Grafik 2.13. Inflasi Triwulanan Kelompok Pendidikan, Rekreasi Olahraga di Sumut
0,49 0,01
0,84 6,33
0,19 0,00
‐0,05 8,54
‐0, Des
Mar Jun
Sep Des
Mar Jun
Sep Des
2007 2008
2009 68
‐2 2
4 6
8 10
Sumber : BPS, diolah
2.2.2. INFLASI MENURUT KOTA
Inflasi triwulanan di empat kota menunjukkan penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan besarnya tingkat inflasi, dua kota dengan inflasi tertinggi adalah Kota Medan
0,38 dan Kota Padangsidempuan 0,33. Sementara dua kota lainnya mengalami deflasi yaitu Sibolga 1,28 dan Pematangsiantar 0,41. Secara umum, inflasi di seluruh kota
terutama berasal dari kenaikan harga bahan makanan.
Tabel 2.4. Inflasi Triwulanan di Sumut Menurut Kota
Tw.I Tw.II
Tw.III Tw.IV
Tw.I Tw.II
Tw.III Tw.IV
1 Medan
3.23 2.19
4.00 1.21
2.26 ‐0.84
‐0.17 3.35
0.38
2 Pematang
Siantar
1.97 3.07
5.39 1.38
1.33 ‐0.20
0.10 3.26
‐0.41
3 Padang
Sidempuan
2.51 4.65
3.52 1.27
1.56 ‐0.03
‐1.07 2.66
0.33
4 Sibolga
2.69 4.63
3.41 3.07
2.22 ‐0.52
‐0.01 3.45
‐1.28
3.06 2.48
4.09 1.30
2.13 ‐0.73
‐0.18 3.31
0.24 2008
Gabungan No.
Kota 2007
2009
Sumber : BPS, diolah
2.3. INFLASI TAHUNAN
Secara tahunan, inflasi Sumut pada Desember 2009 mengalami penurunan dibandingkan tiga bulan sebelumnya, yaitu dari 4,56 yoy pada September 2009 menjadi 2,61 yoy pada
Desember 2009. Inflasi Sumut 2009 tersebut juga jauh lebih rendah dibandingkan inflasi 2008 10,72 dan inflasi nasional 2009 yang mencapai 2,78 yoy.
Inflasi Sumut selama 2009 didominasi oleh kenaikan harga bahan makanan dan emas perhiasan. Komoditas penyumbang terbesar inflasi tersebut membentuk 20 inflasi tahunan
BAB 2 | Perkembangan Inflasi Daerah
38
Sumut 2009. Empat komoditas bahan makanan minyak goreng, beras, bawang merah dan telur ayam ras serta emas perhiasan menempati ranking teratas penyumbang inflasi tahunan
di Sumut. Kenaikan harga beras memberikan sumbangan inflasi terbesar, yaitu 0,59 yoy. Tekanan inflasi dari sisi penawaran cukup dominan sepanjang tahun 2009. Misalnya,
kenaikan harga berbagai bahan makanan, terutama beras, pada umumnya terjadi akibat kendala pasokan, faktor alam musim dan distribusi. Selain masalah-masalah tersebut,
imported inflation juga memberikan kontribusi cukup besar terhadap inflasi 2009, melalui kenaikan harga komoditas di pasar dunia, seperti CPO mendorong kenaikan harga minyak
goreng, susu, gandum mendorong kenaikan harga tepung terigu dan produk olahannya, kedelai mendorong kenaikan harga tempe, tahu dan produk olahan lainnya, emas
mendorong harga emas perhiasan. Adapun kenaikan harga komoditas administered terjadi antara lain pada rokok dan tarif air PDAM.
2.3.1. INFLASI MENURUT KELOMPOK BARANG DAN JASA
Selama 2009, lima kelompok barang dan jasa mengalami inflasi dan dua kelompok lainnya mengalami deflasi. Tiga kelompok barang dan jasa dengan inflasi tahunan tertinggi di Sumut
adalah kelompok makanan jadi 9,17, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 7,86 dan kelompok sandang 7,81. Sementara itu, dua kelompok yang mengalami
deflasi adalah kelompok bahan makanan 0,38 dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 4,73. Dibandingkan September 2009, penurunan inflasi yang signifikan
terjadi pada kelompok bahan makanan karena melimpahnya pasokan.
Tabel 2.5. Inflasi Tahunan di Sumut Menurut Kelompok Barang Jasa
2007 Des
Mar Jun
Sep Des
Mar Jun
Sep Des
BAHAN MAKANAN
12,50 11,98
22,96 17,91
18,08 5,14
0,44 9,69
‐0,38 MAKANAN
JADI,MINUMAN,ROKOK TEMBAKAU 4,63
4,31 9,27
10,41 11,11
10,26 8,77
9,27 9,17
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS BHN BAKAR
3,60 4,26
6,69 8,63
8,43 7,18
4,70 2,18
3,90 SANDANG
9,38 16,36
14,61 11,29
9,22 10,30
8,39 8,80
7,81 KESEHATAN
0,60 3,18
6,25 7,98
8,21 5,36
2,74 2,29
2,14 PENDIDIKAN,
REKREASI DAN OLAHRAGA 11,99
11,87 12,67
7,77 7,45
8,85 6,52
8,81 7,86
TRANSPOR, KOMUNIKASI JASA KEUANGAN
1,58 1,82
3,95 3,81
‐0,05 2,51
‐6,53 ‐6,24
‐4,73 Umum
6,60 7,27
11,01 10,47
10,72 6,58
2,52 4,56
2,61
Sumber : BPS, diolah
Kelompok 2008
2009
39
Perkembangan Inflasi Daerah | BAB 2
a. Kelompok Bahan Makanan