7. Lingkungan environment perawat dalam menjalankan peran dan fungsinya memiliki job diskripsi yang jelas, mendapatkan penghargaan sesuai dengan
kemampuannya, dan memiliki kemamampuan berasaing secara prfesional.
3.5 Pengumpulan data
Surat persetujuan penelitian diperoleh dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan ijin untuk melakukan penelitian disampaikan di
dua rumah sakit RSUP Haji Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi dan selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data. Setelah mendapat
persetujuan dari rumah sakit maka peneliti bertemu dan melakukan kontrak dengan perawat pelaksana yang menjadi responden. Kemudian peneliti
menjelaskan tujuan penelitian, manfaat dan cara-cara pengisian instrumen kuesioner kepada responden. Responden diberikan kesempatan untuk
mengisinya selama satu minggu, Kemudia seluruh instrumen penelitian dikumpulkan dan diperiksa jumlah dan kelengkapannya. Seluruh instrumen telah
kembali dan lengkap sebanyak 180, maka peneliti melanjutkan proses analisa data.
3.8 Uji validitas
Uji validitas instrumen adalah mengukur apa yang seharusnya diukur Polit Beck, 2012. Content validity Index CVI berkaitan dengan kemampuan
suatu instrumen mengukur isi konsep yang harus diukur. Content Validity Index diukur dengan menetapkan ahli mengevaluasi instrumen dan menentukan
Universitas Sumatera Utara
relevansi dan kesesuaian pernyataan Lynn, 1986. Lebih lanjut Lynn menjelaskan Content Validity Index CVI dilakukan oleh 3 dan 4 expert. CVI untuk setiap
item akan dihitung melalui ahli yang yang diratingkan pada skor 3 atau 4. Level Acceptabel adalah koefisien korelasi dalam nilai 0.80 yang dianggap sebagai nilai
minimal predictor individual Lynn, 1985. Nilai CVI dalam studi ini adalah 0.80 atau lebih besar. Untuk mengukur CVI instrumen budaya organisasi dan
produktivitas kerja perawat peneliti memberikan kepada expert yang mampu memahami konsep budya organisasi dan produktivitas kerja perawat di rumah
sakit. Expert terdiri tiga orang lulusan S2 Administrasi Keperawatan. Expert
menerima kuesioner budaya organisai dan produktivitas kerja perawat untuk dilakukan penilaian. Penilaian masing-masing instrumen terdiri dari empat
kategori: kategori 1 relevan untuk penelitian dan kategori 2 relevan untuk mengukur konsep terdiridari: 1 = Item tidak relevan, 2= item perlu banyak revisi,
3= item relevan tetapi perlu sedikit revisi, 4= item sudah relevan. Kategori 3 pengulangan item tediridari 1= ada pengulangan item, dan 2= tidak ada
pengulangan item. Kategori 4 tentang kejelasan item terdiri dari: 1= item tidak jelas dan 2 = item jelas. Item dengan nilai 1dan 2 akan dihapus, item dengan nilai
3 dan 4 akan digunakan. Instrumen budaya organisasi terdiri dari 60 item pernyataan dan produktivitas kerja perawat 41 item.
Hasil CVI dari enampuluh item budaya organisasi 44 item dinyatakan relevan , dan 14 perlu sedikit direvisi yaitu pada item: 5, 8, 9, 10,13, 17, 29,
29, 40, 48, 50, 53, 58, dan 2 item: 10, 17 relevan dan banyak direvisi. Kuesioner
Universitas Sumatera Utara
produktivitas kerja yang terdiri dar 41 item, tiga puluh empat dinyatakan relevan, tiga relevan tapi perlu sedikit direvisi yaitu item: 14, 18, 34, dan ada satu
pengulangan item 7 yaitu pada item 13 Saya melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan . Item yang ada pengulangan
dihapus, sehingga instrumen budaya organisasi yang digunakan hanya 40 item. Hasil CVI instrumen budaya organisasi dari ketiga expert adalah 0.97 dan
produktivitas kerja perawat; 0.99. Maka instrumen budaya organisasi dengan 60 item pernyataan dan instrumen produktivitas kerja perawat 40 item dinyatakan
acceptable dan layak dilanjutkan pilot study.
