140
Ekonomi SMA dan MA Kelas X
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
1. Jelaskan tiga macam pendekatan penghitungan pendapatan nasional
2. Jelaskan perbedaan antara Produk Domestik Bruto dengan Produk Nasional Bruto serta
tunjukkan akibat yang terjadi jika Produk Nasional Bruto lebih besar daripada Produk Domestik Bruto
3. Diketahui data yang berhubungan dengan pendapatan nasional sebagai berikut dalam
miliar rupiah. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
Rp 183.530,5 Pengeluaran konsumsi pemerintah
Rp 29.756,7
Pembentukan modal tetappengeluaran investasi Rp 107.422,9
Ekspor barang dan jasa Rp
87.448,7 Impor barang dan jasa
Rp 78.383,0
Penyusutan barang modal Rp
16.488,8 Pajak tidak langsung
Rp 21.171,1
Hitunglah pendapatan nasional dari sisi pengeluaran
4. Data harga dan kuantitas barang tahun 2000 dan tahun 2001 sebagai berikut.
Tentukan: a. Indeks harga dan indeks kuantitas dengan metode agregatif sederhana
b. Indeks harga dengan Metode Laspeyres, Paasche, Drobisch and Bowley, Marshal
Edgewarth, dan Metode Irving Fisher
5. Jika diketahui inflasi yang terjadi pada bulan Agustus 2005 adalah 15 dan inflasi pada
bulan September 2005 adalah 20, maka tentukan besar laju inflasinya
9. Data suatu negara selama satu tahun
dalam miliar sebagai berikut. -
Jumlah konsumsi Rp200.000,00
- Jumlah investasi
Rp150.000,00 -
Jumlah pengeluaran pemerintah
Rp165.000,00 -
Jumlah ekspor Rp185.000,00
- Jumlah impor
Rp 50.000,00 -
Jumlah penduduk 200 juta jiwa
- Penyusutan
Rp100.000,00 Apabila GNP dihitung dengan pen-
dekatan pengeluaran, maka besarnya pendapatan nasional adalah ….
a. Rp750.000,00 d. Rp650.000,00
b. Rp550.000,00 e. Rp500.000,00
c. Rp450.000,00
10.
Besarnya investasi suatu negara tergantung pada ….
a. pendapatan per kapita b. saving tabungan
c. produksi nasional d. arus uang yang beredar
e. ekspor
Sikat gigi
Rp 1.000,00 Rp 1.200,00 500 unit
700 unit
Sabun mandi
Rp10.000,00 Rp 10.500,00 600 unit
800 unit
Sabun cuci
Rp 4.500,00 Rp 4.000,00 400 unit
500 unit
Pasta gigi
Rp 2.500,00 Rp 2.600,00 200 unit
200 unit
Nama Barang Harga
2004 2005 Kuantitas
2004 2005
Konsumsi dan
Investasi
BAB
K
egiatan konsumsi pengeluaran dan menabung, sangat berkaitan dengan pendapatan. Pada bab ini kita akan membahas tentang fungsi konsumsi
dan fungsi tabungan secara matematis. Dari pembahasan ini kamu diharapkan akan mengetahui, jika sisa dari pendapatan yang telah dikonsumsi tidak ditabung,
maka akan diinvestasikan ke dalam perusahaan untuk mengembangkan usahanya sehingga muncul permintaan investasi.
VI
Kata kunci:
konsumsi, tabungan, investasi, BEP
Peta Konsep
Investasi Investment
Pendapatan
Pendapatan Perseorangan Y = C + S
Pendapatan PerusahaanPengusaha Y = C + I
Tabungan Saving
Fungsi Tabungan S = -a + 1–b Y
Fungsi Konsumsi C = a + bY
Fungsi Investasi Kurva dan Grafik
Konsumsi
Consumption
Grafik
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
Konsumsi dan Investasi
143
A. Fungsi Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat dan negara sangat erat hubungannya dengan pendapatan masyarakat dan negara.
Sehingga besar kecilnya konsumsi ditentukan oleh tingkat pendapatan, semakin besar pendapatan akan selalu diikuti
meningkatnya konsumsi. Jadi, hubungan antara pendapatan dan konsumsi bersifat positif berbanding lurus, atau secara
matematis fungsi konsumsi dapat dinotasikan C = f Y.
Sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh masyarakat akan ditabung, sehingga semakin besar pendapatan, akan
semakin besar pula tabungan. Jadi, hubungan antara pendapatan dengan tabungan bersifat positif berbanding lurus, atau secara
matematis fungsi tabungan dapat dinotasikan S = f Y.
1. Pengertian
Dalam suatu perekonomian, pendapatan masyarakat suatu negara secara keseluruhan pendapatan nasional dialokasikan
ke dalam dua kategori penggunaan, yaitu untuk keperluan konsumsi dan tabungan. Pada umumnya pendapatan
dilambangkan dengan Y, sedangkan konsumsi dilambangkan dengan C, tabungan dilambangkan dengan S, dan investasi
dilambangkan dengan I. Menurut John Maynard Keynes, pendapatan suatu negara dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Ditinjau dari segi perseorangan
Y = C + S
b. Ditinjau dari segi perusahaanpengusaha
Y = C + I Keterangan:
Y = incomependapatan C = consumptionkonsumen
S
= savingtabungan I
= investmentinvestasi Jika pendapatan berubah, maka akan berakibat konsumsi
dan tabungan juga berubah. Perubahan tersebut dapat ditentukan sebagai berikut.
1 MPC Marginal Propencity to Consume adalah angka
perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya pendapatan nasional, sehingga dapat
dirumuskan:
MPC = C
Y
Wawasan Ekonomi
Salah satu indikator peningkatan kesejahteraan adalah per-
ubahan pola konsumsi pen- duduk. Menurut hukum ekonomi
bila selera tidak berbeda maka persentase pengeluaran untuk
makanan akan menurun seiring dengan meningkatnya pen-
dapatan. Ernest Engel, 1857
Tabel 6.1 Perkembangan Pen-
dapatan dan konsumsi belanja negara dari
tahun 2002–2007 dalam triliun rupiah
Tahun Belanja
Negara Pendapatan
Negara 2002
298,6 322,2
2003 341,4
376,5 2004
403,8 430,0
2005 516,2
542,4 2006
625,2 647,7
2007 713,4
746,5
Sumber: APBN dan NK 2005–2006 RAPBN 2007