35 Piaget Desmita, 2006: 156 pada masa ini anak sudah mampu
melakukan konservasi yaitu kemampuan dalam berhubungan dengan sejumlah aspek yang berbeda secara bersamaan. Karena pada masa ini
anak telah mengembangkan tiga macam proses yakni negasi, resiprokasi hubungan timbal balik, dan identitas. Selain itu,
kemampuan berpikir anak juga masih bersifat egosentrisme, yakni belum mampu membedakan antara perbuatan dan objek yang
langsung dialami dengan perbuatan dan di dalam pikiran. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan kognitif siswa kelas IV SD berada pada tahap konkret operasional yang memungkinkan terbentuknya operasi mental, namun
masih terbatas dengan objek konkret. Kemampuan yang berkembang adalah reversibility, kemampuan mental, kemampuan berpikir. Anak
sudah mampu melakukan konservasi yaitu kemampuan dalam berhubungan dengan sejumlah aspek yang berbeda secara bersamaan.
2. Perkembangan Fisik
Hurlock 2009: 148 menyatakan bahwa akhir masa kanak- kanak merupakan periode pertumbuhan yang lambat dan relatif
seragam sampai mulai terjadi perubahan pubertas. Lusi Nuryanti 2008: 41 mengungkapkan bahwa beberapa perubahan yang terjadi
pada masa ini adalah a cepatnya pertumbuhan pada ukuran tubuh, kekuatan otot, dan kemampuan koordinasi; dan b sekitar usia 10
tahun pada anak perempuan, payudara mulai membesar.
36 Mussen dkk Desmita, 2006: 154 mengatakan bahwa selama
masa akhir anak-anak, tinggi bertambah sekitar 5 hingga 6 sedangkan berat bertambah kurang lebih 10 setiap tahun. Santrock
Desmita, 2006: 154 menyatakan pada masa ini peningkatan berat badan anak lebih lebih banyak daripada tinggi badannya, karena
bertambahnya ukuran sistem rangka dan otot serta beberapa ukuran organ tubuh lainnya. Hal tersebut memberikan kemampuan pada anak
untuk ikut dalam berbagai kegiatan baru. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan fisik siswa kelas IV SD yakni cepatnya pertumbuhan pada ukuran tubuh, kekuatan otot, dan kemampuan koordinasi, sekitar
usia 10 tahun pada anak perempuan, payudara mulai membesar, tinggi bertambah sekitar 5 hingga 6 sedangkan berat bertambah kurang
lebih 10 setiap tahun. Pada masa ini peningkatan berat badan anak lebih lebih banyak daripada tinggi badannya.
3. Perkembangan Emosi
Lusi Nuryanti 2008: 42 menjelaskan pada periode ini anak akan lebih empatis dan belajar mengontrol emosi negatif. Daniel
Goleman Lusi Nuryanti, 2008: 42 menyatakan bahwa unsur emosi menjadi faktor yang ikut berperan dalam keberhasilan hidup
seseorang. Kecerdasan emosi mencakup beberapa unsur, yakni a kemampuan seseorang mengenali emosinya sendiri; b kemampuan
dalam pengelolaan suasana hati; c kemampuan dalam memotivasi
37 diri; d kemampuan mengendalikan nafsu; dan e kemampuan dalam
membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain. Paimun Neneng Mutiara Maulida, 2013 menjelaskan bahwa
emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Terdapat berbagai emosi yang dialami pada anak-anak. Emosi tersebut
adalah adanya rasa takut, kecemasan, marah, kecemburuan, kegembiraan, kasih sayang, dan ingin tahu.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan emosi anak usia sekolah dasar adalah anak akan lebih
empatis dan belajar mengontrol emosi negatif. Selain itu, anak akan mengalami rasa takut, kecemasan, marah, kecemburuan, kegembiraan,
kasih sayang, dan ingin tahu.
4. Perkembangan Sosial
Lusi Nuryanti 2008: 43-44 menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi pada masa kanak-kanak lanjut dalam aspek sosial antara
lain a anak mulai mandiri dan menjauh dari orang tua; b anak lebih menekankan pada kebutuhan untuk berteman; dan c anak berharap
disukai dan diterima oleh temannya. Syamsu Yusuf 2007: 180 menyatakan bahwa pada usia sekolah anak memiliki kesanggupan
untuk bersikap kooperatif bekerja sama atau sosiosentris mau memperhatikan kepentingan orang lain. Anak juga berminat dengan
kegiatan teman sebayanya dan mulai bergabung dengan kelompok geng.