60 tergolong cukup 60,41. Hal tersebut dikarenakan guru belum mengoptimalkan
penggunaan  metode  guided  discovery  sesuai  dengan  langkah-langkahnya. Berdasarkan hasil pengamatan pra siklus tersebut maka lebih meyakinkan peneliti
dan  guru  untuk  melaksanakan  tindakan  dengan  subyek  penelitian  yaitu  seluruh siswa kleas III dan guru kelas III SD Negeri Kejambon 1.
3. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus 1
Data  yang  diperoleh  pada  tahap  pra  tindakan  dijadikan  sebagai  pedoman dalam  melaksanakan  tindakan  siklus  I.  Hal  ini  dilakukan  guna  memperoleh
peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA.Adapun tahap-tahap yang dilaksanakan pada siklus I adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan Tindakan Siklus 1
Hal-hal  yang  akan  dilakukan  peneliti  bersama  guru  dalam  tahap perencanaan adalah sebagai berikut.
1 Menentukan SK dan KD yang akan digunakan pada saat penelitian.
2 Menyusun  RPP  berdasarkan  SK  dan  KD  yang  digunakan  dengan
menggunakan  motode  pembelajaran  guided  discovery.  RPP  yang digunakan  disusun  oleh  peneliti  dan  guru  kelas  yang  kemudian
dikonsultasikan dengan dosen. 3
Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran.
4 Menyusun  instrumen  penelitian  yaitu  lembar  observasi  aktivitas
belajar siswa, aktivitas guru, dan dokumentasi. b.
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
61 Pelaksanaan  tindakan  pada  siklus  I  terdiri  dari  2  kali  pertemuan  dengan
alokasi waktu 2 x 35menit. Pada tahap pelaksanaan tindakan selama proses pembelajaran  IPA  guru  menerapkan  metode  guided  discovery  dengan
menggunakan  RPP  sebagai  pedoman  dalam  melaksanakan  kegiatan pembelajaran.  SK  yang  digunakan  pada  siklus  1  adalah  memahami  sifat-
sifat  benda,  perubahan  sifat  benda,  dan  kegunaannya  dalam  kehidupan sehari-hari  dan  KD  yang  digunakan  adalah  mengidentifikasi  sifat-sifat
benda  berdasarkan  pengamatan  meliputi  benda  padat,  cair,  dan  gas. Deskripsi  dari  setiap  pertemuan  yang  sudah  dilaksanakan  adalah  sebagai
berikut. 1
Pertemuan Pertama Pertemuan  dalam  siklus  I  dilakasanakan  pada  hari  selasa,  3
November  2015.  Materi  yang  diajarkan  pada  pertemuan  ini  adalah mengelompokkan  dan  memahami  sifat-sifat  benda-benda  yang  telah
dikenal  seperti  benda  padat,  cair  dan  gas.  Sebelum  memulai  pelajaran, guru  menyiapkan  media  dan  LKS  yang  akan  digunakan  selama  proses
pembelajaran  serta  mengkondisikan  siswa  agar  siap  untuk  menerima pelajaran.
a Kegiatan Awal
Guru  memulai  pelajaran  dengan  mengucapkan  salam, kemudian  dilanjutkan  dengan  bercerita  dengan  judul  Hari  Pertama
Aku  Sekolah.  Setelah  itu  guru  melakukan  tanya  jawab  ringan
62 mengenai  benda-benda  yang  dibawa  ke  sekolah  untuk  memotivasi
pengetahuan awal siswa. b
Kegiatan Inti Guru  membagi  siswa  menjadi  4  kelompok.  Guru  kemudian
membagikan  LKS  serta  alat  dan  bahan  yang  akan  digunakan  selama proses pembelajaran. LKS yang dibagikan kepada siswa berisi tentang
langkah-langkah serta pertanyaan yang terkait dengan percobaan yang akan  dilakukan.  Setelah  itu  siswa  mulai  untuk  melakukan  percobaan
tentang  memahami  sifat-sifat  benda  padat,  cair,  dan  gas.Sebagian siswa  terlihat  antusias  dalam  kegiatan  percobaan.Saat  melakukan
percobaan  guru  juga  ikut  membimbing  siswa  ketika  menemui kesulitan.Setelah  melakukan  percobaan  siswa  diminta  untuk
menjawab  pertanyaan  yang  ada  ada  di  dalam  LKS.Selama  kegiatan percobaan  siswa  masih  kurang  bertanya  pada  guru  terkait  hal  yang
belum dipahami.
Gambar 2. Siswa masih kurang bertanya
63 Selesai  siswa  menyampaikan  hasil  percobaan  yang  telah
dilakukan  di  depan  kelas,  sementara  kelompok  lain  diperbolehkan untuk  memberi  tanggapan.  Setelah  seluruh  kelompok  menyampaikan
hasil  percobaannya,  guru  mulai  membahas  terkait  percobaan  yang dilakukan  serta  memberikan  penguatan  mengenai  percobaan  yang
telah dilakukan. Siswa  yang  belum  paham  diberikan  kesempatan  untuk
bertanya  mengenai  materi  yang  belum  dipahami.  Selanjutnya  guru melakukan  evaluasi  terkait  pemahaman  siswa  dengan  memberikan
soal evaluasi untuk dikerjakan siswa secara individu. c
Kegiatan Akhir Pada  kegiatan  akhir,  siswa  menyimpulkan  materi  yang  telah
dipelajari  dengan  bimbingan  guru.Saat  menyimpulkan  mayoritas siswa belum ikut menyimpulkan, namun guru senantiasa membimbing
siswa  menyimpulkan  materi.Setelah  itu  guru  menyampaikan  kepada siswa  bahwa  dengan  bekerjasama  dan  saling  membantu  saat
pembelajaran  berlangsung  dapat  membantu  siswa  menyelesaikan tugas. Terakhir guru menutup pembelajaran IPA dengan mengucapkan
salam. 2
Pertemuan Kedua Pertemuan  kedua  siklus  I  dilaksanakan  pada  tanggal  4  November  2015.
Materi  yang  diajarkan  pada  pertemuan  ini  adalah  membandingkan  sifat benda padat, dan cair . Sebelum memulai pembelajaran, guru menyiapkan
64 media  dan  LKS  yang  akan  digunakan  selama  proses  pembelajaran  serta
mengkondisikan siswa agar siap untuk menerima pelajaran. a
Kegiatan Awal Guru  membuka  kegiatan  pembelajaran  dengan  mengucapkan
salam,  kemudian  guru  melakukan  apersepsi  dengan  bertanya  kepada siswa  “Anak-anak  apakah  kalian  masih  ingat  materi  yang  kemarin
diajarkan?  Apa  saja  sifat  dari  benda  padat,  cair,  dan  gas?  Tahukah kalian  cara  membandingkan  benda  padat  cair?  Untuk  lebih  jelasnya
mari kita lakukan percobaan. b
Kegiatan Inti Guru  melakukan  tanya  jawab  ringan  mengenai  sifat  benda
padat dan cair. Selanjutnya, guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Guru  kemudian  membagikan  LKS  serta  alat  dan  bahan  yang  akan
digunakan  selama  proses  pembelajaran.  LKS  yang  dibagikan  kepada siswa  berisi  tentang  langkah-langkah  serta  pertanyaan  yang  terkait
dengan percobaan yang akan dilakukan. Setelah itu siswa mulai untuk melakukan  percobaan  tentang  membandingkan  benda  padat  dan
cair.Sebagian  siswa  masih  terlihat  kurang  antusias  dalam  kegiatan percobaan.Saat  melakukan  percobaan  guru  juga  ikut  membimbing
siswa  ketika  menemui  kesulitan.Setelah  melakukan  percobaan  siswa diminta  untuk  menjawab  pertanyaan  yang  ada  ada  di  dalam
LKS.Selama  kegiatan  percobaan  siswa  masih  kurang  bertanya  pada guru terkait hal yang belum dipahami.
