Karakteristik Full Day School

13 disebut sebagai kurikulum terpadu. Integrasi diciptakan dengan memusatkan pelajaran pada suatu masalah yang memerlukan solusinya dengan materi atau bahan dari berbagai disiplin ilmu. Kurikulum terpadu dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu a The Child Centered Curriculum kurikulum yang berpusat pada anak; b The Social Function Curriculum kurikulum fungsi sosial; c The Experience Curriculum kurikulum pengalaman; d Development Activity Curriculum kurikulum pengembangan kegiatan; dan e Core Curriculum kurikulum inti. Budi Asyhari Afwan 2002: 44 menyatakan bahwa sistem full day school dan terpadu juga menerapkan metode dialogis-emansipatoris dengan menghidupkan suasana persahabatan dan persaudaraan, adanya kebebasan memilih tempat belajar, pengaturan belajar sesuai bobotnya, serta memperhatikan kegiatan ekstrakurikuler. Baharudin 2009: 224 menyatakan bahwa sekolah yang bersistem full day school tidak hanya berbasis sekolah formal, namun juga informal. Sistem pengajaran yang diterapkan sangat menyenangkan tidak kaku dan monoton. Guru dituntut untuk kreatif dan inovatif sedangkan siswa diberi keleluasaan untuk memilih tempat belajar. Full day school identik dengan permainan, tujuannya agar proses belajar mengajar penuh dengan suasana kegembiraan. Sekolah yang menerapkan full day school dapat menciptakan situasi yang sangat menyenangkan serta mewujudkan keakraban antar siswa dan 14 guru yang nantinya melahirkan generasi cerdas intelektual serta emosional. Wiwik Sulistyaningsih 2008: 63 menyatakan bahwa sekolah bertipe full day school dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang luas kepada anak, misalnya pergi berdarmawisata, ke taman, ke kebun binatang, daerah pertanian, dan sebagainya. Berdasarkan paparan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik full day school adalah mengedepankan akhlak dan prestasi akademik, tenaga pengajar terdiri dari guru-guru bidang studi yang profesional, menggunakan kurikulum terpadu. Full day school juga memperhatikan kegiatan ekstrakurikuler, sistem pengajarannya sangat menyenangkan, serta memberikan pengalaman belajar yang luas pada anak.

3. Keunggulan Full Day School

Muhaimin Baharudin, 2010: 223-224 menjelaskan ada berbagai alasan orang tua memilih full day school sebagai pendidikan anaknya, antara lain: a. Banyaknya orangtua tunggal dan padatnya aktivitas orangtua yang kurang memberikan perhatian pada anaknya, terutama yang berkaitan dengan aktivitas anak setelah pulang dari sekolah; b. Perubahan sosial-budaya yang terjadi di masyarakat dari masyarakat agraris menuju ke masyarakat industri yang mempengaruhi pola pikir dan cara pandangnya; 15 c. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga jika tidak dicermati, maka dapat menjadi korban teknologi komunikasi. Baharudin 2010: 225 menyatakan bahwa konsep pengembangan dan inovasi pembelajaran sistem full day school didesain untuk mengembangkan kreativitas anak mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Full day school memiliki keunggulan dan beberapa nilai plus diantaranya: a. Anak memperoleh pendidikan umum antisipasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan; b. Anak mendapatkan pendidikan kepribadian yang bersifat antisipatif terhadap perkembangan sosial budaya yang ditandai dengan derasnya arus informasi dan globalisasi; c. Potensi anak tersalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan sekolah; d. Perkembangan bakat, minat, dan kecerdasan terantisipasi sejak dini melalui pantauan program bimbingan dan konseling. Baharuddin 2010: 226 menyatakan bahwa full day school juga memiliki kelebihan yang membuat para orang tua tidak khawatir dengan anaknya, yakni: a. Pengaruh negatif kegiatan anak di luar sekolah dapat dikurangi seminimal mungkin karena waktu pendidikan anak di sekolah lebih lama; 16 b. Anak dididik oleh tenaga kependidikan yang terlatih dan profesional; c. Adanya perpustakaan yang nyaman dan representative sehingga membantu peningkatan prestasi belajar anak; d. Siswa mendapat pelajaran dan bimbingan ibadah praktis doa makan, doa-doa harian, dan lain-lain. Nor Hasan 2006: 114-115 menyatakan bahwa sistem full day school lebih memungkinkan terwujudnya pendidikan utuh meliputi tiga bidang yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Full day school lebih memungkinkan terwujudnya intensifikasi dan efektivitas proses edukasi. Siswa lebih mudah diarahkan dan dibentuk sesuai dengan visi dan misi sekolah, sebab aktivitas siswa lebih mudah terpantau karena sejak awal sudah diarahkan. Cryan dan Others Iwan Kuswandi, 2012 menyatakan bahwa full day school memberikan efek positif karena anak-anak akan lebih banyak belajar dari pada bermain yang bermuara pada produktivitas tinggi, siswa menunjukkan sikap yang lebih positif, terhindar dari penyimpangan karena seharian berada di kelas dan dalam pengawasan guru. Berdasarkan paparan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keunggulan full day school yakni anak memperoleh pendidikan umum antisipasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, anak mendapatkan pendidikan utuh meliputi tiga bidang yakni kognitif, afektif, psikomotorik, anak mendapat pelajaran dan bimbingan ibadah 17 praktis doa makan, doa-doa harian, dan lain-lain. Keunggulan full day school lainnya adalah anak dapat meningkatkan prestasi belajarnya dengan perpustakaan yang representative, serta potensi anak tersalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan sekolah.

4. Faktor Penunjang Full Day School

Baharudin 2010: 227-231 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mendukung sistem pembelajaran full day school yaitu: a. Kurikulum Kurikulum adalah suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sukses tidaknya pendidikan dapat dilihat dari kurikulum yang digunakan oleh sekolah. Kurikulum sangat mendukung untuk meningkatkan mutu pendidikan karena menjadi tolak ukur dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. b. Manajemen pendidikan Manajemen pendidikan yang efektif dan efisien akan menunjang pengembangan lembaga pendidikan yang berkualitas. c. Sarana dan prasarana Sarana pembelajaran merupakan sesuatu yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar setiap hari, tetapi mempengaruhi kondisi pembelajaran. Prasarana sangat berkaitan dengan materi yang dibahas dan alat yang digunakan.