Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

60 tergolong cukup 60,41. Hal tersebut dikarenakan guru belum mengoptimalkan penggunaan metode guided discovery sesuai dengan langkah-langkahnya. Berdasarkan hasil pengamatan pra siklus tersebut maka lebih meyakinkan peneliti dan guru untuk melaksanakan tindakan dengan subyek penelitian yaitu seluruh siswa kleas III dan guru kelas III SD Negeri Kejambon 1.

3. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Data yang diperoleh pada tahap pra tindakan dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tindakan siklus I. Hal ini dilakukan guna memperoleh peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA.Adapun tahap-tahap yang dilaksanakan pada siklus I adalah sebagai berikut. a. Perencanaan Tindakan Siklus 1 Hal-hal yang akan dilakukan peneliti bersama guru dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut. 1 Menentukan SK dan KD yang akan digunakan pada saat penelitian. 2 Menyusun RPP berdasarkan SK dan KD yang digunakan dengan menggunakan motode pembelajaran guided discovery. RPP yang digunakan disusun oleh peneliti dan guru kelas yang kemudian dikonsultasikan dengan dosen. 3 Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. 4 Menyusun instrumen penelitian yaitu lembar observasi aktivitas belajar siswa, aktivitas guru, dan dokumentasi. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I 61 Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35menit. Pada tahap pelaksanaan tindakan selama proses pembelajaran IPA guru menerapkan metode guided discovery dengan menggunakan RPP sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. SK yang digunakan pada siklus 1 adalah memahami sifat- sifat benda, perubahan sifat benda, dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan KD yang digunakan adalah mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas. Deskripsi dari setiap pertemuan yang sudah dilaksanakan adalah sebagai berikut. 1 Pertemuan Pertama Pertemuan dalam siklus I dilakasanakan pada hari selasa, 3 November 2015. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah mengelompokkan dan memahami sifat-sifat benda-benda yang telah dikenal seperti benda padat, cair dan gas. Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan media dan LKS yang akan digunakan selama proses pembelajaran serta mengkondisikan siswa agar siap untuk menerima pelajaran. a Kegiatan Awal Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian dilanjutkan dengan bercerita dengan judul Hari Pertama Aku Sekolah. Setelah itu guru melakukan tanya jawab ringan 62 mengenai benda-benda yang dibawa ke sekolah untuk memotivasi pengetahuan awal siswa. b Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Guru kemudian membagikan LKS serta alat dan bahan yang akan digunakan selama proses pembelajaran. LKS yang dibagikan kepada siswa berisi tentang langkah-langkah serta pertanyaan yang terkait dengan percobaan yang akan dilakukan. Setelah itu siswa mulai untuk melakukan percobaan tentang memahami sifat-sifat benda padat, cair, dan gas.Sebagian siswa terlihat antusias dalam kegiatan percobaan.Saat melakukan percobaan guru juga ikut membimbing siswa ketika menemui kesulitan.Setelah melakukan percobaan siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada ada di dalam LKS.Selama kegiatan percobaan siswa masih kurang bertanya pada guru terkait hal yang belum dipahami. Gambar 2. Siswa masih kurang bertanya 63 Selesai siswa menyampaikan hasil percobaan yang telah dilakukan di depan kelas, sementara kelompok lain diperbolehkan untuk memberi tanggapan. Setelah seluruh kelompok menyampaikan hasil percobaannya, guru mulai membahas terkait percobaan yang dilakukan serta memberikan penguatan mengenai percobaan yang telah dilakukan. Siswa yang belum paham diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Selanjutnya guru melakukan evaluasi terkait pemahaman siswa dengan memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan siswa secara individu. c Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bimbingan guru.Saat menyimpulkan mayoritas siswa belum ikut menyimpulkan, namun guru senantiasa membimbing siswa menyimpulkan materi.Setelah itu guru menyampaikan kepada siswa bahwa dengan bekerjasama dan saling membantu saat pembelajaran berlangsung dapat membantu siswa menyelesaikan tugas. Terakhir guru menutup pembelajaran IPA dengan mengucapkan salam. 2 Pertemuan Kedua Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada tanggal 4 November 2015. