13
4 Kebudayaan bersifat gagasan; kebiasaan-kebiasaan kelompok
dikonsepsikan atau diungkapkan sebagai norma-norma ideal atau pola-pola perilaku
5 Kebudayaan sampai pada satu tingkat memuaskan individu,
memuaskan kebutuhan biologi dan kebutuhan lainnya 6
Kebudayaan bersifat integratif. Selalu ada “tekanan kearah konsistensi” dalam setiap kebudayaan, kalau tidak maka konflik
akan dengan cepat menghancurkannya. Kebudayaan yang terintegrasi dengan baik mempunyai kepaduan sosial diantara
institusi-institusi dan
kelompok sosial
yang mendukung
kebudayaan tersebut
c. Budaya Sekolah
Sekolah sebagai suatu organisasi memiliki budaya tersendiri yang dibentuk dan dipengaruhi oleh nilai-nilai persepsi, kebiasaan-
kebiasaan, kebijakan-kebijakan pendidikan, dan perilaku orang di dalamnya Aan Komariah dan Cepi Triatna, 2008: 101. Budaya
sekolah antar sekolah menampakkan sifat “unik”, yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan aturan, kebiasaan-kebiasaan, upacara-
upacara, dan lambang-lambang yang memberikan corak yang khas kepada sekolah bersangkutan. Apa yang ditampilkan oleh setiap
sekolah sesungguhnya menggambarkan budaya sekolah yang mempunyai pengaruh mendalam terhadap proses dan cara belajar Siti
Irene, 2011:148.
14
Peran budaya sekolah strategis bagi pengembangan mutu sekolah. Membangun budaya sekolah tidak mudah. Setiap sekolah
punya pengalaman yang berbeda dalam menciptakan budaya sekolah. Untuk meningkatkan prestasi akademik sekolah berupaya membangun
budaya sekolah yang secara positif memberikan pengaruh bagi peningkatan prestasi siswa Siti Irene, 2011:189. Budaya sekolah
harus disadari oleh seluruh konstituen sebagai asumsi dasar dan kepercayaan yang dapat membuat sekolah tersebut memiliki citra
yang membanggakan stakeholders. Oleh karena itu, semua individu memiliki posisi yang sama untuk mengangkat citra melalui
performance yang merujuk pada budaya sekolah efektif Aan
Komariah dan Cepi Triatna, 2008: 102. 2.
Mutu Pendidikan a.
Pengertian Mutu
Definisi mutu menurut Arcaro Nur Zazin, 2011:54 adalah sebuah derajat variasi yang terduga standar yang digunakan dan
memiliki ketergantungan pada biaya yang rendah. Menurut Daming dalam Nur Zazin, mutu berarti pemecahan untuk mencapai
penyempurnaan terus menerus. Dalam dunia pendidikan, menurut Daming, yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan adalah 1
anggota dewan sekolah dan administrator harus menetapkan tujuan pendidikan; 2 menekankan pada upaya kegagalan pada siswa; 3
15
menggunakan metode kontrol statistik untuk membantu memperbaiki
outcome siswa dan administratif.
Sedangkan menurut Juran Arcaro, 2005:8, mutu diartikan sebagai kesesuaian penggunaan atau tepat untuk pakai. Pendekatannya
adalah orientasi pada pemenuhan kebutuhan pelanggan, dengan beberapa pandangannya: 1 meraih mutu merupakan proses yang
tidak kenal akhir; 2 perbaikan mutu merupakan proses yang berkesinambungan, bukan program sekali jalan; 3 mutu memerlukan
kepemimpinan dari anggota dewan sekolah dan administrator; 4 pelatihan massal merupakan prasyarat mutu; 5 setiap orang di
sekolah mesti mendapatkan pelatihan.
Dalam konteks mutu pendidikan, konsep mutu adalah elite karena hanya sedikit institusi yang dapat memberikan pengalaman
dengan mutu tinggi kepada peserta didik. Menurut Sopiatin Nur Zazin, 2011: 66 mutu pendidikan secara multidimensi meliputi aspek
mutu input, proses, dan output. Oleh karenanya, pengembangan pencapaian mutu harus secara holistik dimulai dari input, proses, dan
output. Dengan demikian, mutu pendidikan adalah kebermutuan dari berbagai layanan institusi pendidikan kepada siswa maupun staf
pengajar untuk terjadinya proses pendidikan yang bermutu sehingga akan
menghasilkan lulusan
yang mempunyai
kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan untuk
terjun ke lingkungan masyarakat.
16
Mutu pendidikan dapat dilihat dari lima macam penilaian
sebagai berikut:
1 Prestasi siswa yang dihubungkan dengan norma nasional dan
agama dengan menggunakan skala nilai 2
Prestasi siswa yang berhubungan dengan kemampuan 3
Kualitas belajar mengajar 4
Kualitas mengajar 5
Kinerja sekolah
b. Peningkatan Mutu Pendidikan
Sehubungan dengan peningkatan mutu pendidikan, untuk memberikan gambaran tentang sekolah yang efektif atau sekolah
unggul, perlu disajikan beberapa kajian atau hasil penelitian dari pakar manajemen pendidikan tentang sekolah efektif atau sekolah unggul.
Sekolah unggul merupakan alternatif baru dalam pendidikan yang menekankan pada kemandirian dan kreativitas sekolah yang
menfokuskan pada perbaikan proses pendidikan. konsep ini dikemukakan oleh Edward Nanang Fattah, 2012: 113 yang
diperkenalkan oleh teori effective school. Konsep sekolah efektif menekankan pentingnya pemimpin yang tangguh dalam mengelola
sekolah. Sekolah unggulan adalah sekolah yang efektif menggunakan
beberapa strategi seperti berikut:
1 Strategi peningkatan budaya mutu
2 Strategi pengembangan kesempatan belajar