65 Gambar 3. Sebagian siswa masih terlihat kurang antusias dalam
kegiatan percobaan Selesai  siswa  menyampaikan  hasil  percobaan  yang  telah
dilakukan  di  depan  kelas,  sementara  kelompok  lain  diperbolehkan untuk  memberi  tanggapan.  Setelah  seluruh  kelompok  menyampaikan
hasil  percobaannya,  guru  mulai  membahas  terkait  percobaan  yang dilakukan  serta  memberikan  penguatan  mengenai  percobaan  yang
telah dilakukan. Siswa  yang  belum  paham  diberikan  kesempatan  untuk
bertanya  mengenai  materi  yang  belum  dipahami.  Selanjutnya  guru melakukan  evaluasi  terkait  pemahaman  siswa  dengan  memberikan
soal evaluasi untuk dikerjakan siswa secara individu. c
Kegiatan Akhir Pada  kegiatan  akhir,  siswa  menyimpulkan  materi  yang  telah
dipelajari  dengan  bimbingan  guru.Saat  menyimpulkan  mayoritas siswa belum ikut menyimpulkan, namun guru senantiasa membimbing
siswa  menyimpulkan  materi.Setelah  itu  guru  menyampaikan  kepada siswa  bahwa  dengan  bekerjasama  dan  saling  membantu  saat
66 pembelajaran  berlangsung  dapat  membantu  siswa  menyelesaikan
tugas. Terakhir guru menutup pembelajaran IPA dengan mengucapkan salam.
c. ObservasiPengamatan Tindakan Siklus I
Selama  proses  pembelajaran  berlangsung,  peneliti  melakukan kegiatan  observasi  atau  pengematan  terhadap  siswa  dan  guru.  Kegiatan
observasi  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  aktivitas  yag  dilakukan  oleh siswa  dan  guru  selama  proses  pembelajaran.  Kegiatan  observasi  ini
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti.Hasil observasi dijadikan bahan refleksi untuk tindakan selanjutnya.
Pada  siklus  I  pelaksanaan  pembelajaran  dengan  menggunkan metode  guided  discovery  secara  keseluruhan  berjalan  dengan  baik  dan
lancar,  meskipun  masih  ada  sedikit  kekurangan.  Guru  telah  menjalankan metode guided discovery secara runtut. Pertama, guru menetapkan standar
perilaku  siswa  dengan  menentukan  perilaku  yang  harus  dipatuhi  selama kegiatan  pembelajaran.Selanjutnya,  adalah  pemberian  pertanyaan  guru
memberikan  permasalahan  dalam  bentuk  pertanyaan.Setelah  itu,  guru membentuk kelompok dalam pembentukan kelompok guru telah membagi
kelompok secara heterogen pada setiap pertemuan. Pada  siklus  I  guru  masih  kurang  memotivasi  siswa.Pada  tahap  ini
siswa  masih  terlihat  kurang  bersemangat  dalam  kegiatan  pembelajaran, malu dalam menjawab pertanyaan dari guru, dan siswa juga masih terlihat
67 takut  ataupun  malu  dalam  mengungkapkan  gagasan  atau  sanggahannya
dalam kelompok.
Gambar 4.Sebagian siswa masih kurang bersemangat, malu dan takut mengungkapkan gagasan atau sanggahan dalam kelompok.
Selanjutnya,  guru  membagikan  LKS  serta  menyiapkan  alat  dan bahan  yang  akan  digunakan  selama  proses  pembelajaran.  LKS  yang
dibagikan  kepada  siswa  berisi  tentang  langkah-langkah  serta  pertanyaan yang  terkait  dengan  percobaan  yang  akan  dilakukan.  Setelah  itu  siswa
mulai  untuk  melakukan  percobaan  dengan  alat  dan  bahan  yang  telah disediakan.Saat  melakukan  percobaan  guru  juga  ikut  membimbing  siswa
ketika  menemui  kesulitan.Setelah  melakukan  percobaan  siswa  diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada ada di dalam LKS.
