serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, dan 19 menciptakan komunikasi yang efektis baik dengan tim
keperawatan maupun tim kesehatan lain.
2.6 Kerangka konsep penelitian
Berdasarkan telaah pustaka, maka sebuah model konseptual atau kerangka konsep penelitian dapat dikembangkan meliputi: 1 kompetensi budaya culture
competence , 2 budaya organisasi, dan 3 produktivitas kerja perawat. 1. Konsep kompetensi budaya competence culture
Campinha-Bacote 1998 menyatakan kompetensi budaya merupakan konsep transcultural nursing bersifat komprehensif dalam konten, kejelasan
konseptual, dan kesesuaian yang logis. Menurut Campinha-Bacote 1998, kompetensi budaya terdiri dari: 1 kesadaran budaya cultural awereness,
2 pengetahuan budaya cultural knowledge, 3 keterampilan budaya cultural skill, 4 pertemuan budaya cultural encaunters, dan 5 keinginan budaya
culture desire. Dalam model ini, kompetensi budaya dipandang sebagai suatu proses, dan bukan titik akhir, dimana terus menerus berupaya untuk mencapai
kemampuan bekerja secara efektif dalam konteks individu, keluarga, atau masyarakat dari latar belakang budaya-etnis Campinha-Bacote, 1997
2. Budaya Organisasi Kerangka konsep untuk budaya organisasi berasal dari studi yang
dikembangkan oleh Denison dan Mishra 1995. Model Denison Organizational Culture Survey DOCS didasarkan pada penelitian yang berlangsung lebih dari
Universitas Sumatera Utara
15 tahun dan melibatkan 1000 organisasi yang dilakukan oleh Dr. Denison dari Universitas Michigan. Model DOCS meliputi empat karakteristik yaitu: 1
penyesuaian adaptibility, dapat diukur dengan indeks; menciptakan perubahan creating change, fokus pada pelanggan costumer focus, dan pembelajaran
organisasi organization learning, 2 misi mission, dapat diukur dengan pencapaian tujuan strategic direction, tujuan dan visi organisasi goals
objective organization, 3 konsistensi consistency dapat diukur dengan indeks: koordinasi dan integrasi coordination integration, kesepakatan dan nilai nilai
inti core values and agreement, dan 4 keterlibatan involvment dapat diukur dengan
indeks pengembangan kapabilitas capability development, pemberdayaan empowerment, dan orientasi tim team orientation. Model ini
dipilih karena karena mencakup seluruh organisasi dan sederhana dalam pelaksanaannya.
3. Produktivitas kerja perawat Menurut Hersey dan Goldsmith 1980, produktivitas sumber daya
manusia terdiri dimensi: 1 kemampuan ability, 2 kejelasan clarity, 3 bantuan help, 4 insentif insentive, 5 evaluasi evaluation, 6 lingkungan
enviroment, dan 7 validitas validity. Model ini disebut ACHIEVE models. Model ini di adopsi untuk kerangka konsep produktivitas kerja perawat di rumah
sakit. Adapun alasannya, model ini banyak digunakan untuk melihat
produktivitas sumber daya manusia dan bersifat universal. Berdasarkan ketiga konsep tersebut maka peneliti akan menggunakannya
sebagai kerangka konsep penelitian untuk melihat hubungan budaya organisasi
Universitas Sumatera Utara
dengan produktivitas kerja perawat di rumah sakit. Kerangka konsep dalam penelitian ini tergambar pada gambar 3.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.7 Penelitian terdahulu