rumah sakit sama seperti bekerja dengan staf
departemen lain di eksternal rumah sakit.
33.Cara baru dan lebih baik digunakan terus diadopsi.
40. Staf mendorong kontak langsung dengan pasien.
42.Inovasi dan keberanian pengambilan risiko didorong
dan dihargai 48.Terdapat misi yang jelas
yang memberikan makna dan arah bagi kami bekerja.
50.Arah strategis rumah sakit sangat jelas bagi saya.
53.Kepemimpinan telah melakukan pencatatan
tentang tujuan yang dicoba berusaha untuk
memenuhinya.
58.Pemikiran jangka pendek sering kali menggagalkan
visi jangka panjang rumah sakit
rumah sakit sama seperti bekerja dengan staf
departemen lain di eksternal rumah sakit.
33.Memilih secara kontinu cara yang baru dan lebih baik
dalam hal menyelesaikan pekerjaan.
40.Menganjurkan staf kontak langsung dengan pasien.
42.Inovasi dan keberanian pengambilan risiko
merupakan hal yang dimotivasi dan dihargai
48.Terdapat misi yang jelas yang memberikan makna dan
arah bagi staf bekerja. 50.Arah strategis rumah sakit
sangat jelas bagi saya. 53.Kepemimpinan telah
melakukan pencatatan tentang tujuan yang
berusaha untuk dipenuhi
58.Pemikiran jangka pendek sering kali menggagalkan
visi jangka panjang rumah sakit
Produktivitas kerja
14.Saya mendokumentasikan asuhan keperawatan klien
pada saat klien pulang. 18.Semua alat yang saya
perlukan dalam melakukan asuhan keperawatan tersedia
34.Kemampuan profesional belum optimal saya
mendapat pengakuan dari pihak manajemen
14.Saya mendokumentasikan asuhan keperawatan klien
pada saat klien dirawat 18.Semua alat-alat yang saya
perlukan dalam melakukan tugas tersedia
34.Saya selalu berusaha untuk tetap mempertahankan
kemampuan profesional saya.
3.9 Uji reliabilitas
Reliabilitas suatu instrumen menggambarkan stabilitas dan konsistensi suatu instrumen dalam suatu konteks yang diberikan Brocop Tolsma, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Konsistensi dan akurasi dari pengumpulan data oleh peneliti sendiri memastikan keandalan penelitian dan kuesioner yang sama.
Pilot study penelitian dilakukan pada sekelompok perawat pelaksana yang bukan merupakan bagian dari sample penelitian. Menurut Polit, Beck; dan
Hungler 2001 menyatakan pilot study dapat digunakan sebagai versi skala kecil atau uji coba dalam persiapan untuk penelitian utama. Pilot study berguna untuk
mengetahui instrumen tersebut cukup handal atau tidak, komunikatif, dan dapat dipahami. Baker 1994 mencatat bahwa pilot study digunakan untuk pra
pengujian atau mencoba instrumen penelitian dan ukuran sampel10-20 dari sampel sebenarnya. Peneliti menetapkan pilot study instrumen sebesar 20 atau
tiga puluh perawat pelaksana ruang rawat inap di rumah sakit Putri Hijau Medan. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui konsistensi dan akurasi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang
Polit Hungler, 1999. Untuk memastikan bahwa instrumen budaya organisasi masing-masing trait keterlibatan,
konsistensi, penyesuaian, misi , dan instrumen produktivitas kerja perawat maka dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas budaya
organisasi dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika nilai alpha cronbach .70 dan di atas .80 adalah baik Polit Beck, 2012. Nilai Cronbach’s Alpha lima
puluh empat item budaya organisasi dan produktivitas kerja perawat .864
Tiga puluh lima kuesioner budaya organisasi dan produktivitas kerja perawat didstribusikan kepada perawat pelaksana dan kembali, tiga kuesioner
budaya organisasi yang tidak lengkap, dua kuesioner produktivitas tidak lengkap hanya 30 kuesioner budaya organisasi dan produktivitas yang lengkap. Dalam
Universitas Sumatera Utara
pengisian instrumen budaya organisasi, ada responden yang tidak memahami beberapa item, sehingga peneliti harus menerangkan tentang isi konsep. Hal
tersebut dapat dipahami karena instrumen budaya organisasi diadopsi dari luar. Data demografi 30 perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit
Putri Hijau 29 orang wanita 95.3, usia antara 25-35 tahun 53.3, dan lama kerja 1-10 tahun 66.7.
