ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi instrinsik dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Langsa tahun 2014.
Tabel 4.13. Hubungan Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa tahun
2014
Motivasi Intrinsik Kinerja
Total p
Baik Kurang Baik
f f
f Tinggi
35 45,5
13 16,9
48 62,3
Rendah 13
16,9 16
20,8 29
37,7 0,014
Jumlah 48
62,3 29
37,7 77
100
4.3.2. Hubungan Motivasi Ekstrinsik Dengan Kinerja Perawat Pelaksana
Hasil analisis hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa dapat dilihat
bahwa responden dengan motivasi ekstrinsik tinggi sebagian besar kinerjanya juga baik sebanyak 30 orang 39,0, responden dengan motivasi ekstrinsiknya
rendah kinerjanya juga kurang baik sebanyak 18 orang 23,4. Dari hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai significance p = 0,0360,05, hal ini
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Langsa tahun 2014.
Tabel 4.14. Hubungan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa tahun
2014
Motivasi Ekstrinsik Kinerja
Total p
Baik Kurang Baik
f f
f Tinggi
30 39,0
11 14,3
41 53,2
Rendah 18
23,4 18
23,4 36
46,8 0,036
Universitas Sumatera Utara
Jumlah 48
62,3 29
37,7 77
100
4.3.3. Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Perawat Pelaksana
Hasil analisis hubungan antara motivasi dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa dapat dilihat bahwa
responden dengan motivasi tinggi mayoritas kinerjanya juga baik sebanyak 35 orang 45,5, responden dengan motivasi rendah kinerjanya juga kurang baik
sebanyak 21 orang 27,3. Dari hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai significance p = 0,0000,05, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara motivasi dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa tahun 2014.
Tabel 4.15. Hubungan Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa tahun 2014
Motivasi Kinerja
Total p
Baik Kurang Baik
f f
f Tinggi
35 45,5
8 10,3
43 55,8
Rendah 13
16,9 21
27,3 34
44,2 0,000
Jumlah 48
62,4 29
37,6 77
100
4.3.4. Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana
Hasil analisis hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa dapat dilihat bahwa
responden dengan pendapatan baik mayoritas kinerjanya juga baik sebanyak 29 orang 82,9, responden dengan beban kerja normal mayoritas kinerjanya baik
sebanyak 10 orang 13,0, responden dengan beban kerja rendah mayoritas kinerjanya baik sebanyak 23 orang 29,9 dan responden dengan beban kerja
tinggi sebagian besar kinerjanya baik sebanyak 15 orang 19,5. Dari hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai significance p = 0,1870,05, , ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Langsa tahun 2014.
Tabel 4.16. Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa tahun 2014
Beban kerja Kinerja
Total p
Baik Kurang Baik
f f
f Sedang
10 13,0
3 3,9
13 48,1
Rendah 23
29,9 20
26,0 43
55,9 0,187
Tinggi 15
19,5 6
7,8 21
27,3 Jumlah
48 62,3
29 37,7
77 100
4.4. Analisis Multivariat