Temuan Uang Palsu ProdukHukum BankIndonesia

Bab 5 | Perkembangan Sistem Pembayaran 65 sebesar Rp6.863 miliar. Perkembangan aliran kas di KBI Medan dan KBI Sibolga sebagaimana tabel 5.3 diatas.

5.4. Temuan Uang Palsu

Pada triwulan IV-2009 jumlah temuan uang palsu di KBI Medan tercatat sebanyak 353 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp18.905.000,00 atau rata-rata temuan uang palsu rupiah sebanyak 6 lembar per hari kerja. Dibandingkan periode sebelumnya, jumlah temuan uang rupiah palsu tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan baik jumlah lembar 52,16 maupun nilai nominal 52,83 dimana pada triwulan III-2009 tercatat sebanyak 232 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp12.370.000. Berdasarkan sumber penerimaan atau laporan temuan uang palsu pada periode laporan, sebagian besar berdasarkan laporan bank ke KBI Medan. Sama dengan periode sebelumnya, denominasi pecahan Rupiah yang paling banyak dipalsukan adalah pecahan Rp50.000,00 yang tercatat sebanyak 232 bilyet atau 65,72 dari total temuan uang palsu, diikuti pecahan Rp100.000,00 17,85, pecahan Rp20.000,00 13,31, pecahan Rp5.000,00 2,55, pecahan Rp10.000,00 0,57 sedangkan uang pecahan Rp1.000,00 tidak ditemukan. Sementara itu dari KBI Sibolga dan KBI Pematang Siantar tidak terdapat laporan temuan uang palsu pada periode laporan. Data perkembangan temuan uang rupiah palsu di wilayah Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 5.4. Tabel 5.4. Data Temuan Uang Palsu di Kantor Bank Indonesia Medan Satuan Lembar IV Jumlah I II III IV Jumlah Rp.100.000 52 66 158 86 47 46 63 242 Rp.50.000 156 95 232 116 66 142 232 556 Rp.20.000 57 27 76 23 41 28 47 139 Rp.10.000 82 14 62 3 6 6 2 17 Rp.5.000 10 1 3 3 3 10 9 25 Rp.1.000 1 Jumlah lembar 358 203 531 231 163 232 353 979 Nominal dlm ribuan Rp. 15,011 12,035 29,555 14,905 8,895 12,370 18,905 55,075 2007 2008 2009 Jenis Pecahan Untuk menekan jumlah beredarnya uang palsu di wilayah Sumatera Utara, KBI Medan dan KBI Sibolga tetap melakukan upaya penanggulangan secara kontinyu, baik preventif maupun represif. Langkah preventif dimaksud antara lain meningkatkan pemahaman masyarakat dengan melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah kepada kalangan pelajar, mahasiswa, akademisi, masyarakat, pelaku usaha, pegawai negeri, kepolisian serta penyebaran informasi kepada perbankan di wilayah Sumatera Utara. Upaya represif yang dilakukan adalah dengan meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak instansi pemerintah yang berwenang.

5.5. Penyediaan Uang Yang Layak Edar