Setelah  itu,  guru  menuntun  melakukan  kegiatan  penemuan  berupa kegiatan  pengumpulan  data  dan  pemerosesan  data  dalam  tahap  ini  guru
sudah membimbing siswa. Setelah selesai menyampaikan hasil percobaan yang  telah  dilakukan  di  depan  kelas,  sementara  kelompok  lain
diperbolehkan untuk memberi tanggapan. Pada siklus I sebagian kelompok masih  kurang  antusias  dalam  memberikan  tanggapan  kepada  kelompok
68 yang
membacakan hasil
percobaan.Setelah seluruh
kelompok menyampaikan  hasil  percobaannya,  guru  mulai  membahas  terkait
percobaan  yang  dilakukan  serta  memberikan  penguatan  mengenai percobaan  yang  telah  dilakukan.  Namun,  saat  guru  memberikan
penguatan,  guru  tidak  mencatatkan  di  papan  tulis  sehingga  siswa  akan lebih mudah lupa ketika hanya mendengarkan penjelasan secara lisan saja.
Gambar 5. Siswa masih kurang antusias dalam menanggapi hasil percobaan kelompok lain.
Gambar 6. Guru belum menggunakan papan tulis Setelah  langkah-langkah  metode  guided  discovery  selesai
dilakukan, siswa yang belum paham diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai  materi  yang  belum  dipahami.  Selanjutnya  guru  melakukan
69 evaluasi terkait pemahaman siswa dengan memberikan soal evaluasi untuk
dikerjakan  siswa  secara  individu.  Namun,  sebagian  siswa  masih mencontek saat mngerjakan soal evaluasi.
Gambar 7. Siswa mencontek dalam mengerjakan soal evaluasi Penggunaan  metode  guided  discovery  dalam  pembelajaran  IPA
berpengaruh  terhadap  keterampilan  komunikasi  siswa.  Keterampilan komunikasi siswa antara lain.
1 Mengidentifikasi objek dan peristiwa dengan akurat
Aspek  keterampilan  komunikasi  mengidentifikasi  objek  dan peristiwa dengan akurat meliputi siswa dapat mengidentifikasi benda-
benda  berdasarkan  jenisnya  padat,  cair,  dan  gas,  mengidentifikasi sifat-sifat  benda  padat,  mengidentifikasi  sifat-sifat  benda  cair,  dan
mengidentifikasi sifat-sifat benda gas. pertemuan
pertama, dalam
keterampilan komunikasi
mengidentifikasi  benda-benda  berdasarkan  jenisnya  yang  mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 2 siswa, skor 3 sebanyak 16  siswa,
dan  yang  mendapat  skor  4  sebanyak  9  siswa.  Selanjutnya  pada
70 aktivitas  mengidentifikasi sifat-sifat benda padat yang mendapat skor
1 tidak ada, skor 2 sebanyak 5  siswa, skor 3 sebanyak 17  siswa, dan yang  mendapat  skor  4  sebanyak  5  siswa.  Pada  aktivitas
mengidentifikasi sifat-sifat benda cair yang mendapat skor 1 tidak ada, skor  2  sebanyak  20  siswa,  skor  3  sebanyak  6  siswa,  dan  yang
mendapat  skor  4  sebanyak  1  siswa.  Dan  pada  aktivitas mengidentifikasi  sifat-sifat  benda  gas    yang  mendapat  skor  1  tidak
ada,  skor  2  sebanyak  4  siswa,  skor  3  sebanyak  23  siswa,  dan  yang mendapat skor 4 tidak ada.