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah membandingkan sifat benda padat, dan cair . Sebelum memulai pembelajaran, guru menyiapkan 64 media dan LKS yang akan digunakan selama proses pembelajaran serta mengkondisikan siswa agar siap untuk menerima pelajaran. a Kegiatan Awal Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Anak-anak apakah kalian masih ingat materi yang kemarin diajarkan? Apa saja sifat dari benda padat, cair, dan gas? Tahukah kalian cara membandingkan benda padat cair? Untuk lebih jelasnya mari kita lakukan percobaan. b Kegiatan Inti Guru melakukan tanya jawab ringan mengenai sifat benda padat dan cair. Selanjutnya, guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Guru kemudian membagikan LKS serta alat dan bahan yang akan digunakan selama proses pembelajaran. LKS yang dibagikan kepada siswa berisi tentang langkah-langkah serta pertanyaan yang terkait dengan percobaan yang akan dilakukan. Setelah itu siswa mulai untuk melakukan percobaan tentang membandingkan benda padat dan cair.Sebagian siswa masih terlihat kurang antusias dalam kegiatan percobaan.Saat melakukan percobaan guru juga ikut membimbing siswa ketika menemui kesulitan.Setelah melakukan percobaan siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada ada di dalam LKS.Selama kegiatan percobaan siswa masih kurang bertanya pada guru terkait hal yang belum dipahami. 65 Gambar 3. Sebagian siswa masih terlihat kurang antusias dalam kegiatan percobaan Selesai siswa menyampaikan hasil percobaan yang telah dilakukan di depan kelas, sementara kelompok lain diperbolehkan untuk memberi tanggapan. Setelah seluruh kelompok menyampaikan hasil percobaannya, guru mulai membahas terkait percobaan yang dilakukan serta memberikan penguatan mengenai percobaan yang telah dilakukan. Siswa yang belum paham diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Selanjutnya guru melakukan evaluasi terkait pemahaman siswa dengan memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan siswa secara individu. c Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bimbingan guru.Saat menyimpulkan mayoritas siswa belum ikut menyimpulkan, namun guru senantiasa membimbing siswa menyimpulkan materi.Setelah itu guru menyampaikan kepada siswa bahwa dengan bekerjasama dan saling membantu saat 66 pembelajaran berlangsung dapat membantu siswa menyelesaikan tugas. Terakhir guru menutup pembelajaran IPA dengan mengucapkan salam. c. ObservasiPengamatan Tindakan Siklus I Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan kegiatan observasi atau pengematan terhadap siswa dan guru. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas yag dilakukan oleh siswa dan guru selama proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti.Hasil observasi dijadikan bahan refleksi untuk tindakan selanjutnya. Pada siklus I pelaksanaan pembelajaran dengan menggunkan metode guided discovery secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar, meskipun masih ada sedikit kekurangan. Guru telah menjalankan metode guided discovery secara runtut. Pertama, guru menetapkan standar perilaku siswa dengan menentukan perilaku yang harus dipatuhi selama kegiatan pembelajaran.Selanjutnya, adalah pemberian pertanyaan guru memberikan permasalahan dalam bentuk pertanyaan.Setelah itu, guru membentuk kelompok dalam pembentukan kelompok guru telah membagi kelompok secara heterogen pada setiap pertemuan. Pada siklus I guru masih kurang memotivasi siswa.Pada tahap ini siswa masih terlihat kurang bersemangat dalam kegiatan pembelajaran, malu dalam menjawab pertanyaan dari guru, dan siswa juga masih terlihat 67 takut ataupun malu dalam mengungkapkan gagasan atau sanggahannya dalam kelompok. Gambar 4.Sebagian siswa masih kurang bersemangat, malu dan takut mengungkapkan gagasan atau sanggahan dalam kelompok. Selanjutnya, guru membagikan LKS serta menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan selama proses pembelajaran. LKS yang dibagikan kepada siswa berisi tentang langkah-langkah serta pertanyaan yang terkait dengan percobaan yang akan dilakukan. Setelah itu siswa mulai untuk melakukan percobaan dengan alat dan bahan yang telah disediakan.Saat melakukan percobaan guru juga ikut membimbing siswa ketika menemui kesulitan.Setelah melakukan percobaan siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada ada di dalam LKS. Setelah itu, guru menuntun melakukan kegiatan penemuan berupa kegiatan pengumpulan data dan pemerosesan data dalam tahap ini guru sudah membimbing siswa. Setelah selesai menyampaikan hasil percobaan yang telah dilakukan di depan kelas, sementara kelompok lain