Jumlah Jumlah
TPT Penganggur
Pekerja Distribusi
orang No.
KabupatenKota orang
23 Tanjung Balai
61,182 1.06
7,695 11.17
24 Pematang Siantar
103,737 1.80
14,554 12.30
25 Tebing Tinggi
52,865 0.92
6,852 11.47
26 Medan 824,250
14.30 137,16
14.27 27 Binjai
109,046 1.89
14,643 11.84
28 Padangsidempuan 76,408
1.33 8,98 10.52
Sumatera Utara 5,765,643
100 532,427
8.45
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional 2008 dan 2009
6.2. PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN
6.2.1. Nilai Tukar Petani
Rata-rata Nilai Tukar Petani NTP pada triwulan IV-2009 menunjukkan adanya peningkatan bila dibandingkan triwulan III-2009. Pada bulan Oktober 2009 dan
November 2009 NTP Sumut masing-masing sebesar 100,70 dan 101,80. Peningkatan NTP pada November 2009 sebesar 1,09 dibandingkan triwulan
sebelumnya dipengaruhi oleh peningkatan nilai tukar petani pada 5 subsektor. NTP subsektor padi dan palawija NTPP sebesar 95,84, meningkat 1,75
dibandingkan Oktober 2009. NTP subsektor hortukultura NTPH sebesar 115,90, meningkat 1,08 dibandingkan Oktober 2009. NTP subsektor
perkebunan rakyat NTPR sebesar 103,92, meningkat 0,35 dibandingkan Oktober 2009. NTP subsektor peternakan NTPT, meningkat 1,50
dibandingkan Oktober 2009. NTP subsektor peternakan NTN sebesar 100,30, meningkat 0,02 dibandingkan Oktober 2009.
Tabel 6. 6 Perkembangan Nilai Tukar Petani
It Ib
NTP It
Ib NTP
It Ib
NTP It
Ib NTP
It Ib
NTP
Subsektor Padi Palawija NTPP
118.00 121.45 97.16 117.47 122.08 96.22 117.58 124.63 94.35 118.13 125.42 94.19 118.83 123.99 95.84 Subsektor
Hortikultura NTPH 133.60 120.70 110.68 137.34 121.31 113.21 141.10 123.75 114.01 142.82 124.56 114.66 142.78 123.19 115.90
Subsektor Perkebunan Rakyat NTPR
126.00 119.41 105.52 123.79 120.08 103.09 125.08 122.27 102.29 127.53 123.14 103.56 126.41 121.65 103.92 Subsektor
Peternakan NTPT 117.05 117.69 99.46 118.51 118.24 100.23 121.39 120.00 101.16 122.06 120.47 101.32 123.14 119.74 102.84
Subsektor Perikanan NTN
117.68 116.20 101.28 116.59 116.77 99.84 118.47 118.43 100.03 119.25 118.91 100.28 118.26 117.90 100.30
GabunganProvinsi Sumatra Utara
122.44 120.14 101.91 122.18 120.77 101.16 123.46 123.09 100.30 124.73 123.86 100.70 124.70 122.50 101.80 Nilai
Tukar Petani Sub Sektor Oct
‐09 Nov
‐09 Sep
‐09 Jul
‐09 Aug
‐09 Nilai
Tukar Petani NTP Provinsi Sumatra Utara dan Perubahannya November 2009 2007=100
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional 2008 dan 2009
74
BAB 6 | Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
75
Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan | BAB 6
Indeks harga yang diterima petani It dari 5 subsektor menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. It Provinsi Sumut mengalami
penurunan sebesar 0,02, dari 124,73 pada Oktober 2009 menjadi 124,70 pada November 2009. Hal ini dipicu oleh penurunan 3 subsektor, yaitu
subsektor hortikultura sebesar 0,03, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,87, dan subsektor perikanan sebesar 0,83.
Indeks harga yang dibayar petani Ib menunjukkan fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang
merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Ib Sumut pada November 2009
mengalami penurunan 1,10 dari 123,86 pada Oktober 2009 menjadi 122,50 pada November 2009. Hal ini dipicu oleh penurunan subsektor tanaman
pangan sebesar 1,14, subsektor hortikultura 1,10, subsektor tanaman perkebunan rakyat 1,21, subsektor peternakan 0,61, dan subsektor
perikanan 0,85. 6.2.2.
Indeks Harga Konsumen Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga IKRT mencerminkan angka inflasi
deflasi di wilayah pedesaan. Pada November 2009 terjadi deflasi sebesar 1,41 mtm. Deflasi ini disebabkan oleh penurunan indeks kelompok bahan
makanan sebesar 2,31, kelompok makanan jadi, minuman, dan rokok sebesar 1,40, kelompok sandang sebesar 1,00, kelompok kesehatan
sebesar 0,38, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,86. Sebaliknya indeks kelompok perumahan naik 0,76 dan kelompok
transportasi dan komunikasi naik 0,03. 6.2.3.
Wisatawan Mancanegara Jumlah wisatawan mancanegara wisman yang berkunjung di Sumut melalui 3
pintu masuk pada November 2009 mencapai 13.407 orang, mengalami peningkatan 3,21 dibandingkan Oktober 2009 atau 4,88 dibandingkan
November 2008.
Tabel 6. 7 Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Sumut
Orang Persentase
Pintu Masuk Nov-08
Oct-08 Nov-09
mtm yoy
Bandara Polonia 11,134 11,861 12,042
1.53 8.16
Pelabuhan Laut Belawan 511 207 355 71.50 -30.53
Pelabuhan Laut Tanjung Balai 1,138 922 1,010
9.54 -11.25 JUMLAH
12,783 12,990 13,407 3.21
4.88
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional 2008 dan 2009
Peningkatan jumlah wisman pada November 2009 dibandingkan bulan sebelumnya disebabkan oleh meningkatnya jumlah wisman dari negara
Belanda sebesar 40,94, Singapura sebesar 12,31, dan Malaysia sebesar 11,90. Sementara itu wisman yang paling banyak berkunjung ke Sumut
adalah Malaysia sebanyak 8.626 orang 64,34, Singapura sebanyak 1.013 orang 7,56, dan Belanda sebanyak 306 orang 2,28.
6.2.4. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang
Tingkat Penghunian Kamar TPK hotel berbintang di Sumut pada November 2009 mencapai rata-rata 37,12 atau naik 0,99 poin dibandingkan TPK hotel
Oktober 2009 sebesar 36,13. Klasifikasi hotel bintang lima memiliki TPK yang tertinggi yaitu mencapai 56,53. Sedangkan TPK hotel terendah adalah
hotel bintang dua yang hanya mencapai 20,95.
Tabel 6. 8 Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang
Klasifikasi Bintang Rata-rata Lama Inap Tamu hari
TPK Asing
Indonesia Total
Oct-09 Nov-09 Oct-09
Nov-09 Oct-09
Nov-09 Oct-09
Nov-09
Bintang 1
1.17 1.14 1.36 1.14
1.34 1.14 27.49 28.50
Bintang 2
2.00 2.49 1.32
1.33 1.39
1.44 20.45 20.95 Bintang
3 2.08 1.65
1.69 1.59 1.70
1.59 53.28 46.61 Bintang 4
1.89 1.83 1.60
1.67 1.65
1.69 25.63 34.81 Bintang
5 1.52 2.10
1.40 1.38 1.41
1.44 60.58 56.53
Rata-rata Bintang 1.66
1.77 1.49