Pada  pertemuan  kedua,  dalam  keterampilan  komunikasi mengidentifikasi  benda-benda  berdasarkan  jenisnya  yang  mendapat
skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak  9 siswa, dan  yang mendapat skor 4 sebanyak 18 siswa. Selanjutnya pada aktivitas mengidentifikasi
sifat-sifat  benda  padat  yang  mendapat  skor  1  dan  2  tidak ada,  skor  3 sebanyak 22 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 5 siswa. Pada
aktivitas mengidentifikasi sifat-sifat benda cair yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 26 siswa, dan yang mendapat skor 4
sebanyak  1  siswa.  Dan  pada  aktivitas  mengidentifikasi  sifat-sifat benda gas  yang mendapat skor 1, 2, dan 3 tidak ada, skor 4 sebanyak
27 siswa. 2
Mendeskripsikan objek dan peristiwa dengan akurat Aspek  keterampilan  komunikasi  mendeskripsikan  objek  dan
peristiwa  dengan  akurat  meliputi  mendeskripsikan  sifat  benda  padat,
71 mendeskripsikan  sifat  benda  cair,  mendeskripsikan  sifat  benda  gas,
dan  mengemukakan  pendapatnya  tentang  hasil  identifikasi  dalam diskusi.  Pada  pertemuan  pertama,  dalam  aktivitas  mendeskripsikan
sifat benda padat yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 18 siswa, skor 3 sebanyak 7 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2
siswa.  Selanjutnya,  untuk  aktivitas  mengidentifikasi  sifat  benda  cair yang  mendapat  skor  1  tidak  ada,  skor  2  sebanyak  15  siswa,  skor  3
sebanyak  11  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4  sebanyak  1  siswa. Aktivitas mendeskripsikan sifat benda gas yang mendapat skor 1 tidak
ada,  yang  mendapat  skor  2  sebanyak  6  siswa,  skor  3  sebanyak  21 siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4  tidak  ada.  Dan  untuk  aktivitas
mengemukakan  pendapatnya  tentang  hasil  identifikasi  dalam  diskusi yang  mendapat  skor  1  tidak  ada,  yang  mendapat  skor  2  sebanyak  15
siswa , skor 3 sebanyak 10 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa.
Pada  pertemuan  kedua,  dalamaktivitas  mendeskripsikan  sifat benda  padat  yang  mendapat  skor  1  dan  2  tidak  ada,  skor  3  sebanyak
25  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4  sebanyak  2  siswa.  Selanjutnya, untuk aktivitas mengidentifikasi sifat benda cair yang mendapat skor 1
dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 26 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak  1  siswa.  Aktivitas  mendeskripsikan  sifat  benda  gas  yang
mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 27 siswa, dan yang mendapat  skor  4  tidak  ada.  Dan  untuk  aktivitas  mengemukakan
72 pendapatnya  tentang  hasil  identifikasi  dalam  diskusi  yang  mendapat
skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 25 siswa , dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa.
3 Membantu mendeskripsikan sehingga yang lain dapat mengidentifikasi
objek yang telah diketahui Aspek  keterampilan  komunikasi  membantu  mendeskripsikan
sehingga  yang  lain  dapat  mengidentifikasi  objek  yang  diketahui meliputi  siswa  membantu  teman  kelompoknya  yang  kesulitan  dalam
mengidentifikasi  sifat  benda  padat,  siswa  membantu  teman kelompoknya  yang kesulitan dalam mengidentifikasi sifat benda cair,
dan  siswa  membantu  teman  kelompoknya  yang  kesulitan  dalam mengidentifikasi  sifat  benda  gas.  Pertemuan  pertama,  untuk  aktivitas
siswa  membantu  teman  kelompoknya  yang  kesulitan  dalam mngidentifikasi sifat benda padat yang mendapatskor 1 tidak ada, skor
2  sebanyak  16  siswa,  skor  3  sebanyak  8  siswa,  dan  yang  mendapat skor 4 sebanyak 3 siswa. Selanjutnya, untuk aktivitas siswa membantu
teman  kelompoknya  yang  kesulitan  dalam  mengidentifikasi  sifat benda cair yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 13 siswa,
skor  3  sebanyak  14  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4  tidak  ada.  Dan pada  aktivitas  siswa  membantu  teman  kelompoknya  yang  kesulitan
dalam  mengidentifikasi  sifat  benda  gasyang  mendapat  skor  1  tidak ada,  skor  2  sebanyak  20  siswa,  skor  3  sebanyak  7  siswa,  dan  yang
mendapat skor 4 tidak ada.
73 Pada pertemuan kedua, untuk aktivitas siswa membantu teman
kelompoknya  yang kesulitan dalam mngidentifikasi sifat benda padat yang mendapatskor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 24 siswa, dan
yang mendapat skor 4 sebanyak  3 siswa. Selanjutnya, untuk aktivitas siswa  membantu  teman  kelompoknya  yang  kesulitan  dalam
mengidentifikasi  sifat  benda  cair  yang  mendapat  skor  1  dan  2  tidak ada,  skor  3  sebanyak  27  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4 tidak ada.
