Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen
27
2 Nilai tukar objektif, artinya kemampuan dari suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang yang lain.
Perlu kamu ketahui, bahwa dalam teori nilai objektif lebih menitikberatkan pada kaum produsen, sedangkan konsumen
lebih cenderung menilai barang dari segi subjeknya, atau siapa yang menilai. Oleh karena itu, teori perilaku konsumen
merupakan teori nilai subjektif. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dibahas mengenai teori
nilai objektif beserta tokoh-tokohnya.
a. Teori Nilai Pasar Menurut Humme dan Locke, nilai suatu barang sangat
tergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar. b. Teori Nilai Biaya Produksi
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Menurutnya, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut. Menurutnya, semakin tinggi nilai pakai suatu barang, nilai
tukarnya pun juga akan semakin tinggi.
c. Teori Nilai Tenaga Kerja Menurut David Ricardo, nilai suatu barang ditentukan oleh
jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
d. Teori Nilai Biaya Reproduksi Menurut Carey, nilai suatu barang ditentukan jumlah biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali biaya reproduksi. Oleh karena untuk menentukan nilai suatu
barang tidak berpangkal pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang.
e. Teori Nilai Kerja Rata-Rata atau Teori Nilai Lebih Menurut Karl Marx, tenaga kerja mempunyai nilai tukar dan
nilai pakai bagi pengusaha. Dalam hal ini pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai
pakainya. Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar inilah yang disebut nilai lebih.
Adapun tokoh-tokoh yang mengemukakan teori nilai subjektif di antaranya sebagai berikut.
a. Herman Henrich Gossen 1854 Dalam teori nilai subjektif, Gossen mempelajari cara
pemuasan kebutuhan yang dikemukakan dalam Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
Hukum Gossen I, yaitu hukum kepuasan yang semakin berkurang law of diminishing utility, yang berbunyi “Jika
suatu kebutuhan dipenuhi terus-menerus, maka kenikmatannya makin lama makin berkurang, sehingga
akhirnya dicapai rasa kepuasan”.
Tokoh Kita
David Ricardo 1772-1823
Pada tahun 1817, David Ricardo, seorang pedagang saham di
London, menerbitkan bukunya “The Principles of Political
Economy and Taxation. Bukunya mempunyai pengaruh yang
besar dalam pemikiran ekonomi.
28
Ekonomi SMA dan MA Kelas X
3. Teori Perilaku Konsumen
Pada dasarnya konsumen berperilaku ingin memanfaatkan uang yang dimilikinya seekonomis mungkin, akan tetapi kebanyakan
konsumen tidak akan berhasil. Faktor penyebabnya antara lain sebagai berikut.
a. Pengetahuan konsumen tentang kualitas barang terbatas. b. Adanya persaingan dari para konsumen.
c. Kecenderungan konsumen bersifat masa bodoh terhadap
situasi harga di pasar. d. Adanya tradisi yang kuat, sehingga memengaruhi tingkah
laku konsumen. Perilaku konsumen juga sangat dipengaruhi oleh hukum
permintaan, yang mengatakan bahwa bila harga naik maka permintaan turun. Sebaliknya bila harga turun, maka
permintaan naik, dengan catatan keadaan yang lain ceteris paribus.
Ada dua pendekatan konsumen berperilaku seperti hukum permintaan, yaitu sebagai berikut.
a. Pendekatan Marginal Utility Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan
utility setiap konsumen bisa diukur dengan uang atau dengan satuan lain, sehingga konsumen selalu berusaha
mencapai kepuasan total yang maksimum.
Hukum Gossen II, yaitu hukum perata nilai batas atau law of marginal utility
, berbunyi “Manusia akan berusaha untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya sampai pada
tingkat intensitas yang sama”. b. Karl Menger
Dalam Teori Nilai Austria, Karl Menger melanjutkan penelitiannya berdasarkan Hukum Gossen dengan membuat
daftar kebutuhan konsumen, sehingga konsumen membagi pendapatannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan
sampai mencapai tingkat intensitas yang harmonis.
c. Von Bohm Bawerk Teori Von Bohm Bawerk disebut Teori Nilai Batas. Nilai batas
adalah nilai yang diberikan kepada barang yang dimilikinya paling akhir atau nilai pemuasan yang paling akhir.
Tugas Kelompok
Berikan penjelasan apakah setiap benda mempunyai nilai pakai dan nilai tukar Lakukan diskusi dengan teman-
temanmu?
Wawasan Ekonomi
Pada kenyataannya, setiap manusia akan mencapai ke-
puasan maksimum apabila seluruh kebutuhan dapat
terpenuhi semuanya sehingga manusia mencapai kemakmuran.
Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen
29
b. Pendekatan Kurva Indiferen Indifference Curve Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukkan kombinasi
konsumen antara dua macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan sama bagi konsumen. Kurva indiferen
memiliki beberapa ciri atau sifat antara lain: 1 mempunyai kemiringan slope negatif, artinya miring
dari kiri atas ke kanan bawah, 2 bila kedudukannya lebih tinggi menunjukkan tingkat
kepuasan yang semakin tinggi, 3 tidak pernah saling berpotongan dengan kurva indiferen
yang lain, 4 cembung ke titik asal titik 0.
Wawasan Ekonomi
Seseorang yang mempunyai pendapatan, 80-nya digunakan
untuk konsumsi, tetapi pada saat pendapatan meningkat 100,
maka persentase yang digunakan untuk konsumsi menjadi 50. Hal
ini menunjukkan berlakunya Hukum Engel.
4. Pola Hidup Hemat dalam Perilaku Konsumen
Setiap hari kita selalu dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penghasilan yang kita terima dapat dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Seluruh pendapatan yang diperoleh akan dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan, baik
untuk konsumsi dan produksi maupun ditabung. Karena jumlah kebutuhan konsumen tidak terbatas, maka sebaiknya
disusun skala prioritas kebutuhan atau daftar urutan kebutuhan, agar pendapatan yang dimiliki dapat digunakan sesuai dengan
urutan kepentingannya.
Keterangan: OX
: jumlah konsumsi barang X
OY :
jumlah konsumsi barang Y AB
: garis pendapatan budget line atau garis anggaran
IC
1
: kurva yang belum menunjukkan kepuasan optimum,
karena masih ada sisa anggaran seperti gambar yang diarsir
IC
2
M :
tingkat kepuasan konsumen Kepuasan optimum konsumen dicapai bila seluruh
anggaran yang dimiliki dapat dipakai untuk membeli barang
IC
3
: kurva yang semakin menunjukkan kepuasan optimum,
tetapi anggaran tidak cukup
Gambar 2.5 Kurva Indiferen.