sifat benda gas dalam diskusi yang mendapatskor1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 22 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 5
siswa.  Untuk  aktivitas  bekerjasama  dengan  anggota  kelompok  dalam mengerjakan  LKS  yang  mendapat  skor  1  dan  2  tidak  ada,  skor  3
sebanyak 7 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 20 siswa. Dan untuk aktivitas mempresentasikan hasil diskusi yang mendapat skor 1
dan  2  tidak  ada,  skor  3  sebanyak  8  siswa,  dan  skor  4  sebanyak  19 siswa.
Pada  pertemuan  kedua,  untukaktivitas  mengemukakan pendapatnya  tentang  sifat  benda  padat  dalam  diskusi  yang  mendapat
skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak  3 siswa, dan  yang mendapat skor 4 sebanyak 24 siswa. Untuk aktivitas mengemukakan penapatnya
tentang  sifat  benda  gas  dalam  diskusi  yang  mendapat  skor  1  dan  2 tidak  ada,  skor  3  sebanyak  3  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4
sebanyak  24  siswa.  Untuk  aktivitas  mengemukakan  pendapatnya tentang sifat benda gas dalam diskusi yang mendapatskor1 dan 2 tidak
96 ada, skor 3 sebanyak 2 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 25
siswa.  Untuk  aktivitas  bekerjasama  dengan  anggota  kelompok  dalam mengerjakan  LKS  yang  mendapat  skor  1  dan  2  tidak  ada,  skor  3
sebanyak 2 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 25 siswa. Dan untuk aktivitas mempresentasikan hasil diskusi yang mendapat skor 1
dan  2  tidak  ada,  skor  3  sebanyak  2  siswa,  dan  skor  4  sebanyak  25 siswa.
6 Pemikiran Verbal
Aspek  keterampilan  komunikasi  pemikiran  verbal  meliputi siswa  dapat  mengemukakanhasil  pemikiran  atas  pertanyaan  yang
diberikan  olehguru.  Pada  pertemuan  pertama,  untuk  aktivitas mengemukakan  hasil  pemikiran  atas  pertanyaan  yang  diberikan  oleh
guru yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 21 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 6 siswa.
Pada  pertemuan  kedua,  untuk  aktivitas  mengemukakan  hasil pemikiran  atas  pertanyaan  yang  diberikan  oleh  guru  yang  mendapat
skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak  9 siswa, dan  yang mendapat skor 4 sebanyak 18 siswa.
Berdasarkan  observasi  diatas,  penggunaan  metode  guided discovery dapat meningkatkan aktivitas guru dan aktivitas siswa pada
keterampilan  komunikasi  IPA.  Data  hasil  observasi  aktivitass  siswa pada  siklus  II  dapat  dilihat  pada  lampiran  halaman  132-133  hasil
observasi  aktivitas  guru  pada  siklus  II  dapat  dilihat  pada  lampiran
97 halaman138-139.Untuk  lebih  jelasnya  dapat  dilihat  pada  tabel  di
bawah ini.
Tabel 7. Peningkatan  Keterampilan  Komunikasi  IPA
Menggunakan  Metode
Guided  Discovery  pada Siklus II
No. Aspek
yang dinilai
Perenstase Rata-rata
Pertemuan I
Pertemuan II
1. Aktivitas
Siswa 85,93
94,10 90,17
2. Aktivitas Guru
85,41 95,83
90,62 Berdasarkan tabel diatas, hasil observasi aktivitas siswa dan
aktivitas  guru  pada  siklus  II  dalam  proses  pembelajaran mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil
rata-rata  observasi  aktivitas  siswa  sebesar  90,17    berada  pada klasifikasi  “sangat  baik”  dan  hasil  rata-rata  observasi  aktivitas
guru sebesar 90,62 berada pada klasifikasi “sangat baik”.
Peningkatan  keterampilan  komunikasi  IPAsiswa  dapat dilihat  pada  lampiran  halaman  144.Peningkatan  keterampilan
komunikasi IPA siswa pada siklus II sebesar 30,26 yang pada pra siklus  sebesar  59,91  meningkat  menjadi  90,17  pada  siklus  II.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Peningkatan Keterampilan Komunikasi IPA Siswa
pada Pra Siklus dan Siklus II
98
No Hasil Pengamatan
Presentase Keterangan
1 Pra Siklus
59,91 Kurang
2 Siklus II
90,17 Sangat Baik
Peningkatan  keterampilan  komunikasi  IPA  siklusII  dapat digambarkan dalam diagram seperti berikut.
Gambar 13.  Diagram  Peningkatan  Presentase  Keterampilan Komunikasi IPA pada Pra Siklus dan Siklus II
Berdasarkan  diagram  diatas,  dapat  diketahuibahwa  terdapat peningkatan keterampilan komunikasi IPA pada pra siklus dan siklus
II.  Siswa  yang mendapat kategori sangat baik interval nilai 86-100 tidak  ada.Siswa  yang  mendapat  kategori  baik  interval  nilai  76-85
pada pra siklus tidak ada dan siklus II sebanyak 14 siswa 50. Siswa yang  mendapat  kategori  cukup  intervalnilai  60-75  pada  pra  siklus
Pras Siklus Siklus II
Baik 50
Cukup 7.14
46.42 Kurang
7.14 Sangat Kurang
82.14 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8 0.9
99 sebanyak  2  siswa  7,14  dan  siklus  II  sebanyak  13  siswa  46,42.
Sedangkan  siswa  yang  mendapat  kategori  kurang  interval  nilai  55- 59  pada  pra  siklus  sebanyak  2  siswa  7,14  dan  siklus  IItidak  ada.
Dan siswa yang mendapat kategori sangat kurang interval nilai ≤54 pada pra siklus sebanyak 2 siswa 7,14 dan siklus II tidak ada.
d. Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pada  siklus  II,  guru  telah  melakukan  langkah  perbaikan terhadap proses pembelajaran yang masih perlu diperbaiki pada siklus
sebelumnya.  Penerapan  metode  guided  discovery  pada  siklus  II melibatkan peran aktif siswa untuk menemukan pengetahuannya dan
terlibat  langsung  selama  proses  pembelajaran  dengan  bimbingan guru.  Langkah  perbaikan  yang  dilakukan  guru  berjalan  dengan  baik
dan  lancar  karena  guru  melakukan  sesuai  dengan  perencanaan  yang telah disusun sebelumnya. Selain itu, guru telah menerapkan metode
guided  discovery  dengan  baik  dan  benar.  Keterampilan  komunikasi IPA siswa yang terdapatpada kategori cukup mengalami peningkatan
pada  siklus  II.  Pada  kegiatan  siklus  II  mendapatkan  hasil  sebagai berikut.
1 Pada  saat  memberikan  tanggapan  dan  penguatan,  guru  sudah
memberikan  catatan  mengenai  hal-hal  yang  penting  agar membantu  siswa  untuk  lebih  mudah  memahami  dan  mengingat
materi yang disampaikan oleh guru.
100 2
Guru  memberikan  teguran  yang  tegas  untuk  mengontrol  siswa yang  ramai  dan  mendorong  mereka  untuk  lebih  aktif  dalam  hal
positif  saat  pembelajaran  maupun  saat  melakukan  percobaan, sehingga tidak menganggu teman lain saat kegiatan pembelajaran
berlangsung. 3
Guru  memberikan  dorongan  semangat  maupun  motivasi  kepada siswa  agar  berani,  tidak  malu,  dan  tidak  takut  salah  dalam
mengungkapkan  pendapat,  menganalisis  maupun  memecahkan masalah terkait dengan materi.
