mencapai tujuan-tujuannya, dan mencapainya dengan melakukan upaya transformasi input menjadi output dengan biaya paling rendah.
Berbagai pengertian produktivitas yang dikemukakan para ahli menunjukkan bahwa produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk
menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap
menjaga adanya kualitas yang tinggi. Produktivitas mengikut sertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan ketrampilan barang
modal teknologi manajemen, infomasi, energi dan sumber-sumber lain menuju pada pengembangan dan peningkatan standar hidup.
2.2.2 Ciri-ciri pegawai yang produktif
Timpe 2000 mengemukakan ciri-ciri pegawai yang produktif yaitu: 1 lebih dari memenuhi kualifikasi pekerjaan, kualifikasi pekerjaan dianggap hal
yang mendasar, karena produktivitas tinggi tidak mungkin tanpa kualifikasi yang benar, 2 bermotivasi tinggi, motivasi sebagai faktor kritis, pegawai yang
bermotivasi berada pada jalan produktivitas tinggi, 3 mempunyai orientasi pekerjaan positif, sikap seseorang terhadap tugasnya sangat mempengaruhi
kinerjanya, faktor positif dikatakan sebagai faktor utama produktivitas pegawai, 4 dewasa, pegawai yang dewasa memperlihatkan kinerja yang konsisten dan
hanya memerlukan pengawasan minimal, dan 5 dapat bergaul dengan efektif, kemampuan untuk menetapkan hubungan antar pribadi yang positif adalah aset
yang sangat meningkatkan produktivitas.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas menurut Timpe 2000, adalah sebagai berikut: 1 faktor lingkungan: ekonomi, sosial budaya, hukum dan
politik, 2 faktor individu: motivasi, tujuan, kemampuan, moral, pendidikan, tingkat penghasilan, gizi dan kesehatan, 3 faktor organisasi: struktur, tehnologi
dan iklim kerja, dan 4 faktor menajerial: komunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, memberikan informasi, menyusun tujuan, penentuan dan
penggunaan sumber daya manusia. Wignjosoebroto 2003 menyatakan bahwa pada hakekatnya produktivitas
kerja ditentukan oleh 2 dua faktor utama yaitu: 1 faktor tehnis, yaitu faktor yang berhubungan dengan pemakaian dan penerapan fasilitas produksi secara
lebih baik, penerapan metode kerja yang lebih efektif dan efisien, dan atau penggunaan bahan baku yang lebih ekonomis, dan 2 faktor manusia, yaitu faktor
yang mempunyai pengaruh terhadap usaha yang dilakukan manusia didalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja menurut
Mangkunegara 2007 adalah: 1 kualitas dan kemampuan fisik karyawan
dipengaruhi juga oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, mental dan kemampuan fisik karyawan yang bersangkutan, 2 sarana pendukung menyangkut
lingkungan kerja sarana dan peralatan yang digunakan, tehnologi dan cara produksi, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta suasana lingkungan kerja
itu sendiri, kesehatan karyawan yang tercermin dalam system pengupahan dan jaminan sosial serta jaminan keselamatan kerja, supra sarana. Apa yang terjadi
Universitas Sumatera Utara
didalam perusahaan dipengaruhi juga oleh apa yang terjadi diluarnya, seperti sumber-sumber faktor produksi yang akan digunakan prospek pemasaran,
perpajakan, perijinan. Selain itu hubungan antara pimpinan dan karyawan juga mempengaruhi kegiatan kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana
pandangan pimpinan terhadap bawahan, sejauh mana hak-hak karyawan mendapat perhatian sejauh mana karyawan diikutsertakan dalam menentukan kebijaksanaan.
Anoraga 2001 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah:
1 Pekerjaan yang menarik, yakni apabila seseorang karyawan senang dan menurutnya menarik suatu pekerjaan tertentu, maka hasilnya akan jauh lebih
memuaskan dibandigkan dengan suatu pekerjaan yang dianggap biasa-biasa saja.
2 Upah baik, yakni pada dasarnya seseorang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan jenis pekerjaannya. Karena adanya upah yang sesuai dengan
keinginan, maka timbul pula rasa gairah kerja. 3 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, yakni bekerja pada pekerjaan
yang memerlukan perlindungan tubuh, ataupun juga memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan yang akan dilakukannya. Dengan terpenuhinya
jaminan atas pekerjaan, maka dalam bekerja tidak akan adalagi perasaan was- was atau ragu
4 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan, yakni bila seseorang karyawan tetap tahu kegunaan dari pekerjaan, dan juga sudah tahu betapa sangat
pentingnya pekerjaannya. Maka dalam mengerjakan pekerjaannya karyawan akan lebih meningkatkan produktivitas.
Universitas Sumatera Utara
5 Lingkungan dan suasuana kerja yang baik, yakni hal itu akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala pihak, baik bagi para pekerja, pimpinan
atupun hasil pekerjaannya. 6 Promosi dan perkembangan diri sejalan dengan perkembangan, yakni
seseorang akan bangga terhadap perusahaan tempat dia bekerja apabila mengalami kemajuan yang pesat, apalagi sampai terkenal di masyarakat. Hal
ini pula yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja berikut pekerjaannya. Timbul rasa bangga itu merupakan keuntungan juga bagi
peusahaan Karena secara tidak langsung, si pekerja membawa promosi perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di masyarakat.
7 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi, yakni dengan demikian pekerja akan merasa bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam perusahaan,
dan ada rasa memiliki. 8 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi, yakni seorang pekerja
yang diberi perhatian besar oleh pimpinannya akan mendorong motivasi pekerja untuk bekerja lebih giat lagi melalui pendekatan keluarga.
9 Kesetiaan pemimpin pada si pekerja, yakni kesetiaan merupakan basis dari kepercayaan pekerja terhadap perusahaan dimana tempat dia bekerja.
10 Disiplin kerja yang keras, yakni biasanya mereka akan merasa enggan akan displin kerja yang keras tapi tidak juga dipungkiri bahwa disiplin kerja
merupakan salah satu factor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu dengan cara paksaan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Produktivitas kerja perawat