yang digunakan untuk mengetahui korelasi antara budaya organisasi dengan produktivitas kerja perawat.
Uji asumsi untuk korelasi normality, outlier, dan linierity, dilakukan agar diketahui data penelitian terdistribusi normal atau tidak. Uji parametrik korelasi
yaitu koefisien korelasi pearson product moment atau biasa disebut person r dengan skala pengukuran interval dilakukan untuk mencari hubungan antara
kedua variabel: budaya organisasi dan produktivitas kerja perawat di rumah sakit. Pada uji ini derajat hubungan antara kedua variabel r berkisar antara -1 sampai
+1. Bila koefisien korelasi mendekati 0, disimpulkan bahwa poin tersebut memiliki hubungan yang lemah atau tidak berhubungan. Korelasi -1 sama kuatnya
dengan korelasi +1, jika koefisien korelasi bernilai 1 atau r = +1 maka terdapat hubungan antara kedua variabel hubungan positif, tapi jika koefisien korelasi
bernilai r = 0 atau r = 1 maka kedua variabel tersebut tidak berhubungan Polit Beck, 2012. Bila hasil hasil analisis korelasi product moment p value 0.05 dan
r ≠ 0 berarti adanya hubungan yang kuat dan positif antara budaya organisasi
dengan poduktivitas kerja perawat.
3.8.1 Uji Asumsi Normality
Uji asumsi normality adalah untuk melihat item budaya organisasi dan produktivitas kerja perawat teramati dan tidak akan menyimpang secara signifikan
dari distribusi normal. Distribusi dari 89 variabel telah diperiksa masing-masing item untuk melihat nilai Kolmogorof-Smirnov, skewness dan kurtosis. Data
budaya organisasi yang terdiri dari 54 item, tidak berdistribusi normal nilai
Universitas Sumatera Utara
Kolmogorof-Smirnov p = 0.00 p 0.05, skewness -7.32, dan kurtosis = +7.1. Data 35 item produktivitas kerja perawat, nilai Kolmogorof-Smirnov p = 0.00,
skewness = 2.30, kurtosis = 3.64. Kotak blox plot digunakan untuk mendeteksi outlier yang muncul. Data yang muncul di outlier dihapus, dan hanya 160
responden dari 180 data responden yang berdistribusi normal dengan nilai budaya organisasi p = 0.72, skewness = 1.2 dan kurtosis= -1.1, produktivitas kerja
perawat p = 0.42, skewness = 0.55 dan kurtosis = 0.3. Maka uji asumsi normality terpenuhi.
Linierity
Uji asumsi linierity adalah menilai pemeriksaan pada scater plot. Scater plot adalah untuk memperediksi nilai yang memberikan informasi kemungkinan
yang tidak linier. Dalam penelitian ini scater plot menunjukan hubungan linier dengan semua linier yang berkorelasi. Limapuluh empat item budaya organisasi
dan 35 item produktivitas kerja perawat data responden mendekati garis liner yang dapat dilihat secara visual pada grafik data. Uji asumsi terpenuhi linearity
terpenuhi.
Outlier
Outlier adalah untuk melihat apakah ada data yang menyimpang dari data lainnya data ekstrem. Outlier diperiksa menggunakan boxplot dimana data yang
menyimpang dapat mempengaruhi kenormalan distribusi data. Dilakukan evaluasi yang berulang-ulang, sampai tidak ditemukan lagi outlier. Pada variabel budaya
organisasi yang muncul di blox spot adalah responden no: 15, 19, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, dan 40. Data yang muncul pada
Universitas Sumatera Utara
variabel produktivitas kerja perawat adalah responden no: 81, 50, 124. Uji asumsi outlier terpenuhi, dimana tidak ditemukan lagi outlier. Selanjutnya dapat
dilakukan uji korelasi produc moment.
3.10 Pertimbangan Etik