39
5 Bahan informasi bagi SekolahMadrasah sebagai masyarakat
belajar untuk
meningkatkan dukungan
dari pemerintah,
masyarakat, maupun sektor swasta dalam hal profesionalisme, moral, tenaga, dan dana
6 Membantu
SekolahMadrasah dalam
menentukan dan
mempermudah kepindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain, pertukaran guru, dan kerjasama yang saling
menguntungkan
d. Komponen Penilaian Akreditasi Sekolah
Nur Zazin 2011 dalam bukunya mengungkapkan bahwa komponen penilaian akreditasi sekolah mengacu pada standar secara
nasional mutu pendidikan dan lulusan sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Naisonal pasal 35 dalam
ayat 1 adalah sebagai berikut:
1 Standar Isi, [Permendiknas No. 222006]
2 Standar Proses, [Permendiknas No. 412007]
3 Standar Kompetensi Lulusan, [Permendiknas No. 232006]
4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, [Permendiknas No.
132007 tentang Kepala Sekolah, Permendiknas No. 162007 tentang Guru, Permendiknas No. 242008 tentang Tenaga
Administrasi] 5
Standar Sarana dan Prasarana [Permendiknas 242007] 6
Standar Pengelolaan, [Permendiknas 192007]
40
7 Standar Pembiayaan, [Peraturan Pemerintah. 482008]
8 Standar Penilaian Pendidikan. [Permendiknas 202007]
B. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan tentang peran akreditasi terhadap budaya mutu
sekolah yaitu:
1 Penelitian yang pernah dilakukan oleh Suriono 2012 dengan judul
“Akreditasi Dalam Peningkatan Mutu Sekolah Studi Analisis Deskriptif Pada SMP
Harapan Mandiri Medan”. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Harapan Mandiri Medan, Jalan Brig. Jend. Zein Hamid Nornor 40
Medan, Kecarnatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara. Masalah yang dijumpai dalam penelitian adalah tentang pola pelaksanaan
akreditasi, hal-hal yang mendukung pelaksanaan akreditasi dan manfaat akreditasi bagi sekolah tersebut, dengan tujuan 1 mendeskripsi
pelaksanaan akreditasi di SMP Harapan Mandiri Medan, 2 menguraikan faktor yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan akreditasi sekolah
di SMP Harapan Mandiri Medan, dan 3 menjelaskan manfaat yang akan diperoleh sekolah jika sudah diakreditasi. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan rnenipergunakan observasi, wawancara dan kajian dokumen. Objek penelitian adalah
Kepala Sekolah, beberapa guru dan siswa. Berdasarkan hasil penelitian bahwa: Pertama, pelaksanaan
akreditasi sekolah berjalan lancar sesuai dengan rencana. Kedua, sikap assesor yang selama ini dianggap kurang bersahabat, sangat bersahabat
41
dan memberikan kontribusi besar bagi peningkatan kualitas tamatan. Ketiga, karena pelaksanaan akreditasi telah dipersiapkan dengan baik,
diperoleh kualifikasi A atau Amat Baik , Keempat, manfaat peringkat yang diperoleh adalah peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap
sekolah. Faktor yang mendukung pelaksanaan akreditasi adalah perhatian yang cukup dari pengurus yayasan yang dibuktikan dengan
ditengkapinya seluruh tuntutan instrumen yang ada dalam evaluasi diri. Setelah diadakan penelitian ternyata Akreditasi sekolah dengan
klasifikasi A dapat meningkatkan mutu sekolah. 2
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Hestika Aprilia Permatasari 2012 dengan judul “Implementasi Kebijakan Manajemen Peningkatan
Mutu Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1 Banguntapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1 Upaya yang dilakukan sekolah dalam
mengimplementasikan kebijakan Manajemen Mutu Berbasis Sekolah MPMBS, 2 Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
mengimplementasikan kebijakan Manajemen Mutu Berbasis Sekolah MPMBS, 3 Solusi dalam mengatasi hambatan implementasi
kebijakan Manajemen Mutu Berbasis Sekolah MPMBS di SMA Negeri 1 Banguntapan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Setting penelitian dilakukan di SMA
Negeri 1 Banguntapan. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, karyawan, komite sekolah dan siswa. Teknik pengumpulan data