diperbolehkan untuk memberi tanggapan. Pada siklus I sebagian kelompok masih kurang antusias dalam memberikan tanggapan kepada kelompok 68 yang membacakan hasil percobaan.Setelah seluruh kelompok menyampaikan hasil percobaannya, guru mulai membahas terkait percobaan yang dilakukan serta memberikan penguatan mengenai percobaan yang telah dilakukan. Namun, saat guru memberikan penguatan, guru tidak mencatatkan di papan tulis sehingga siswa akan lebih mudah lupa ketika hanya mendengarkan penjelasan secara lisan saja. Gambar 5. Siswa masih kurang antusias dalam menanggapi hasil percobaan kelompok lain. Gambar 6. Guru belum menggunakan papan tulis Setelah langkah-langkah metode guided discovery selesai dilakukan, siswa yang belum paham diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Selanjutnya guru melakukan 69 evaluasi terkait pemahaman siswa dengan memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan siswa secara individu. Namun, sebagian siswa masih mencontek saat mngerjakan soal evaluasi. Gambar 7. Siswa mencontek dalam mengerjakan soal evaluasi Penggunaan metode guided discovery dalam pembelajaran IPA berpengaruh terhadap keterampilan komunikasi siswa. Keterampilan komunikasi siswa antara lain. 1 Mengidentifikasi objek dan peristiwa dengan akurat Aspek keterampilan komunikasi mengidentifikasi objek dan peristiwa dengan akurat meliputi siswa dapat mengidentifikasi benda- benda berdasarkan jenisnya padat, cair, dan gas, mengidentifikasi sifat-sifat benda padat, mengidentifikasi sifat-sifat benda cair, dan mengidentifikasi sifat-sifat benda gas. pertemuan pertama, dalam keterampilan komunikasi mengidentifikasi benda-benda berdasarkan jenisnya yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 2 siswa, skor 3 sebanyak 16 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 9 siswa. Selanjutnya pada 70 aktivitas mengidentifikasi sifat-sifat benda padat yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 5 siswa, skor 3 sebanyak 17 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 5 siswa. Pada aktivitas mengidentifikasi sifat-sifat benda cair yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 20 siswa, skor 3 sebanyak 6 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 1 siswa. Dan pada aktivitas mengidentifikasi sifat-sifat benda gas yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 4 siswa, skor 3 sebanyak 23 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada. Pada pertemuan kedua, dalam keterampilan komunikasi mengidentifikasi benda-benda berdasarkan jenisnya yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 9 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 18 siswa. Selanjutnya pada aktivitas mengidentifikasi sifat-sifat benda padat yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 22 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 5 siswa. Pada aktivitas mengidentifikasi sifat-sifat benda cair yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 26 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 1 siswa. Dan pada aktivitas mengidentifikasi sifat-sifat benda gas yang mendapat skor 1, 2, dan 3 tidak ada, skor 4 sebanyak 27 siswa. 2 Mendeskripsikan objek dan peristiwa dengan akurat Aspek keterampilan komunikasi mendeskripsikan objek dan peristiwa dengan akurat meliputi mendeskripsikan sifat benda padat, 71 mendeskripsikan sifat benda cair, mendeskripsikan sifat benda gas, dan mengemukakan pendapatnya tentang hasil identifikasi dalam diskusi. Pada pertemuan pertama, dalam aktivitas mendeskripsikan sifat benda padat yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 18 siswa, skor 3 sebanyak 7 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. Selanjutnya, untuk aktivitas mengidentifikasi sifat benda cair yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 15 siswa, skor 3 sebanyak 11 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 1 siswa. Aktivitas mendeskripsikan sifat benda gas yang mendapat skor 1 tidak ada, yang mendapat skor 2 sebanyak 6 siswa, skor 3 sebanyak 21 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada. Dan untuk aktivitas mengemukakan pendapatnya tentang hasil identifikasi dalam diskusi yang mendapat skor 1 tidak ada, yang mendapat skor 2 sebanyak 15 siswa , skor 3 sebanyak 10 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. Pada pertemuan kedua, dalamaktivitas mendeskripsikan sifat benda padat yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 25 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. Selanjutnya, untuk aktivitas mengidentifikasi sifat benda cair yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 26 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 1 siswa. Aktivitas mendeskripsikan sifat benda gas yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 27 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada. Dan untuk aktivitas mengemukakan 72 pendapatnya tentang hasil identifikasi dalam diskusi yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 25 siswa , dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. 