Tujuan Sekolah Potensi Fisik SD Negeri Widoro Yogyakarta

65

B. Hasil Penelitian

1. Peningkatan Budaya Mutu untuk Pencapaian Akreditasi di SD Negeri

Widoro Yogyakarta Budaya mutu merupakan nilai-nilai, jargon, visi-misi, maupun pola hidup bersama yang disepakati, diimplementasikan dalam pengelolaan pendidikan di sekolah yang diadopsi dari organisasi lainnya, untuk menghasilkan layanan pendidikan yang bermutu dan target hasil yang ingin dicapai yaitu dalam rangka peningkatan mutu pendidikan difokuskan pada kepuasan pelanggan sekolah. Budaya mutu adalah strategi memperbaiki mutu pendidikan melalui dimenasi kulturalbudaya. Penerapan budaya mutu tentunya membutuhkan kerjasama dari aktorwarga sekolah yang terdiri dari komite sekolah, kepala sekolah, guru, dan peserta didik. Sekolah yang telah mengimplementasikan budaya mutu dengan baik maka akan berpengaruh pada pencapaian hasil akreditasi yang baik pula. Untuk mengetahui peningkatan budaya mutu peneliti melihat dari elemen usaha perbaikan, kewenangan, penguatan kinerja, kerjasama, rasa aman, iklim interaksi, dan rasa memiliki. Semua elemen tersebut akan dijabarkan peneliti berikut ini : a. Usaha Perbaikan Usaha perbaikan merupakan kegiatan yang diarahkan untuk meningkatkan standar yang ada. SD Negeri Widoro merupakan sekolah yang masuk dalam kategori sekolah tertinggal dan mendapat predikat 66 “sekolah miskin”. Pada tahun 2005 sekolah mendapatkan akreditasi B namun karena usaha yang gigih maka sekolah tersebut berhasil meningkatkan status akreditasinya menjadi A di tahun 2010. Untuk mencapai hal tersebut kepala sekolah menerapkan berbagai program untuk memperbaiki mutu sekolah seperti peningkatan kinerja guru dan karyawan, disiplin waktu, dan kerjasama. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Bapak JW yaitu: “Saya menetapkan pertama kali di SD Widoro itu peningkatan kinerja guru dan karyawan, kemudian disiplin waktu, dan yang ketiga yaitu teamwork atau kerjasama. Itu yang prioritas utama. Nah saya ambil langkah yang pertama adalah meningkatkan kinerja guru karena sebelum ndandani sekolah itu sebaiknya guru, karyawan dan kepala sekolah lebih baik dulu” waw.18 Feb 2014. Diperkuat dengan pernyataan Bapak AG yaitu: “Ya kita sekarang mulai dari guru dulu ya, pembenahannya dari guru. Guru diminta untuk disiplin waktu, disiplin berpakaian, disiplin kerjanya, kemudian nilai-nilai karakter dan budaya itu dibangun disini” waw.13 Feb 2014. Langkah untuk memperbaiki prestasi dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mengikuti workshop, mengadakan les, dan mengikuti perlombaan. Seperti yang dikatakan Bapak JW yaitu: “Untuk meningkatkan mutu kita sering mengikuti workshop, kebetulan saya sendiri sekretarisnya, jadi penggeraknya untuk kepala sekolah. Itu untuk workshop pembelajaran, workshop bedah kisi-kisi, workshop kurikulum 2013 itu kita selalu aktif mengadakan. Untuk peningkatan prestasi akademik kita menambah jam belajar siswa dengan mengadakan les” waw. 19 Feb 2014.