2.48 1.30 ‐0.73 INFLASI TAHUNAN ProdukHukum BankIndonesia

Grafik 2.13. Inflasi Triwulanan Kelompok Pendidikan, Rekreasi Olahraga di Sumut 0,49 0,01 0,84 6,33 0,19 0,00 ‐0,05 8,54 ‐0, Des Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des 2007 2008 2009 68 ‐2 2 4 6 8 10 Sumber : BPS, diolah

2.2.2. INFLASI MENURUT KOTA

Inflasi triwulanan di empat kota menunjukkan penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan besarnya tingkat inflasi, dua kota dengan inflasi tertinggi adalah Kota Medan 0,38 dan Kota Padangsidempuan 0,33. Sementara dua kota lainnya mengalami deflasi yaitu Sibolga 1,28 dan Pematangsiantar 0,41. Secara umum, inflasi di seluruh kota terutama berasal dari kenaikan harga bahan makanan. Tabel 2.4. Inflasi Triwulanan di Sumut Menurut Kota Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV 1 Medan 3.23 2.19 4.00 1.21 2.26 ‐0.84 ‐0.17 3.35 0.38 2 Pematang Siantar 1.97 3.07 5.39 1.38 1.33 ‐0.20 0.10 3.26 ‐0.41 3 Padang Sidempuan 2.51 4.65 3.52 1.27 1.56 ‐0.03 ‐1.07 2.66 0.33 4 Sibolga 2.69 4.63 3.41 3.07 2.22 ‐0.52 ‐0.01 3.45 ‐1.28

3.06 2.48

4.09 1.30

2.13 ‐0.73

‐0.18 3.31

0.24 2008

Gabungan No. Kota 2007 2009 Sumber : BPS, diolah

2.3. INFLASI TAHUNAN

Secara tahunan, inflasi Sumut pada Desember 2009 mengalami penurunan dibandingkan tiga bulan sebelumnya, yaitu dari 4,56 yoy pada September 2009 menjadi 2,61 yoy pada Desember 2009. Inflasi Sumut 2009 tersebut juga jauh lebih rendah dibandingkan inflasi 2008 10,72 dan inflasi nasional 2009 yang mencapai 2,78 yoy. Inflasi Sumut selama 2009 didominasi oleh kenaikan harga bahan makanan dan emas perhiasan. Komoditas penyumbang terbesar inflasi tersebut membentuk 20 inflasi tahunan BAB 2 | Perkembangan Inflasi Daerah 38 Sumut 2009. Empat komoditas bahan makanan minyak goreng, beras, bawang merah dan telur ayam ras serta emas perhiasan menempati ranking teratas penyumbang inflasi tahunan di Sumut. Kenaikan harga beras memberikan sumbangan inflasi terbesar, yaitu 0,59 yoy. Tekanan inflasi dari sisi penawaran cukup dominan sepanjang tahun 2009. Misalnya, kenaikan harga berbagai bahan makanan, terutama beras, pada umumnya terjadi akibat kendala pasokan, faktor alam musim dan distribusi. Selain masalah-masalah tersebut, imported inflation juga memberikan kontribusi cukup besar terhadap inflasi 2009, melalui kenaikan harga komoditas di pasar dunia, seperti CPO mendorong kenaikan harga minyak goreng, susu, gandum mendorong kenaikan harga tepung terigu dan produk olahannya, kedelai mendorong kenaikan harga tempe, tahu dan produk olahan lainnya, emas mendorong harga emas perhiasan. Adapun kenaikan harga komoditas administered terjadi antara lain pada rokok dan tarif air PDAM.

2.3.1. INFLASI MENURUT KELOMPOK BARANG DAN JASA

Selama 2009, lima kelompok barang dan jasa mengalami inflasi dan dua kelompok lainnya mengalami deflasi. Tiga kelompok barang dan jasa dengan inflasi tahunan tertinggi di Sumut adalah kelompok makanan jadi 9,17, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 7,86 dan kelompok sandang 7,81. Sementara itu, dua kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan 0,38 dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 4,73. Dibandingkan September 2009, penurunan inflasi yang signifikan terjadi pada kelompok bahan makanan karena melimpahnya pasokan. Tabel 2.5. Inflasi Tahunan di Sumut Menurut Kelompok Barang Jasa 2007 Des Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des BAHAN MAKANAN 12,50 11,98 22,96 17,91 18,08 5,14 0,44 9,69 ‐0,38 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK TEMBAKAU 4,63 4,31 9,27 10,41 11,11 10,26 8,77 9,27 9,17 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS BHN BAKAR 3,60 4,26 6,69 8,63 8,43 7,18 4,70 2,18 3,90 SANDANG 9,38 16,36 14,61 11,29 9,22 10,30 8,39 8,80 7,81 KESEHATAN 0,60 3,18 6,25 7,98 8,21 5,36 2,74 2,29 2,14 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 11,99 11,87 12,67 7,77 7,45 8,85 6,52 8,81 7,86 TRANSPOR, KOMUNIKASI JASA KEUANGAN 1,58 1,82 3,95 3,81 ‐0,05 2,51 ‐6,53 ‐6,24 ‐4,73 Umum

6,60 7,27

11,01 10,47

10,72 6,58

2,52 4,56

2,61 Sumber : BPS, diolah Kelompok 2008 2009 39 Perkembangan Inflasi Daerah | BAB 2

a. Kelompok Bahan Makanan