133
f. Program-program unggulan sekolah yang dapat mengangkat nama
baik sekolah ditingkatkan latihannya seperti pildacil, adzan, wudlu, saritilawah, mengarang, dan mocopat.
g. Laboraturium komputer dan gedung perpustakaan dipelihara dan
ditingkatkan penggunaannya untuk keperluan pembelajaran h.
Sekolah melakukan penggalangan bantuan pada perusahaan dan percetakan untuk mewujudkan buku bacaan yang lengkap.
i. Sekolah perlu memiliki pangkalan data untuk semua kegiatan yang
terjadi di sekolah baik dalam bentuk cetak hardfile maupun digital softfile.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan baik yang berasal dari peneliti sendiri maupun dari hasil
penelitian, maka peneliti merasa perlu memaparkan beberapa keterbatasan
tersebut agar menjadi maklum. Adapun keterbatasan tersebut, yaitu :
1. Penelitian dilakukan sejak bulan Februari sampai dengan Maret 2014.
Dalam kurun waktu tersebut, peneliti berusaha memahami, menghayati, dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan di sekolah. Oleh karena itu,
aspek-aspek yang berhasil diungkapkan dalam proses penelitian ini terjadi antara bulan Februari sampai dengan Maret 2014. Sebelum dan
sesudah waktu tersebut tidak menjadi perhatian peneliti sehingga sangat mungkin telah terjadi perubahan yang tidak terekam dalam penelitian ini.
134
2. Penelitian ini memfokuskan pada budaya mutu untuk pencapaian
akreditasi di SD Negeri Widoro sehingga permasalahan lain yang ditemukan di lapangan tidak menjadi perhatian oleh peneliti, seperti guru
yang belum menggunakan strategi PAIKEM dan pangkalan data yang belum dimiliki sekolah.
3. Penelitian ini merupakan studi kasus sehingga kesimpulan terbatas pada
kasus yang menjadi fokus peneliti.
135
DAFTAR PUSTAKA
Aan Komariah Cepi Triatna. 2008. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Aziz Miftahur. 2013. Hubungan Interaksi Sosial Siswa dengan Sikap Terhadap Pembelajaran. Diakses dari
http:azizmiftahurrizky.blogspot.com201307hubungan-interaksi- sosialsiswa-dengan.html
. pada tanggal 20 Februari 2014, jam 20.20 WIB. Dwi Siswoyo, dkk. 2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Edward Sallis. 2006. Total Quality Management In Education. Alih bahasa: Ahmad Ali Fahrurrozi. Yogyakarta: Penerbit IRCiSoD.
Fahri Azis. 2010. Akreditasi Sekolah dan Madrasah. Diakses dari alamat http:fahriartikel.blogspot.com201001akreditasi-sekolah-dan-
madrasah.html . pada hari Kamis tanggal 4 Maret 2013, jam 12.00 WIB.
Hendra Prijatna. 2013. Budaya Mutu Sekolah. Diakses dari alamat
https:hendraprijatna68.files.wordpress.com...budaya-mutu-sekolah .
pada tanggal 4 April 2013, jam 11.40 WIB. Ibrahim Bafadal. 2009. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Jakarta:
PT Bumi Aksara. Imran Manan. 1989. Dasar-dasar Sosial Budaya Pendidikan. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jerome S. Arcaro. 2005. Pendidikan Berbasis Mutu. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Lexy J. Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Nur Zazin. 2011. Gerakan Menata Mutu Pendidikan: Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Nanang Fattah. 2012. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Rangga Agustina. 2014. Peran Orang Tua dalam Upaya Membantu
Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Diakses
dari http:edukasi.kompasiana.com20140123peran-orang-tua-dalam-upaya-
membantu-meningkatkan-mutu-pendidikan-629866.html . pada tanggal 5
Maret 2014, jam 14.38 WIB.