Komponen Penilaian Akreditasi Sekolah
42
menggunakan observasi,
wawancara, dokumentasi,
dan studi
kepustakaan. Sedangkan instrumen penelitian dengan menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data yang digunakan
adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Upaya yang dilakukan
untuk mengimplementasikan kebijakan MPMBS adalah: meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian, meningkatkan kepedulian warga
sekolah dan
masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan,
meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolah, serta meningkatkan kompetisi
yang sehat antar sekolah 2 Faktor pendukung meliputi: kepala sekolah, guru, karyawan, serta komite sekolah mempunyai keprofesionalan dalam
bekerja, selain itu mempunyai komitmen bersama untuk menjadikan pendidikan SMA Negeri 1 Banguntapan lebih baik, dan sarana prasarana
yang mencukupi. Sedangkan faktor penghambat meliputi: kurangnya pemahaman warga sekolah tentang kebijakan MPMBS, guru belum
mampu menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, dan kurang meratanya sarana dan prasarana di dalam kelas khususnya pemasangan
LCD yang baru mencakup 10 kelas. 3 Solusinya adalah kepala sekolah lebih meningkatkan lagi dalam mensosialisasikan kebijakan MPMBS,
guru lebih memperhatikan karakteristik siswa dan mata pelajaran yang diampunya, serta pengoptimalan sarana dan prasarana sebagai media
penunjang proses pembelajaran.
43
Mencermati beberapa hasil penelitian tersebut, terdapat persamaan antara penelitian relevan tersebut dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti yaitu mengkaji mengenai mutu pendidikan. Namun belum ada yang mendeskripsikan atau mengungkapkan lebih
jauh tentang budaya mutu. Melalui penelitian inilah akan diungkap dan dideskripsikan
mengenai berbagai
upaya sekolah
untuk mengimplementasikan budaya mutu, faktor yang menjadi pendukung dan
penghambat serta solusi dalam implementasinya di lapangan secara lebih komprehensif.