Dan  pada  aktivitas  siswa  membantu  teman  kelompoknya  yang kesulitan dalam mengidentifikasi sifat benda gasyang mendapat skor 1
dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 27 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada.
4 Menyusun  alasan  yang  logis  untuk  menjelaskan  dan  memberi
kesimpulan Aspek  keterampilan  komunikasi  menyusun  alasan  yang  logis
untuk  menjelaskan  dan  memberi  kesimpulan  meliputi  siswa menyimpulkan  hasil  kegiatan  penemuan  dalam  percobaan  tentang
benda  padat,  siswa  menyimpulkan  hasil  kegiatan  penemuan  dalam percobaan tentang benda cair, dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan
penemuan  dalam  percobaan  tentang  benda  gas.  Pada  pertemuan pertama,  untuk  aktivitas  menyimpulkan  hasil  kegiatan  penemuan
dalam percobaan tentang benda padat yang mendapat skor 1 tidak ada, skor  2  sebanyak  3  siswa,  skor  3  sebanyak  24  siswa,  dan  yang
mendapat  skor  4  tidak  ada.  Untuk  aktivitas  menyimpulkan  hasil kegiatan  penemuan  dalam  percobaan  tentang  benda  cair  yang
74 mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 13 siswa, skor 3 sebanyak
13  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4  sebanyak  1  siswa.  Dan  untuk aktivitas  menyimpulkan  hasil  kegiatan  penemuan  dalam  percobaan
tentang benda gas yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 4 siswa, skor 3 sebanyak 23 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak
1 siswa. Pada  pertemuan  kedua,  untuk  aktivitas  menyimpulkan  hasil
kegiatan  penemuan  dalam  percobaan  tentang  benda  padat  yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 27 siswa, dan yang
mendapat  skor  4  tidak  ada.  Untuk  aktivitas  menyimpulkan  hasil kegiatan  penemuan  dalam  percobaan  tentang  benda  cair  yang
mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 26 siswa, dan yang mendapat  skor  4  sebanyak  1  siswa.  Dan  untuk  aktivitas
menyimpulkan  hasil  kegiatan  penemuan  dalam  percobaan  tentang benda gas yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 27
siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada 5
Membagikan  informasi  secara  akurat  kepada  yang  lain  dengan  lisan maupun tulisan
Aspek keterampilan komunikasi membagikan informasi secara akurat  kepada  yang  lain  dengan  lisan  maupun  tulisan  meliputi  siswa
mengemukakan pendapatnya tentang sifat benda padat dalam diskusi, siswa  mengemukakan  pendapatnya  tentang  sifat  benda  cair  dalam
diskusi,  siswa  mengemukakan  pendapatnya  tentang  sifat  benda  gas dalam  diskusi,  bekerjasama  dengan  anggota  kelompok  dalam
75 mengerjakan  LKS,  dan  mempresentasikan  hasil  diskusi.  Selama
proses  pembelajaran,  untuk  aktivitas  mengemukakan  pendapatnya tentang  sifat  benda  padat  dalam  diskusi  yang  mendapat  skor  1  tidak
ada,  skor  2  sebanyak  7  siswa,  skor  3  sebanyak  19  siswa,  dan  yang mendapat  skor  4  sebanyak  2  siswa.  Untuk  aktivitas  mengemukakan
penapatnya tentang sifat benda gas dalam diskusi yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 11 siswa skor 3 sebanyak 14 siswa, dan
yang  mendapat  skor  4  sebanyak  2  siswa.  Untuk  aktivitas mengemukakan  pendapatnya  tentang  sifat  benda  gas  dalam  diskusi
yang  mendapatskor1  tidak  ada,  skor  2  sebanyak  3  siswa,  skor  3 sebanyak  21  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4  sebanyak  2  siswa.
Untuk  aktivitas  bekerjasama  dengan  anggota  kelompok  dalam mengerjakan  LKS  yang  mendapat  skor  1  dan  2  tidak  ada,  skor  3
sebanyak 19 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 8 siswa. Dan untuk aktivitas mempresentasikan hasil diskusi yang mendapat skor 1
tidak  ada,  skor  2  sebanyak  23  siswa,  skor  3  sebanyak  2  siswa,  dan skor 4 sebanyak 2 siswa.
Pada  pertemuan  kedua,  untukaktivitas  mengemukakan pendapatnya  tentang  sifat  benda  padat  dalam  diskusi  yang  mendapat
skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 25 siswa, dan yang mendapat skor 2 siswa. Untuk aktivitas mengemukakan penapatnya tentang sifat
benda gas dalam diskusi yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak  25  siswa,  dan  yang  mendapat  skor  4  sebanyak  2  siswa.
76 Untuk  aktivitas  mengemukakan  pendapatnya  tentang  sifat  benda  gas
dalam  diskusi  yang  mendapatskor1  dan  2  tidak  ada,  skor  3  sebanyak 25 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. Untuk aktivitas
bekerjasama dengan anggota kelompok dalam mengerjakan LKS yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 11 siswa, dan yang
mendapat  skor  4  sebanyak  16  siswa.  Dan  untuk  aktivitas mempresentasikan hasil diskusi yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada,
skor 3 sebanyak 25 siswa, dan skor 4 sebanyak 2 siswa. 6
Pemikiran Verbal Aspek  keterampilan  komunikasi  pemikiran  verbal  meliputi
siswa  dapat  mengemukakanhasil  pemikiran  atas  pertanyaan  yang diberikan  olehguru.  Pada  pertemuan  pertama,  untuk  aktivitas
mengemukakan  hasil  pemikiran  atas  pertanyaan  yang  diberikan  oleh guru yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak  13 siswa, skor
3 sebanyak 12 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. Pada  pertemuan  kedua,  untuk  aktivitas  mengemukakan  hasil
pemikiran  atas  pertanyaan  yang  diberikan  oleh  guru  yang  mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 25 siswa, dan yang mendapat
skor 4 sebanyak 2 siswa. Berdasarkan  observasi  diatas,  diketahui  bahwa  keterampilan
komunikasi siswa
yang masih
rendah adalah
membantu mendeskripsikan  sehingga  yang  lain  dapat  mengidentifikasi  objek
yang  telah  diketahui,  membagikan  informasi  secara  akurat  kepada
77 yang
lain dengan
lisan maupun
tulisan, dan
pemikiran verbal.Keterampilan komunikasi IPA diatas masih rendah dikarenakan
sedikit siswa yang melakukan keterampilan komunikasi  IPA tersebut, namun  disisi  lain  keterampilan  komunikasi  IPA  yang  lainnya  sudah
baik dan sudah mengalami peningkatakan dari pra tindakan. Data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat
pada  lampiran  halaman  130-131dan  hasil  observasi  aktivitas  guru pada  siklus  I  dapat  dilihat  pada  lampiran  halaman  136-137.Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Peningkatan  PresentaseKeterampilan  Komunikasi
IPA  Menggunakan  Metode
Guided  Discovery  pada Siklus I
No.  Aspek yang
dinilai Perenstase
Rata-rata Pertemuan I
Pertemuan II
1. Aktivitas Siswa
66,57 74,95
70,44 2.
Aktivitas Guru 66,66
75 70,31
Berdasarkan  tabel  di  atas,  hasil  observasi  aktivitas  siswa  dan aktivitas guru pada siklus I dalam proses pembelajaran masih rendah.
Hal  tersebut  dapat  ditunjukkan  dari  hasil  rata-rata  observasi  aktivitas siswa  sebesar 70,44 berada pada klasifikasi cukup dan hasil rata-
rata observasi guru sebesar 70,31 berada pada klasifikasi cukup. Peningkatan  keterampilan  komunikasi  IPA  dapat  dilihat  pada
lampiran  halaman  144pada  siklus  I  peningakatan  keterampilan komunikasi  IPA  sebesar  10,53  yang  pada  pra  siklus  sebesar  59,91
meningkat  menjadi  70,44  pada  siklus  I.  Untuk  lebih  jelasnya  dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
78
Tabel  6.  Peningkatan  Keterampilan  Komunikasi  IPA  pada  Pra Siklus dan Siklus I
No Hasil Pengamatan
Presentase Keterangan
1 Pra Siklus
59,91 Kurang
2 Siklus I
70,44 Cukup
Peningkatan keterampilan komunikasi IPA pada siklus I dapat digambarkan dalam diagram seperti berikut.
