1. Artifak artifacts dimensi budaya organisasi yang paling terlihat bersifat kasat
mata tetapi seringkali tidak dapat diartikan. Tingkat analisis artifak terdiri dari lingkungan fisik organisasi, arsitektur, teknologi, tata letak kantor, cara
berpakaian, pola perilaku yang dapat dilihat atau didengar, serta dokumen-
dokumen publik seperti anggaran dasar, materi orientasi karyawan, dan cerita. 2. Nilai espoused beliefs and values semua pembelajaran organisasi
merefleksikan nilai-nilai anggota organisasi yang menetap dalam prilaku atau pikiran, perasaan mereka mengenai apa yang seharusnya berbeda dengan apa
yang adanya yang ditetapkan oleh pendiri atau top management. 3. Asumsi dasar underlying assumption merupakan inti dari budaya yang
tertanam dan diterima begitu saja taken for granted, tidak kasat mata, dan tidak disadari. Hubungan dengan lingkungan, sifat realitas, waktu dan ruang,
karakteristik sifat manusia, sifat aktivitas manusia, sifat dari hubungan antar
manusia.
Universitas Sumatera Utara
Dimensi budaya organisasi yang paling terlihat bersifat kasat mata tetapi seringkali tidak dapat
diartikan
Strategi tujuan dan philosophy
Budaya diterima begitu saja, tidak kasat mata, dan tidak disadari
Gambar: 1 Model Level Budaya Schein, 1992. Elemen diatas dilukiskan pada garis vertikal dua arah, asumsi dasar yang
diterima secara berturut-turut akan mempengaruhi nilai-nilai organisasi yang lebih dapat diterima baik oleh lingkungan internal maupun lingkungan eksternal
organisasi. Kemudian nilai-nilai organisasi akan mempengaruhi artifak dan kreasi manusia dalam lingkungan internal organisasi. Sebaliknya artifak dan kreasi
manusia juga akan mempengaruhi nilai-nilai organisasi yang secara tidak langsung akan mempengaruhi asumsi dasarnya.
Budaya organisasi di rumah sakit terdiri dari empat elemen dasar: 1 mereka memiliki nilai-nilai, konsep dasar dan keyakinan bagi organisasi, 2
mereka memiliki orang yang mewujudkan nilai-nilai budaya dan berfungsi Artifak
Nilai –Nilai
Asumsi dasar
Universitas Sumatera Utara
sebagai model peran nyata bagi karyawan untuk mengikuti, 3 mereka menciptakan ritual dan upacara untuk melakukan sistematis rutinitas kehidupan
sehari-hari di rumah sakit, dan 4 budaya merupakan jaringan alat utama komunikasi dalam rumah sakit Arnold et al., 1987.
2.1.3 Dimensi budaya Organisasi