Pengertian Inflasi dan Laju Inflasi

Pendapatan Nasional 133 a. Teori Kuantitas Teori Kuantitas mengemukakan bahwa terjadinya inflasi sebenarnya hanya disebabkan oleh satu faktor, yaitu kenaikan jumlah uang yang beredar JUB. Inti dari teori ini adalah sebagai berikut. 1 Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang yang beredar baik penambahan uang kartal atau penambahan uang giral. Menurut teori kuantitas yang dikemukakan oleh Irfing Fisher, MV = PT. Faktor yang dianggap konstan adalah V dan T, sehingga jika M money in circulation bertambah, maka akan terjadi inflasi kenaikan harga. 2 Laju inflasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang beredar dan oleh psikologi harapan masyarakat mengenai kenaikan harga di masa yang akan datang. Apabila masyarakat sudah beranggapan demikian, maka tidak ada kecenderungan untuk menyimpan uang tunai lagi dan mereka lebih suka menyimpan harta kekayaannya dalam bentuk barang. Kelemahan dari teori kuantitas di antaranya sebagai berikut. 1 Pada kenyataannya perubahan jumlah uang yang beredar M tidak secara langsung menaikkan “money spending” atau penggunaan uangnya. 2 Kecepatan laju peredaran uang V tidak bersifat stabil dalam masyarakat modern. Oleh karena dalam masyarakat modern uang merupakan alat pembayaran dan penimbun kekayaan, sehingga jika ada kelebihan uang akan digunakan untuk menambah kas, menambah tabungan bank, menambah pembelian surat berharga, dan menambah pembelian barangjasa. b. Teori Keynes Teori Keynes mengenai inflasi didasarkan pada teori makronya. Menurut Teori Keynes, inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya. Keadaan seperti ini ditandai dengan permintaan masyarakat akan barang-barang melebihi jumlah barang- barang yang tersedia, sehingga menimbulkan inflationary gap . Selama inflationary gap tetap ada, selama itu pula proses inflasi berkelanjutan. Keynes tidak sependapat dengan pandangan dari teori kuantitas yang menyatakan bahwa kenaikan jumlah uang yang beredar akan menimbulkan kenaikan tingkat harga, sementara perubahan jumlah uang yang beredar tidak akan menimbulkan peningkatan pendapatan nasional. Selanjutnya, Keynes berpendapat bahwa kenaikan harga tidak hanya ditentukan oleh kenaikan jumlah uang yang beredar saja, tetapi juga ditentukan oleh kenaikan dalam ongkos produksi. Wawasan Ekonomi Sebelum Keynes, para ekonomi bersifat sangat pesimis terhadap kondisi ekonomi dunia. Hal ini disebabkan karena kondisi dunia pasca Perang Dunia I 1914- 1918 diwarnai oleh kelesuan dunia usaha depresi. 134 Ekonomi SMA dan MA Kelas X c. Teori Strukturalis Teori Strukturalis adalah teori inflasi jangka panjang karena menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari kekakuan infleksibilitas struktur ekonomi suatu negara. Menurut teori ini, ada dua ketegaran kekakuan utama dalam perekonomian negara sedang berkembang yang dapat menimbulkan inflasi, yaitu ketegaran persediaan bahan makanan dan barang-barang ekspor. Oleh karena pertambahan produksi barang-barang ini terlalu lambat dibanding dengan pertumbuhan kebutuhannya, sehingga dapat berakibat menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa. Akibat selanjutnya adalah kenaikan harga-harga barang lain, sehingga terjadi inflasi. Inflasi seperti ini tidak bisa diobati hanya dengan mengurangi jumlah uang yang beredar, tetapi harus dengan pembangunan sektor bahan makanan dan ekspornya. Tugas Mandiri Coba berikan penjelasan tentang dasar yang dipergunakan alam teori inflasi Teori Kuantitas, Teori Keynes, dan Teori Strukturalis

5. Cara-Cara Mengatasi Inflasi

Pemerintah dalam mengendalikan inflasi kenaikan harga, menempuh beberapa cara baik melalui kebijakan moneter, kebijakan fiskal maupun kebijakan nonmoneter dan fiskal, yang semuanya bertujuan untuk dapat menstabilkan keadaan perekonomian di Indonesia secara umum. a. Kebijakan Moneter Untuk mengurangi laju inflasi pada suatu negara, pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu berupa kebijakan yang berkaitan dengan pengaturan peredaran uang agar dapat menjamin kestabilan nilai uang. Tujuan pemerintah melakukan kebijakan moneter antara lain sebagai berikut. 1 Menyelenggarakan dan mengatur peredaran uang. 2 Menjaga dan memelihara kestabilan nilai uang rupiah, baik untuk dalam negeri maupun lalu lintas pembayaran luar negeri. 3 Memperluas, memperlancar, dan mengatur lalu lintas pembayaran uang giral. 4 Mencegah terjadinya inflasi. Kebijakan moneter untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat dalam rangka mengatasi inflasi antara lain sebagai berikut. 1 Politik diskonto discount policy Bank sentral dapat menjalankan pengaruhnya atas jumlah uang yang beredar dengan jalan menaikkan atau Gambar 5.9 Bank sentral memegang peranan dalam peru- bahan tingkat suku bunga bank. Sumber: www.google:image.