4 Guru  lebih  banyak  pemberian  reward  atau  penghargaan  kepada
siswa yang aktif di kelas. Saat siswa berani untuk mengemukakan pendapatnya,  bertanya,  mendemonstrasikan  hasil  percobaan,
menganalisis maupun memecahkan masalah terkait dengan materi guru memberikan pujian secara verbal maupun tepuk tangan agar
siswa merasa senang dan bersemangat. Berdasarkan  hasil  observasi  penelitian  pada  setiap  siklus,
dalam  tahap  ini  sudah  tidak  ditemukan  masalah-masalah  utama  dan harus  diperbaiki  dalam  siklus  selanjutnya.  Sehingga  dapat
disimpulkan  bahwa  penelitian  ini  berhenti  pada  siklus  II  dan  tidak perlu  dialnjutkan.  Oleh  karenanya  metode  guided  dicovery  dapat
meningkatkan  keterampilan  komunikasi  IPA  siswa  kelas  III  SDN Kejambon 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
101
Tabel 9. Peningkatan
Presentase Keterampilan
Komunikasi  IPA  Menggunakan  Metode Guided
Discovery No
Aspek yang Dinilai Presentase
Siklus I Siklus II
1. Aktivitas Siswa
70,44 90,17
2. Aktivitas Guru
85,41 95,83
Berdasarkan  tabel  diatas,  presentase  hasil  observasi  aktivitas guru  dan  aktivitas  siswa  dalam  proses  pembelajaran  mengalami
peningkatan.  Pada  siklus  I,  presentase  hasil  observasi  siswa  sebesar 70,44  berada  pada  klasifikasi  cukup  sedangkan  aktivitas  guru
ssebesar  85,41  berada  pada  klasifikasi  baik.  Pada  siklus  II, presentasi  hasil  observasi  siswa  sebesar  90,17  berada  pada
klasifikasi  sangat  baik  sedangkan  aktivitas  guru  sebesar  95,85 berada pada klasifikasi sangat baik.
Data hasil keterampilan komunikasi IPA pada pra siklus, siklus I,  dan  siklus  II  dapat  dlihat  pada  lampiran  halama  144.  Untuk  lebih
jelasnya daat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 10.Peningkatan Keterampilan Komunikasi IPA Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
No Hasil Penelitian  Presentase
Keterangan
1 Pra Siklus
59,91 Kurang
2 Siklus I
70,44 Cukup
3 Siklus II
90,17 Sangat Baik
Peningkatan  keterampilan  komunikasi  IPA  setiap  siklus  dapat digambarkan dalam diagram seperti berikut.
102
Gambar  14.    DiagramPeningkatan  Keterampilan  Komunikasi IPA pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Tabel 11. Kriteria Keterampilan Komunikasi IPA Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Kriteria Kondisi Akhir
Sangat Baik
Baik  Cukup  Kurang  Sangat Kurang
Sangat Baik -
- -
- -
Baik
- -
- -
- -
Cukup
2 -
14 13
- -
Kurang 2
- -
6 -
-
Sangat Kurang
23 -
- -
21 -
Berdasarkan  tabel  diatas,  dapat  dilihat  bahwa  klasifikasi  nilai keterampilan  komunikasi  IPA  mengalami  peningkatan.  Pada  pra
siklus,  siswa  yang  mendapat  nilai  sangat  baik  dan  baik  tidak  ada. Siswa  yang  mendapat  nilai  cukup  sebanyak  2  siswa.  Siswa  yang
mendapat nilai kurang sebanyak 2 siswa. Sedangkan  yang mendapat nilai sangat kurang sebanyak 23 siswa.
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Baik
50 Cukup
7.14 21.42
46.42 Kurang
7.14 75
Sangat Kurang 82.14
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9
103 Pada  kondisi  akhir,  siswa  yang  mendapat  nilai  cukup  yang
pada kondisi awal meningkat menjadi baik  sebanyak 14 siswa.Siswa yang  mendapat  nilai  kurang  meningkat  menjadi  cukup  sebanyak  13
siswa.  Siswa  yang  mendapat  nilai  sangat  kurang  meningkat  menjadi kurang  sebanyak 21siswa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian