43
Mencermati beberapa hasil penelitian tersebut, terdapat persamaan antara penelitian relevan tersebut dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti yaitu mengkaji mengenai mutu pendidikan. Namun belum ada yang mendeskripsikan atau mengungkapkan lebih
jauh tentang budaya mutu. Melalui penelitian inilah akan diungkap dan dideskripsikan
mengenai berbagai
upaya sekolah
untuk mengimplementasikan budaya mutu, faktor yang menjadi pendukung dan
penghambat serta solusi dalam implementasinya di lapangan secara lebih komprehensif.
C. Kerangka Berpikir
Permasalahan mutu pendidikan masih menjadi suatu hal yang harus dihadapi hingga saat ini, seperti mutu lulusan, mutu pengajaran, bimbingan
dan latihan dari guru, serta mutu profesionalisme dan kinerja guru. Mutu- mutu tersebut terkait dengan mutu manajerial para pimpinan pendidikan,
keterbatasan dana, sarana dan prasarana, fasilitas pendidikan, media, sumber belajar, alat dan bahan latihan, iklim sekolah, lingkungan pendidikan, serta
dukungan dari pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan. Semua kelemahan mutu dari komponen-komponen pendidikan tersebut berujung
pada rendahnya mutu lulusan.
Mutu lulusan yang rendah dapat menimbulkan berbagai permasalahan, seperti lulusan tidak dapat melanjutkan studi, tidak dapat menyelesaikan
studinya pada jenjang yang lebih tinggi, tidak dapat bekerjatidak diterima di
44
dunia kerja, diterima bekerja tetapi tidak berprestasi, tidak dapat mengikuti
perkembangan masyarakat, dan tidak produktif.
Mengingat betapa pentingnya mutu pendidikan bagi eksistensi bangsa dan negara di masa depan maka pada saat ini mulai diterapkan strategi
memperbaiki mutu pendidikan melalui dimensi kulturalbudaya. Strategi dengan dimensi budaya ini menitikberatkan pada proses penyelenggaraan
pendidikan yang melibatkan seluruh warga dan stakeholders sekolah mulai membangun nilai-nilai dan mengimplementasikan dalam pengelolaan
sekolah. Pendekatan strategi perbaikan mutu pendidikan melalui dimensi
kultural disebut sebagai budaya mutu.
Suatu sekolah yang memiliki budaya mutu yang baik akan mendukung terciptanya sebuah prestasi yang positif. Elemen budaya mutu
sekolah terdiri dari usaha perbaikan, kewenangan, penguatan kinerja, kerjasama, rasa aman, iklim interaksi, dan rasa memiliki. Budaya mutu
tersebut dapat terlihat dari kondisi fisik sekolah, ketercapaian program kerja, hubunganinteraksi yang harmonis antar warga sekolah, pengambilan
keputusan yang demokratis, serta nilai-nilai yang diterapkan di sekolah. Dengan adanya budaya mutu maka sekolah akan selalu berkomitmen untuk
meningkatkan prestasinya yang akan berpengaruh pada hasil akreditasi yang
baik.
Akreditasi sekolah merupakan suatu langkah pengendalian mutu yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga terkait dalam mengukur kelayakan
dari sekolah berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dengan adanya
45
kegiatan akreditasi tersebut diharapakan dapat memperbaiki keadaan pendidikan di Indonesia secara menyeluruh. Karena pemerintah atau lembaga
penjaminan mutu dapat memantau kondisi sekolah sehingga apabila ada sekolah yang belum memenuhi kriteria atau standar akreditasi dapat segera
diatasi. Kegiatan akreditasi tersebut tidak lain bertujuan untuk meningkatkan dan menjamin mutu pendidikan karena setiap warga negara berhak
memperoleh pendidikan yang layak dan bermutu.
46
Gambar 1. Alur Kerangka Pikir
Peningkatan Budaya Mutu Untuk Pencapaian Akreditasi
Akreditasi Sekolah Budaya Mutu
Elemen Budaya Mutu
- Usaha
perbaikan -
Kewenangan -
Penguatan kinerja
- Kerjasama
- Rasa aman
- Iklim
interaksi -
Rasa memiliki
Aktor -
Komite sekolah
- Kepala
sekolah -
Guru -
Peserta didik