Kompetensi Mengolah Makanan Kontinental

64 Tabel 24. Kategori Data Aspek Pengetahuan Kompetensi Mengolah Makanan Kontinental No Interval Kategori F 1. x 49 Tinggi 31 83,8 2. 34,5 ≤ x ≤ 49 Sedang 6 16,2 3. x 34,5 Rendah Berdasarkan pada tabel di atas, pada kompetensi Mengolah Masakan Kontinental sebanyak 31 siswa atau 83,8 siswa memiliki kompetesi yang tinggi, sedangkan 6 siswa atau 16,2 memiliki kompetensi yang sedang.

d. Kompetensi Mengolah Makanan Indonesia

Data variabel profil kompetensi siswa pada kompetensi Mengolah Makanan Indonesia untuk aspek pengetahuan diperoleh dari instrumen tes. Jumlah keseluruhan butir soal yang digunakan untuk mengetahui tingkat kompetensi siswa pada kompetensi Mengolah Makanan Indonesia adalah 21 soal dan jumlah responden 37 siswa. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows untuk instrumen tes kompetensi Mengolah Makanan Indonesia, diperoleh skor tertinggi 51 dan skor terendah 41,5, sehingga range 9,50. Nilai mean 48,36, median 48,5, dan modus 48 serta standard deviasi 1,99. Daftar distribusi frekuensi dari variabel kompetensi Mengolah Makanan Indonesia sebagai berikut: Tabel 25. Distribusi Frekuensi Data Aspek Pengetahuan Kompetensi Mengolah Makanan Indonesia No Interval skor Frekuensi f Persentase 1 41-42 2 5,41 2 43-44 3 45-46 1 2,70 4 47-48 16 43,24 5 49-50 16 43,24 6 51-52 2 5,41 Total 37 100 65 Berikut ini deskripsi data kompetensi siswa saat prakerin pada Kompetensi Mengolah Masakan Indonesia disajikan per indikator: Tabel 26. Kategori Aspek Pengetahuan pada Kompetensi Mengolah Masakan Indonesia per Indikator No Indikator Tinggi Sedang Rendah n n n 1 Mengolah salad gado-gado, urap, dan rujak 28 75,7 9 24,3 2 Mengolah sup dan soto 29 78,4 8 21,6 3 Mengolah hidangan nasi dan mie 21 56,8 16 43,2 4 Mengidentifikasi jenis sate dan makanan yang dipanggang 33 89,2 4 10,8 5 Mengolah hidangan Indonesia dari unggas, daging, dan seafood 35 94,6 2 5,4 6 Pengetahuan 19 51,4 18 48,6 Keterangan: n= jumlah siswa Hasil kategori data pada tabel di atas, dibuat berdasarkan interval nilai seperti disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 27. Interval Nilai untuk Kategori Data Aspek Pengetahuan pada Kompetensi Mengolah Masakan Indonesia per Indikator Variabel Interval Kategori Mengolah salad x 2,7 Tinggi 1,3 ≤ x ≤ 2,7 Sedang x 1,3 Rendah Sup dan soto x 2,7 Tinggi 1,3 ≤ x ≤ 2,7 Sedang x 1,3 Rendah Hidangan nasi dan mie x 2,7 Tinggi 1,3 ≤ x ≤ 2,7 Sedang x 1,3 Rendah Jenis sate, dan makanan yang dipanggang x 1,3 Tinggi 0,7 ≤ x ≤ 1,3 Sedang x 0,7 Rendah Hidangan Indonesia dari unggas, daging, seafood x 4,7 Tinggi 2,3 ≤ x ≤ 4,7 Sedang x 2,3 Rendah Nilai Pengetahuan Prakerin x 80 Tinggi 60 ≤ x ≤ 80 Sedang x 60 Rendah 66 Berdasarkan tabel 26, pada indikator mengolah salad sebanyak 75,7 siswa memiliki pencapaian tinggi dan 24,3 siswa pada kategori sedang. Untuk indikator mengolah sup dan soto sebanyak 78,4 orang siswa memiliki pencapaian tinggi sementara 21,6 siswa lain pada kategori sedang. Pada indikator mengolah hidangan nasi dan mie 56,8 siswa memiliki pencapaian tinggi dan 43,2 siswa pada kategori sedang. Pada kompetensi mengidentifikasi jenis sate dan makanan yang dipanggang sebanyak 89,2 siswa memiliki pencapaian yang tinggi dan 10,8 orang pada kategori sedang. Pada kompetensi mengolah hidangan Indonesia dari unggas, daging, dan seafood sebanyak 94,6 siswa memiliki pencapaian yang tinggi sementara 5,4 lainnya sedang. Untuk nilai pengetahuan Prakerin siswa 51,4 orang siswa memiliki pencapaian yang tinggi dan 48,6 orang lainnya sedang. Untuk mengetahui nilai keseluruhan, dapat dilakukan dengan mencari rata-rata dari semua indikator pada setiap siswa. Setelah didapat rata-rata dari setiap siswa, maka data dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Selanjutnya diperoleh hasil seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 28. Kategori Data Aspek Pengetahuan Kompetensi Mengolah Makanan Indonesia No Interval Kategori F 1. x 47 Tinggi 30 81,1 2. 33,5 ≤ x ≤ 47 Sedang 7 18,9 3. x 33,5 Rendah Berdasarkan pada tabel di atas, pada kompetensi Mengolah Masakan Kontinental sebanyak 30 siswa atau 81,1 siswa memiliki kompetesi yang tinggi, sedangkan 7 siswa atau 18,9 memiliki kompetensi yang sedang. 67

2. Kompetensi Siswa Aspek Keterampilan

Data variabel profil kompetensi siswa untuk aspek keterampilan diperoleh dari data sekunder yaitu rata-rata dari nilai kualitas dan kuantitas kerja siswa selama pelaksanaan Prakerin. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini merupakan nilai yang diisi langsung oleh industri, dimana pihak industri mengetahui kinerja siswa selama pelaksanaan prakerin. Jumlah responden sebanyak 37 siswa. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows untuk aspek keterampilan, diperoleh skor tertinggi 86 dan skor terendah 70, sehingga range 16. Nilai mean 80,65, median 81, dan modus 78 serta standard deviasi 3,72. Daftar distribusi frekuensi dari aspek keterampilan sebagai berikut: Tabel 29. Distribusi Frekuensi Data Aspek Keterampilan No Interval skor Frekuensi f Persentase 1 70-72 2 5,4 2 73-75 3 76-78 9 24,3 4 79-81 10 27,1 5 82-84 11 29,7 6 85-87 5 13,5 Total 37 100 Berikut ini deskripsi data kompetensi siswa saat prakerin pada aspek keterampilan disajikan per indikator: Tabel 30. Kategori Data Aspek Keterampilan per Indikator No Indikator Tinggi Sedang Rendah n N N 1 Kuantitas kerja 18 48,6 19 51,4 2 Kualitas kerja 16 43,2 21 56,8 Keterangan: n= jumlah siswa Hasil kategori data pada tabel di atas, dibuat berdasarkan interval nilai seperti disajikan pada tabel di bawah ini: