Pedoman Wawancara untuk Peserta Didik

148 CATATAN LAPANGAN II Haritanggal : Rabu 12 Februari 2014 Tempat : SD Negeri Widoro

A. Deskripsi Pengamatan

Pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2014 pukul 07.00 WIB saya datang ke sekolah untuk melakukan penelitian. Sesampai di sana saya menuju ruang kepala sekolah untuk membuat kesepakatan waktu dalam melakukan wawancara, dan Bapak JW menyanggupi untuk wawancara di hari Selasa tanggal 18 Februari 2014. Hal itu dikarenakan kepala sekolah sedang sibuk menghadiri undangan workshop. Setelah itu saya meminta ijin untuk melakukan wawancara kepada wali kelas 1 yaitu Bu AGST dan wali kelas 4 yaitu Bu AGS. Pada waktu wawancara saya bertanya mengenai penerapan budaya mutu, nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah, serta hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan akreditasi sekolah. Setelah selesai melakukan wawancara saya melakukan observasi di lingkungan sekolah dengan melihat kondisi sarana prasarana meliputi ruang guru, ruang kepsek, ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang menari, lab komputer, kantin, toilet dan musholla. Terlihat bahwa sekolah sedang mengadakan pengecetan ulang di setiap sudut ruangan serta renovasi pada ruang UKS dan olahraga. Setelah itu saya melakukan wawancara terhadap YL selaku peserta didik untuk menanyakan respon terhadap sekolah dan guru. Selanjutnya saya meminta ijin kepada Bapak AG selaku guru agama yang merangkap sebagai pegawai tata usaha untuk mencari dokumen atau data terkait profil sekolah, struktur sekolah, keadaan siswa, dan data kelulusan ujian nasional. Waktu itu pihak sekolah akan mendapat kunjungan dari dinas pendidikan kota Jakarta pada pukul 11.00 untuk memantau 149 proses belajar serta mengevaluasi penggunaan beasiswa yang telah diberikan oleh pusat. Sehingga sejak pukul 09.00 pihak sekolah sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya bahkan dari siswa sendiri dikerahkan untuk kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah.

B. Refleksi Analisa Hasil Pengamatan dan Wawancara

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti, diperoleh hasil bahwa untuk mewujudkan budaya mutu yang positif di SD Negeri Widoro yaitu dengan menerapkan kedisiplinan dalam berbagai aspek. Selain itu kepala sekolah juga melibatkan warga sekolah dalam pengambilan keputusan hanya saja masih kurang mendapat dukungan dari wali murid dan komite. Untuk mempertahankan akreditasi pihak sekolah juga berusaha melakukan perbaikan sarana prasarana dan melengkapi administrasi. Keberhasilan program kerja ditunjukkan dengan meningkatnya prestasi siswa di bidang akademik dan non akademik. Faktor pendukung dalam peningkatan budaya mutu meliputi: 1 Semangat dari kepala sekolah dan guru untuk selalu mengadakan perbaikan 2 Kelengkapan sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam proses kegiatan belajar mengajar seperti perpustakaan dan laboraturium komputer Faktor penghambat dalam peningkatan budaya mutu meliputi: 1 Sikap orang tua yang tidak peduli pada pendidikan 2 Minimnya biaya pendidikan 3 Suasana pembelajaran yang bising karena dekat dengan perlintasan kereta api 4 Dalam pengambilan keputusan pihak sekolah kurang mendapat dukungan dari wali murid dan komite. 150 CATATAN LAPANGAN III Haritanggal : Kamis 13 Februari 2014 Tempat : SD Negeri Widoro

A. Deskripsi Pengamatan