3 Membantu mendeskripsikan sehingga yang lain dapat mengidentifikasi objek yang telah diketahui Aspek keterampilan komunikasi membantu mendeskripsikan sehingga yang lain dapat mengidentifikasi objek yang diketahui meliputi siswa membantu teman kelompoknya yang kesulitan dalam mengidentifikasi sifat benda padat, siswa membantu teman kelompoknya yang kesulitan dalam mengidentifikasi sifat benda cair, dan siswa membantu teman kelompoknya yang kesulitan dalam mengidentifikasi sifat benda gas. Pertemuan pertama, untuk aktivitas siswa membantu teman kelompoknya yang kesulitan dalam mngidentifikasi sifat benda padat yang mendapatskor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 16 siswa, skor 3 sebanyak 8 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 3 siswa. Selanjutnya, untuk aktivitas siswa membantu teman kelompoknya yang kesulitan dalam mengidentifikasi sifat benda cair yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 13 siswa, skor 3 sebanyak 14 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada. Dan pada aktivitas siswa membantu teman kelompoknya yang kesulitan dalam mengidentifikasi sifat benda gasyang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 20 siswa, skor 3 sebanyak 7 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada. 73 Pada pertemuan kedua, untuk aktivitas siswa membantu teman kelompoknya yang kesulitan dalam mngidentifikasi sifat benda padat yang mendapatskor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 24 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 3 siswa. Selanjutnya, untuk aktivitas siswa membantu teman kelompoknya yang kesulitan dalam mengidentifikasi sifat benda cair yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 27 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada. Dan pada aktivitas siswa membantu teman kelompoknya yang kesulitan dalam mengidentifikasi sifat benda gasyang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 27 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada. 4 Menyusun alasan yang logis untuk menjelaskan dan memberi kesimpulan Aspek keterampilan komunikasi menyusun alasan yang logis untuk menjelaskan dan memberi kesimpulan meliputi siswa menyimpulkan hasil kegiatan penemuan dalam percobaan tentang benda padat, siswa menyimpulkan hasil kegiatan penemuan dalam percobaan tentang benda cair, dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan penemuan dalam percobaan tentang benda gas. Pada pertemuan pertama, untuk aktivitas menyimpulkan hasil kegiatan penemuan dalam percobaan tentang benda padat yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 3 siswa, skor 3 sebanyak 24 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada. Untuk aktivitas menyimpulkan hasil kegiatan penemuan dalam percobaan tentang benda cair yang 74 mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 13 siswa, skor 3 sebanyak 13 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 1 siswa. Dan untuk aktivitas menyimpulkan hasil kegiatan penemuan dalam percobaan tentang benda gas yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 4 siswa, skor 3 sebanyak 23 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 1 siswa. Pada pertemuan kedua, untuk aktivitas menyimpulkan hasil kegiatan penemuan dalam percobaan tentang benda padat yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 27 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada. Untuk aktivitas menyimpulkan hasil kegiatan penemuan dalam percobaan tentang benda cair yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 26 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 1 siswa. Dan untuk aktivitas menyimpulkan hasil kegiatan penemuan dalam percobaan tentang benda gas yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 27 siswa, dan yang mendapat skor 4 tidak ada 5 Membagikan informasi secara akurat kepada yang lain dengan lisan maupun tulisan Aspek keterampilan komunikasi membagikan informasi secara akurat kepada yang lain dengan lisan maupun tulisan meliputi siswa mengemukakan pendapatnya tentang sifat benda padat dalam diskusi, siswa mengemukakan pendapatnya tentang sifat benda cair dalam diskusi, siswa mengemukakan pendapatnya tentang sifat benda gas dalam diskusi, bekerjasama dengan anggota kelompok dalam 75 mengerjakan LKS, dan mempresentasikan hasil diskusi. Selama proses pembelajaran, untuk aktivitas mengemukakan pendapatnya tentang sifat benda padat dalam diskusi yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 7 siswa, skor 3 sebanyak 19 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. Untuk aktivitas mengemukakan penapatnya tentang sifat benda gas dalam diskusi yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 11 siswa skor 3 sebanyak 14 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. Untuk aktivitas mengemukakan pendapatnya tentang sifat benda gas dalam diskusi yang mendapatskor1 tidak ada, skor 2 sebanyak 3 siswa, skor 3 sebanyak 21 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. Untuk aktivitas bekerjasama dengan anggota kelompok dalam mengerjakan LKS yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 19 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 8 siswa. Dan untuk aktivitas mempresentasikan hasil diskusi yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 23 siswa, skor 3 sebanyak 2 siswa, dan skor 4 sebanyak 2 siswa. Pada pertemuan kedua, untukaktivitas mengemukakan pendapatnya tentang sifat benda padat dalam diskusi yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 25 siswa, dan yang mendapat skor 2 siswa. Untuk aktivitas mengemukakan penapatnya tentang sifat benda gas dalam diskusi yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 25 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. 76 Untuk aktivitas mengemukakan pendapatnya tentang sifat benda gas dalam diskusi yang mendapatskor1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 25 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. Untuk aktivitas bekerjasama dengan anggota kelompok dalam mengerjakan LKS yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 11 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 16 siswa. Dan untuk aktivitas mempresentasikan hasil diskusi yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 25 siswa, dan skor 4 sebanyak 2 siswa. 6 Pemikiran Verbal Aspek keterampilan komunikasi pemikiran verbal meliputi siswa dapat mengemukakanhasil pemikiran atas pertanyaan yang diberikan olehguru. Pada pertemuan pertama, untuk aktivitas mengemukakan hasil pemikiran atas pertanyaan yang diberikan oleh guru yang mendapat skor 1 tidak ada, skor 2 sebanyak 13 siswa, skor 3 sebanyak 12 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. Pada pertemuan kedua, untuk aktivitas mengemukakan hasil pemikiran atas pertanyaan yang diberikan oleh guru yang mendapat skor 1 dan 2 tidak ada, skor 3 sebanyak 25 siswa, dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 siswa. Berdasarkan observasi diatas, diketahui bahwa keterampilan komunikasi siswa yang masih rendah adalah membantu mendeskripsikan sehingga yang lain dapat mengidentifikasi objek yang telah diketahui, membagikan informasi secara akurat kepada 77 yang lain dengan lisan maupun tulisan, dan pemikiran verbal.Keterampilan komunikasi IPA diatas masih rendah dikarenakan sedikit siswa yang melakukan keterampilan komunikasi IPA tersebut, namun disisi lain keterampilan komunikasi IPA yang lainnya sudah baik dan sudah mengalami peningkatakan dari pra tindakan. Data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran halaman 130-131dan hasil observasi aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat pada lampiran halaman 136-137.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Peningkatan PresentaseKeterampilan Komunikasi IPA Menggunakan Metode Guided Discovery pada Siklus I No. Aspek yang dinilai Perenstase Rata-rata Pertemuan I Pertemuan II 1. Aktivitas Siswa 66,57 74,95 70,44 2. Aktivitas Guru 66,66 75 70,31 Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru pada siklus I dalam proses pembelajaran masih rendah. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil rata-rata observasi aktivitas siswa sebesar 70,44 berada pada klasifikasi cukup dan hasil rata- rata observasi guru sebesar 70,31 berada pada klasifikasi cukup. Peningkatan keterampilan komunikasi IPA dapat dilihat pada lampiran halaman 144pada siklus I peningakatan keterampilan komunikasi IPA sebesar 10,53 yang pada pra siklus sebesar 59,91 meningkat menjadi 70,44 pada siklus I. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 78 Tabel 6. Peningkatan Keterampilan Komunikasi IPA pada Pra Siklus dan Siklus I No Hasil Pengamatan Presentase Keterangan 1 Pra Siklus 59,91 Kurang 2 Siklus I 70,44 Cukup Peningkatan keterampilan komunikasi IPA pada siklus I dapat digambarkan dalam diagram seperti berikut. Gambar 8.Diagram Peningkatan Keterampilan Komunikasi IPA pada Pra Siklus dan Siklus I Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahuibahwa terdapat peningkatan keterampilan komunikasi IPA pada pra siklus dan siklus I. Siswa yang mendapat kategori sangat baik interval nilai 86-100 dan kategori baik interval nilai 76-85 tidak ada. Siswa yang mendapat kategori cukup intervalnilai 60-75 pada pra siklus sebanyak 2siswa 7,14 dan siklus I sebanyak 6 siswa 21,42. Sedangkan siswa yang mendapat kategori kurang interval nilai 55-59 Pra Siklus Siklus I Cukup 7.14 21.42 Kurang 7.14 75 Sangat Kurang 82.14 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 79 pada pra siklus sebanyak 2 siswa 7,14 dan siklus I sebanyak 21 75. Dan siswa yang mendapat kategori sangat kurang interval nilai ≤54 pada pra siklus sebanyak 2 siswa 7,14 dan siklus I tidak ada. d. Refleksi dan Revisi Tindakan Siklus I Refleksi dilakukan pada akhir siklus sebagai langkah untuk melakukan perbaikan terhadap beberapa hal yang perlu diperbaiki dari siklus I sebagai rencana tindakan baru yang akan diterapkan dalam siklus selanjutnya. Penerapan metode guided discovery pada siklus I dapat meningkatkan keterampilan komunikasi IPA siswa, karena guru mengarahkan dan membimbing kepada peran aktif siswa dalam berbagai aktivitas selama proses pembelajaran khususnya dalam keterampilan komunikasi. Selama proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode guided discovery, masih tedapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Kekurangan tersebut sebagai berikut. 1 Pada saat memberikan tanggapan dan penguatan, guru hanya menjelaskan secara lisan dan tidak menuliskan catatan di papan tulis, sehingga membuat siswa mudah lupa apa yang disampaikan oleh guru. 2 Siswa kurang terlibat aktif dalam kegiatan mengungkapkan pendapat, menyanggah pernyataan, memperbaiki atau menambahkan jawaban 80 teman kelompok, dan menganalisis maupun memecahkan masalah terkait dengan materi. Siswa yang kurang terlibat aktif dalam kegiatan ini biasanya malu dan takut salah untuk mengungkapkan pendapatnya.. 3 Guru kurang memaksimalkan pemberian reward kepada siswa yang aktif di kelas. Dalam kegiatan pembelajaran guru bertugas untuk memotivasi siswa agar terlibat aktif dikelas, salah satunya dengan pemberian reward. Kurang memaksimalnya pemberian reward, sehingga kurang termotivasi serta merasa senang untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.. Masih adanya kekurangan dalam pelaksanaan metode guided discovery pada siklus I yang berparuh pada rendahnya keterampilan komunikasi IPA siswa yang berada pada kriteria cukup, sehingga perlu dilakukan tindakan selanjutnya untuk mencapai indikator keberhasilan.

4. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DISCOVERY

0 2 110

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INQUIRY DISCOVERY Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inquiry Discovery Pada Siswa Kelas IV SDN Gajahmati Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GUIDED DISCOVERY Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pesawat Sederhana Dengan Menggunakan Metode Guided Discovery Pada Kelas V SDN 1 Mireng Trucuk Klaten Tahun 2011/2012.

0 3 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Guided Inquiry-Discovery Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Karangayar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Guided Inquiry-Discovery Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Karangayar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Guided Inquiry-Discovery Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Karangayar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN SENAM GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SDN JATIWANGI I PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN SENAM GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SDN JATIWANGI I PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM

1 2 46

PENINGKATAN CURIOSITY DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUROTRUNAN.

0 0 287

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA KELAS VB SDN MARGOYASAN YOGYAKARTA.

0 0 110

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V MELALUI PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DI SDN 1 BONJERUK TAHUN AJARAN 20152016

0 0 15