9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
1. Pembelajaran IPA
Menurut Trianto 2010: 136, IPA merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa Inggris “science” diambil
dari kata latin “scientia” yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi
kemudian berkembang menjadi khusus pengetahuan alam atau IPA. Menurut Hendro Darmojodan Deny Kaligis 1992: 3 mengatakan bahwa, IPA atau Ilmu
Pengetahuan Alam adalah “ilmu” tentang “pengetahuan alam”. Ilmu artinya suatu pengetahuan yang benar, dan masuk akal atau logis. Sedangkan pengetahuan
artinya segala sesuatu yang di ketahui manusia.IPA adalah pengetahuaan atau ilmu tentang alam yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam
semesta dengan segala isinya. Senada dengan hal tersebut, Carin and Sund Patta Bundu, 2006: 4 menyatakan bahwa sains merupakan suatu pengetahuan tentang
alam semesta yang bertumpu pada data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan percobaan, sehingga di dalamnya memuat produk, proses dan sikap manusia.
a.
IPA sebagai produk
10 IPA sebagai produk merupakan akumulasi hasil upaya para perintis IPA
tedahulu dan
umumnya telah
tersusun secara
lengkap dan
sistematis.Produk IPA berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori.
b. IPA sebagai proses
IPA sebagai proses adalah proses mendapatkan IPA atau yang dikenal dengan metode ilmiah. Metode ilmiah untuk anak sekolah dasar
dikembangkan secara bertahap dan berkesinambungan dengan harapan bahwa pada akhirnya akan terbentuk paduan yang lebih utuh sehingga
anak sekolah dasar dapat melakukan penelitian sederhana. Pentahapan pengembangannya disesuaikan dengan tahapan dari suatu proses penelitian
atau eksperimen yang meliputi observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, hipotesis, mengendalikan variabel, merencanakan dan melakukan
penelitian, inferensi, aplikasi, dan komunikasi. c.
IPA sebagai pemupuk sikap Sikap pada pengajaran IPA dibatasi pada sikap ilmiah terhadap alam
sekitar. Ada sembilan aspek sikap dari ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia sekolah dasar. Kesembilan sikap tersebut yaitu sikap ingin
tahu, ingin mendapatkan sesuatu yang baru, kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas,
kedisiplinan diri. Sikap ilmiah dapat dikembangkan ketika siswa
11 melakukan diskusi, percobaan, simulasi atau kegiatan lapangan. 10
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan Patta Bundu 2006: 9 mengartikan sains sebagai sejumlah proses kegiatan
untuk mengumpulkan informasi secara sistematik tentang apa yang ada di dunia sekitar, sains merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui proses kegiatan
tertentu, sains dapat dicirikan oleh nilai-nilai dan sikap para ilmuwan menggunakan proses ilmiah dalam memperoleh pengetahuan. Sains didasarkan
pula pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa dunia ini dapat dipelajari, dipahami, dan dijelaskan tanpa bergantung metode kausalitas, melainkan melalui
proses tertentu, misalnya observasi, eksperimen, dan analisis rasional. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA tidak hanya
terdiri atas kumpulan pengetahuan.IPA merupakan ilmu yang mempelajari gejala alam, mencakup semua aspek pengetahuan yang dihasilkan oleh metode saintifik,
serta memuat produk, proses, dan sikap manusia. Peneliti juga menyimpulkan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait-mengait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.
2. Pembelajaran IPA di Sekolah dasar