Gambar  8.Diagram  Peningkatan  Keterampilan  Komunikasi  IPA pada Pra Siklus dan Siklus I
Berdasarkan  diagram  diatas,  dapat  diketahuibahwa  terdapat peningkatan keterampilan komunikasi IPA pada pra siklus dan siklus
I.  Siswa  yang  mendapat  kategori  sangat  baik  interval  nilai  86-100 dan  kategori  baik  interval  nilai  76-85  tidak  ada.  Siswa  yang
mendapat  kategori  cukup  intervalnilai  60-75  pada  pra  siklus sebanyak  2siswa  7,14  dan  siklus  I  sebanyak  6  siswa  21,42.
Sedangkan siswa yang mendapat kategori kurang interval nilai 55-59
Pra Siklus Siklus I
Cukup 7.14
21.42 Kurang
7.14 75
Sangat Kurang 82.14
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
79 pada pra siklus sebanyak 2 siswa 7,14 dan siklus I sebanyak 21 75.
Dan siswa yang mendapat kategori sangat kurang interval nilai ≤54 pada pra siklus sebanyak 2 siswa 7,14 dan siklus I tidak ada.
d. Refleksi dan Revisi Tindakan Siklus I
Refleksi  dilakukan  pada  akhir  siklus  sebagai  langkah  untuk melakukan  perbaikan  terhadap  beberapa  hal  yang  perlu  diperbaiki  dari
siklus I sebagai rencana tindakan baru yang akan diterapkan dalam siklus selanjutnya.  Penerapan  metode  guided  discovery  pada  siklus  I  dapat
meningkatkan  keterampilan  komunikasi  IPA  siswa,  karena  guru mengarahkan  dan  membimbing  kepada  peran  aktif  siswa  dalam  berbagai
aktivitas  selama  proses  pembelajaran  khususnya  dalam  keterampilan komunikasi.
Selama  proses  pembelajaran  IPA  dengan  menggunakan  metode guided  discovery,  masih  tedapat  beberapa  kekurangan  yang  perlu
diperbaiki. Kekurangan tersebut sebagai berikut. 1
Pada  saat  memberikan  tanggapan  dan  penguatan,  guru  hanya menjelaskan  secara  lisan  dan  tidak  menuliskan  catatan  di  papan  tulis,
sehingga membuat siswa mudah lupa apa yang disampaikan oleh guru. 2
Siswa kurang terlibat aktif dalam kegiatan mengungkapkan pendapat, menyanggah  pernyataan,  memperbaiki  atau  menambahkan  jawaban
80 teman  kelompok,  dan  menganalisis  maupun  memecahkan  masalah
terkait dengan materi. Siswa yang kurang terlibat aktif dalam kegiatan ini biasanya malu dan takut salah untuk mengungkapkan pendapatnya..
3 Guru  kurang  memaksimalkan  pemberian  reward  kepada  siswa  yang
aktif  di  kelas.  Dalam  kegiatan  pembelajaran  guru  bertugas  untuk memotivasi  siswa  agar  terlibat  aktif  dikelas,  salah  satunya  dengan
pemberian  reward.  Kurang  memaksimalnya  pemberian  reward, sehingga  kurang  termotivasi  serta  merasa  senang  untuk  terlibat  aktif
dalam proses pembelajaran.. Masih  adanya  kekurangan  dalam  pelaksanaan  metode  guided
discovery  pada  siklus  I  yang  berparuh  pada  rendahnya  keterampilan komunikasi IPA siswa yang berada pada kriteria cukup, sehingga perlu
dilakukan tindakan selanjutnya untuk mencapai indikator keberhasilan.
4. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II