Tabel 2 Hasil pilot study data demografi perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah
Sakit Putri Hijau Medan N = 30 Data Demografi
Frekuensi Persen
Jenis Kelamin Laki-Laki
1 6.70
Wanita 29
95.30 M: 1.93 Md: 2 SD: 2.54
Usia 25-35 tahun
16 53.30
36- 45 tahun 12
40 45 tahun
2 6.70
M: 1.53 Md: 1 SD: .629 Lama kerja
1-10 tahun 20
66.70 11-20 tahun
5 16.70
20-30 tahun 5
16.70 M: 1.5 Md:1 SD: .78
Pilot study yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa nilai Cronbach’s Alpha secara global untuk instrumen budaya organisasi: 0.94 .
Koreksi per item kelompok keterlibatan 14 item = 0.74, kelompok konsistensi 12 item = 0.85, kelompok penyesuaian 14 item = 0.94, dan kelompok misi 14
item = 0. 82. Item instrumen budaya yang tidak reliabel no: 1, 2, 13, 28, 41, dan 56. Maka instrumen budaya organisasi yang dapat digunakan hanya 54 item.
Universitas Sumatera Utara
Nilai Cronbach’s alfa produktivitas kerja perawat secara global: 0.94. Nilai item koreksi per item dimensi kemampuan 5 item = 0.78, kejelasan
9 item = 0.84, bantuan 5 item = 0.85, insentif 4 item = 0.82, item evaluasi 7 item = 0.87, validitas 4 = 0. 72, dan dimensi lingkungan 3 item = 0,61.
Instrumen produktivitas kerja perawat yang tidak reliabel di keluarkan yaitu item: 7, 26, 27, 32, dan 37. Maka instrumen produktivitas kerja perawat yang
dapat dipergunakan sebanyak 35 item. Tabel 3
Hasil pilot study budaya organisasi dan produktivitas kerja perawat pelaksana N = 30
Budaya Organisasi
Standar item Cronbach’s Alpha
Keterlibatan 1, 3, 4,5, 6,7, 8, 9, 10, 0.74
11, 12, 14,15 Konsistensi 16,17,18, 19, 20, 21, 22,
0.85 23, 24,25,26, 29, 30
Penyesuaian 31, 32, 33,34, 35, 36, 0.94
37, 38, 39, 40, 42, 43, 44, 45
Misi 46,47,48, 49, 5, 51,
0.82 52, 53, 54, 57, 58, 59, 60
Dimensi Produktivitas kerja perawat Kemampuan 1,2,3,4,5
0.78 Kejelasan
6, 8, 9,10, 11, 12, 13, 14 0.80
15 Bantuan
16, 17, 18, 19, 20 0.85
Insentif 21, 22, 23, 24
0.82 Evaluasi
25, 28,29,30, 31 0.86
Validitas 33,34,35, 36
0.72 Lingkungan 37,38, 39
0.61 Note: Seluruh item budaya organisasi 54 pernyataan dan produktivitas kerja
perawat 35 pernyataan dinyatakan valid.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Hasil pilot study item budaya organisasi dan produktivitas kerja perawat
pelaksana yang dihapus N = 30 Variabel
Item yang di hapus Budaya organisasi
Keterlibatan 1. Sebagian staf memiliki keterlibatan tinggi dalam
pekerjaan mereka 2. Keputusan-keputusan selalu dibuat pada tahap
dimana informasi yang benar telah tersedia 13. Adanya anggaran anggaran investasi secara
kontinu untuk keterampilan staf Konsistensi
28. Mudah bekerjasama dengan departemen yang berbeda
Penyesuaian 41. Staf melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk
belajar dan perbaikan Misi
56. Berbagai visi tentang seperti apa rumah sakit dimasa depan
Produktivitas kerja perawat Kejelasan
7. Saya melakukan asuhan keperawatan sesuai target waktu yang telah saya tentukan
Evaluasi 26. Saya mendapat pujian dari atasan saya karena
kepatuhan dalam melakukan tugas-tugas saya 27. Saya mendapat teguran ketika melakukan
tindakan tidak sesuai SOP Validias
32. Atasan saya memberikan penilaian atas pekerjaan saya
Lingkungan 37. Saya berusaha meningkatkan pengetahuan
keperawatan saya
3.8 Analisa data