Pertimbangan etik METODE PENELITIAN

3.10. Pertimbangan etik

Peneliti mendapatkan persetujuan dari komisi etik untuk pelaksanaan penelitian dan lulus uji etik, selanjutnya memberikan penjelasan kepada responden dalam penelitian ini yaitu perawat pelaksana. Responden dilindungi dari berbagai aspek Polit Hungler, 1999 yaitu: 1 Self Determination yaitu peneliti memberi kesempatan kepada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak bersedia menjadi responden; 2 Privacy yaitu peneliti menyakinkan responden bahwa data yang terkumpul tidak akan disebarluaskan oleh peneliti; 3 Anonimity yaitu peneliti menjaga kerahasian identitas responden dengan memberikan kode pada setiap instrument; 4 Confidentality yaitu peneliti berjanji merahasiakan informasi yang didapat dan data yang dikumpul hanya digunakan untuk penelitian; 5 Protection From Discomfort yaitu peneliti mengupayakan kenyamanan responden tidak terganggu; 6 Referred yaitu mengadakan rujukan jika diperlukan responden yang memperlihatkan tanda-tanda keluhan psikososial yang diakibatkan oleh kuisioner; 7 Informed Consent yaitu responden menyetujui maka responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa didirikan pada tahun 1915 oleh Pemerintah Kolonial Belanda diatas areal tanah seluas ± 35.800 M 2 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa merupakan Rumah Sakit Rujukan atas mata rantai Sistem Kesehatan di wilayah Pemerintah Kota Langsa dan sekitar. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 51Men.KesSKII1979 tanggal 22 Februari 1979 diberikan status menjadi Rumah Sakit dalam klasifikasi type C, Kemudian pada tahun 1997 ditingkatkan klasifikasinya menjadi Rumah Sakit type B Non Pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 479Men.KesSKV1997 tanggal 20 Mei 1997. Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden No. 40 tahun 2001 berubah status menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa dan telah sebagai balai pengobatan serdadu Belanda. Pemerintah Kolonial Belanda mulai melakukan pengembangan dari segi fisik bangunan, peralatan kesehatan dan tenaga medis, sebagai akibat dari agresi militer di Aceh sehingga banyak serdadu Belanda yang tewas dan luka. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia membuat Pemerintah Kolonial Belanda harus hengkang dari Bumi Rencong Aceh sehingga meninggalkan bangunan fisik dan membuat masyarakat pribumi mulai menggunakannya sebagai balai pengobatan kesehatan. Universitas Sumatera Utara