Tabe 1 Hasil Conten Validity Index Revisi Budaya organisasi dan Produktivitas kerja
perawat pelaksana di rumah sakit. Variabel
Pernyataan sebelum revisi Pernyataan sesudah revisi
Budaya organisasi
5. Perencanaan program yang
berjalan dan melibatkan setiap orang dalam proses
untuk beberapa tingkatan
8. Kerja sama tim digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan, lebih dari pada hierarki.
9.Tim yang utama bagi staf dalam bekerja.
10.Pekerjaan yang disusun agar setiap staf dapat melihat
hubungan antara pekerjaan dengan tujuan rumah sakit.
13.Tetap ada anggaran untuk keterampilan staf.
17.Karakteristik gaya manajemen perangkat dan
praktik manajemen yang berbeda di rumah sakit.
19.Mengabaikan nilai-nilai akan membawa dalam masalah.
29.Bekerja dengan staf dari departemen lain di internal
5.Program perencanaan yang berjalan dan melibatkan
orang dalam setiap proses beberapa tingkatan
8.Kerja sama tim digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan, dari pada hierarki. 9.Tim adalah yang utama
bagi staf dalam bekerja.
10.Pekerjaan disusun agar setiap staf dapat melihat
hubungan antara pekerjaan dengan tujuan rumah sakit.
13.Ada anggaran untuk keterampilan staf.
17.Adanya karakteristik gaya manajemen yang khas dan
setting praktik manajemen yang berbeda di rumah sakit
19.Mengabaikan nilai-nilai akan menimbulkan masalah.
29.Bekerja dengan staf dari departemen lain di internal
Universitas Sumatera Utara
rumah sakit sama seperti bekerja dengan staf
departemen lain di eksternal rumah sakit.
33.Cara baru dan lebih baik digunakan terus diadopsi.
40. Staf mendorong kontak langsung dengan pasien.
42.Inovasi dan keberanian pengambilan risiko didorong
dan dihargai 48.Terdapat misi yang jelas
yang memberikan makna dan arah bagi kami bekerja.
50.Arah strategis rumah sakit sangat jelas bagi saya.
53.Kepemimpinan telah melakukan pencatatan
tentang tujuan yang dicoba berusaha untuk
memenuhinya.
58.Pemikiran jangka pendek sering kali menggagalkan
visi jangka panjang rumah sakit
rumah sakit sama seperti bekerja dengan staf
departemen lain di eksternal rumah sakit.
33.Memilih secara kontinu cara yang baru dan lebih baik
dalam hal menyelesaikan pekerjaan.
40.Menganjurkan staf kontak langsung dengan pasien.
42.Inovasi dan keberanian pengambilan risiko
merupakan hal yang dimotivasi dan dihargai
48.Terdapat misi yang jelas yang memberikan makna dan
arah bagi staf bekerja. 50.Arah strategis rumah sakit
sangat jelas bagi saya. 53.Kepemimpinan telah
melakukan pencatatan tentang tujuan yang
berusaha untuk dipenuhi
58.Pemikiran jangka pendek sering kali menggagalkan
visi jangka panjang rumah sakit
Produktivitas kerja
14.Saya mendokumentasikan asuhan keperawatan klien
pada saat klien pulang. 18.Semua alat yang saya
perlukan dalam melakukan asuhan keperawatan tersedia
34.Kemampuan profesional belum optimal saya
mendapat pengakuan dari pihak manajemen
14.Saya mendokumentasikan asuhan keperawatan klien
pada saat klien dirawat 18.Semua alat-alat yang saya
perlukan dalam melakukan tugas tersedia
34.Saya selalu berusaha untuk tetap mempertahankan
kemampuan profesional saya.
3.9 Uji reliabilitas