KONDISI UMUM ProdukHukum BankIndonesia

B B B A A A B B B 1 11 P P P E E E R R R K K K E E E M M M B B B A A A N N N G G G A A A N N N E E E K K K O O O N N N O O O M M M I I I M M M A A A K K K R R R O O O R R R E E E G G G I I I O O O N N N A A A L L L

1.1. KONDISI UMUM

Perekonomian Sumatera Utara Sumut pada triwulan IV-2009 diperkirakan terus menunjukkan perbaikan dengan tumbuh lebih tinggi 5,36 dibandingkan triwulan sebelumnya 4,97. Kegiatan konsumsi masih menjadi penggerak ekonomi yang dominan di samping komponen ekspor yang mulai menunjukkan aktivitas yang signifikan sehingga mendukung pertumbuhan Sumut pada triwulan ini. Sementara itu, aktivitas impor memasuki akhir tahun 2009 mulai mengalami penurunan setelah pada awal tahun mengalami lonjakan untuk mendukung ekspansi pada sisi penawaran berupa impor barang modal dan bahan baku dan memenuhi kebutuhan konsumsi langsung masyarakat berupa barang konsumsi. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan kegiatan konsumsi pada triwulan laporan masih dapat dipenuhi oleh impor yang dilakukan pada triwulan-triwulan sebelumnya. Kegiatan investasi juga tetap tumbuh meski cenderung melambat. Dari sisi sektoral, sektor-sektor andalan Sumut, seperti Pertanian dan Industri Pengolahan masih memberi andil yang dominan pada laju pertumbuhan agregat di triwulan ini. Sektor pertanian dan industri pengolahan mencatat peningkatkan utilisasi kapasitas sehingga dapat berproduksi pada volume yang lebih besar meskipun pada sektor industri masih menyimpan persoalan infrastruktur kelistrikan dan harga BBM industri. Pencapaian kinerja yang cukup mengesankan terjadi pada beberapa sektor ekonomi non dominan di Sumut. Peningkatan kinerja sektor ekonomi non dominan antara lain terjadi pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, yang didorong oleh semakin membaiknya kinerja subsektor keuangan di Sumut. Subsektor keuangan mencatatkan pencapaian profitabilitas yang cukup tinggi dan mengalami perbaikan efisiensi biaya. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran PHR pada triwulan laporan diperkirakan mengalami penurunan seiring mulai hilangnya pengaruh hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini didukung oleh pertumbuhan yang serupa pada sisi pembiayaan khususnya yang berasal dari perbankan. Tingkat pertumbuhan pembiayaan perbankan untuk kegiatan ekonomi di berbagai sektor semakin menunjukkan peningkatan. Pertumbuhan kredit investasi juga terus berada dalam tren peningkatan sejalan dengan aktivitas investasi swasta di Sumut. Di tengah kondisi penghasilan masyarakat yang masih belum menunjukkan peningkatan berarti, kegiatan konsumsi rumah tangga tetap 1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional | BAB 1 berlangsung dengan pembiayaan konsumsi melalui kredit perbankan, terlihat dari laju pemberian kredit konsumsi yang terbesar setelah kredit modal kerja. Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Sumut Grafik 1.2. Perkembangan Kegiatan Usaha BAB 1 | Perkembangan Ekonomi Makro Regional 2 ‐15 ‐10 ‐5 5 10 15 20 25 30 35 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2006 20 07 2008 200 9 Sumbe r : SKDU KBI Medan BPS, diolah 2,00 1,00 ‐ 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 SBT PDRB qtq di Sumut 8,37 8,55 6,68 4,18 5,35 5,51 7,73 6,97 4,67 4,97 4,57 5,36 I II III IV I II III IV I II III IV 2 4 6 8 10 2007 2008 2009 Sumber : BPS, Proyeksi BI Medan ; proyeksi BI Medan yoy Pada tahun 2009, perekonomian Sumut diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 4,89, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 6,37. Hal ini dikarenakan kualitas pertumbuhan ekonomi yang masih belum optimal setelah terjadinya krisis keuangan global, investasi yang masih tumbuh rendah dan di sisi sektoral sektor-sektor ekonomi yang tumbuh adalah sektor yang padat modal. Tabel 1.1. Pertumbuhan Sektor Ekonomi Tahunan Provinsi Sumut I II III IV I II III IV I II IIIr IV Pertanian 5.13 6.27 5.91 3.02 5.06 6.13 7.79 7.81 4.67 6.59 4.08 3.69 3.50 5.73 4.25 Pertambangan dan Penggalian 1.42 1.17 ‐1.94 6.34 1.67 3.25 7.32 7.96 7.76 6.58 2.24 ‐1.66 1.09 1.07 0.67 Industri Pengolahan ‐3.02 ‐3.65 ‐5.72 1.77 ‐2.73 1.02 0.37 4.56 5.73 2.92 2.70 3.17 2.70 4.41 3.24 Listrik, Gas dan Air Bersih ‐14.17 ‐11.72 ‐9.48 6.83 ‐7.84 ‐0.37 2.66 5.11 7.69 3.76 8.89 7.13 4.77 3.51 5.62 Bangunan 40.29 43.04 40.98 7.47 30.69 7.75 8.42 8.98 7.45 8.15 3.78 4.42 7.94 4.30 5.10 Perdagangan, Hotel dan Restoran ‐5.18 ‐5.65 ‐7.96 3.72 ‐3.93 4.20 3.94 8.20 8.08 6.11 4.88 4.51 4.28 3.64 4.32 Pengangkutan dan Komunikasi 45.56 49.94 46.65 7.40 34.52 8.91 7.87 9.44 8.54 8.69 6.01 7.04 8.30 8.27 7.42 Keuangan dan Jasa Perusahaan 39.83 37.67 34.30 10.29 28.98 12.11 8.59 9.38 7.17 9.26 6.70 6.85 9.59 9.48 8.18 Jasa ‐Jasa 25.44 21.27 18.24 4.14 16.64 7.36 9.03 10.35 11.50 9.57 8.25 6.76 7.17 5.58 6.92 PDRB 8.37

8.55 6.68