36
C. Kerangka Berpikir
SMK memiliki peran dan tugas untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dan memiliki keunggulan, dan mampu bersaing di persaingan
global. Selain itu, SMK juga dituntut untuk menghasilkan tamatan yang memiliki bekal dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang kuat. Dengan
demikian SMK harus memiliki hubungan yang baik dengan industri dengan menjalin kerjasama-kerjasama seperti misalnya untuk menentukan kompetensi
apa yang akan diajarkan agar sesuai dengan kebutuhan industri serta kerjasama dalam pembentukan kompetensi siswa.
Pelaksanaan Prakerin untuk Program Keahlian Tata Boga dilaksanakan di industri yang bergerak di industri boga misalnya hotel, restorant,
bakery, catering. Siswa Program Keahlian Tata Boga yang melaksanakan prakerin di
industri boga khususnya hotel dilaksanakan minimal 3 bulan. Dalam pelaksanaan selama 3 bulan, kompetensi siswa dibentuk mulai dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap tetapi pencapaian setiap siswa tidak sama sesuai dengan
kinerja mereka selama prakerin.
Permasalahan yang muncul sekarang adalah keterbatasan sekolah untuk membentuk kompetensi siswa terhambat oleh sarana dan prasarana yang kurang
menyerupai di industri. Pelaksanaan pembelajaran di industri hanya 3 bulan sehingga siswa mempelajari sebagian keterampilan yang dibutuhkan oleh
industri. Kompetensi siswa juga dimantapkan pada saat praktik di industri, tetapi tidak semua kompetensi Prakerin diajarkan oleh industri hotel tergantung dari
kompetensi hotel dan ketersediaan menu di hotel tersebut. Kompetensi Menerapkan K3 dan Sanitasi
Hygiene, Melakukan Persiapan Pengolahan, Megolah
37 Makanan Indonesia, dan Mengolah Makanan Kontinental diajarkan oleh industri
hotel tetapi dalam komposisi yang berbeda-beda. Belum adanya data tentang kompetensi siswa setelah prakerin di SMKN 3 Wonosari.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini akan diteliti tentang profil kompetensi siswa Program Keahlian Tata Boga dalam prakerin di hotel.
Adapun kerangka berpikir penelitian ini adalah:
Gambar 1. Kerangka Berpikir Permasalahan:
1. Sekolah belum cukup dalam pembentukan kompetensi siswa
2. Sarana praktik di sekolah kurang memadai
3. Keterbatasan waktu Prakerin
Pemantapan Kompetensi siswa dilakukan saat Prakerin di hotel
Menerapkan K3 dan Sanitasi
Hygiene Melakukan
Persiapan Pengolahan
Mengolah Makanan
Kontinental Mengolah
Makanan Indonesia
Praktik Kerja Industri
Profil Kompetensi Siswa Program Keahlian Tata Boga Pada Prakerin di Hotel
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian mengenai profil kompetensi siswa Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 3 Wonosari dalam pelaksanaan Prakerin di hotel merupakan
penelitian deskriptif, dimaksudkan untuk mendeskripsikan profil kompetensi siswa pada pelaksanaan Prakerin. Pada penelitian ini, peneliti tidak memberikan
perlakuan tertentu pada objek penelitian. Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian.
Semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya Sudaryono dkk, 2013: 9-10.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka skoring
Sugiyono, 2012: 23. Fokus penelitian kuantitatif adalah diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas, memilah-milah
permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka- angka Sugiyono, 2012:13.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Wonosari yang berada di Jalan Pramuka, Tawarsari, Wonosari, Gunungkidul, D.I.Yogyakarta. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Desember 2013 – Juni 2014.