Kelompok Sandang Kelompok Kesehatan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan bakar

Berdasarkan sumbangannya terhadap inflasi, subkelompok makanan jadi adalah penyumbang terbesar. Beberapa makanan jadi yang mengalami kenaikan harga adalah kue kering berminyak gorengan, mie siap makan mie bakso, nasi rames, bubur, biskuit dan ayam goreng. Kenaikan harga makanan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakunya, terutama tepung terigu, minyak goreng, telur dan daging ayam. c. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Inflasi kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada tahun 2009 lebih rendah dibandingkan September 2009, yakni dari 8,81 menjadi 7,86 namun merupakan inflasi tertinggi kedua pada tahun 2009. Kelompok ini menyumbang inflasi sebesar 0,43 yoy terhadap inflasi Sumut. Seperti tahun-tahun sebelumnya, inflasi kelompok pendidikan terutama didorong oleh peningkatan biaya jasa pendidikan harga fasilitas rekreasi. Di antara berbagai tingkat pendidikan, inflasi tertinggi terjadi pada biaya pendidikan di tingkat SD. Grafik 2.16. Inflasi Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 11,99 11,87 12,67 7,77 7,45 8,85 6,52 8,81 7,86 2 4 6 8 10 12 14 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV 2007 2008 2009 Sumber : BPS, Sumut

d. Kelompok Sandang

Inflasi kelompok sandang pada 2009 menurun dibandingkan September 2009 dari 8,80 menjadi 7,81. Kelompok ini menyumbang 0,59 terhadap inflasi Sumut. Menurunnya inflasi kelompok sandang disebabkan oleh inflasi subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya. Pada subkelompok tersebut, harga emas perhiasan mulai menunjukkan penurunan dan menyumbang 0,45 terhadap inflasi Sumut. 41 Perkembangan Inflasi Daerah | BAB 2 Grafik 2.17. Inflasi Kelompok Sandang 9,38 16,36 14,61 11,29 9,22 10,30 8,39 8,80 7,81 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV 2007 2008 2009 Sumber : BPS, Sumut

e. Kelompok Kesehatan

Besarnya inflasi kelompok kesehatan pada tahun 2009 hampir sama dengan September 2009. Pada Desember 2009 inflasi kelompok ini mencapai 2,14 dan bulan September mencapai 2,29. Kelompok tersebut menyumbang 0,17 terhadap inflasi Sumut. Grafik 2.18. Inflasi Kelompok Kesehatan 0,60 3,18 6,25 7,98 8,21 5,36 2,74 2,29 2,14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV 2007 2008 2009 Sumber : BPS, Sumut

f. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan bakar

Inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami peningkatan dibandingkan September 2009, yaitu dari 2,18 menjadi 3,90. Subkelompok biaya tempat tinggal memberikan sumbangan inflasi terbesar sekaligus mengalami inflasi tertinggi BAB 2 | Perkembangan Inflasi Daerah 42 dibandingkan subkelompok lainnya. Pada subkelompok ini kenaikan harga terjadi pada sebagian besar bahan bangunan sehingga juga memicu kenaikan harga jual rumah di Sumut. Di samping bahan bangunan, inflasi kelompok perumahan juga diorong oleh kenaikan harga beberapa komoditas administered prices, yaitu minyak tanah dan elpiji. Kenaikan harga minyak tanah terjadi di Bekasi, sebagai dampak program konversi minyak tanah ke elpiji. Sementara itu, kenaikan harga elpiji terutama terjadi di Kota Medan disebabkan oleh sempat terjadinya kekosongan stok di para agen. Grafik 2.19. Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan Bakar 3,60 4,26 6,69 8,63 8,43 7,18 4,70 2,18 3,90 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV 2007 2008 2009 Sumber : BPS, Sumut

g. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan