166
Ekonomi SMA dan MA Kelas X
M V = P T Keterangan:
M = money in circulation jumlah uang yang beredar V = velocity of circulation kecepatan peredaran uang
P = price tingkat harga rata-rata barang T = trade jumlah barang yang diperdagangkan
Dari persamaan tersebut dapat diketahui hal-hal berikut. a. Apabila terdapat perubahan pada M atau V, maka akan
mengakibatkan perubahan yang sebanding terhadap P. b. Apabila terdapat perubahan terhadap T, maka akan terjadi
perubahan yang sebaliknya terhadap P.
Contoh: Bila jumah uang yang beredar M sebesar Rp 100 miliar,
kecepatan peredaran uang V sebesar 8 kali, dan jumlah barang yang diperdagangkan T sebesar 200, maka tingkat harga P
dapat dihitung sebagai berikut.
MV = PT -- 100 × 8 = P × 200
200 P = 800
P =
200 800
= 4 Jika M bertambah menjadi 120, sedangkan V dan T tetap, maka
besar P dapat dihitung dengan cara berikut.
MV = PT -- 120 × 8 = P × 200
200 P = 960
P =
200 960
= 4,8 Kecepatan laju peredaran uang ditentukan oleh:
a. kebiasaan pembelanjaan konsumen, b. frekuensi pembayaran pendapatan,
c. praktik-praktik bank, dan d. keadaan psikologi umum.
Dengan berkembangnya usaha, untuk menghitung pendapatan nasional yang belum dilakukan pada waktu teori kuantitas
diperkenalkan para ahli ekonomi mulai tertarik pada hubungan antara perubahan jumlah uang yang beredar dengan pendapatan
nasional dan harga-harga. Oleh karena itu, persamaan pertukaran dapat dinyatakan sebagai berikut.
MV
y
= Y Keterangan:
M = jumlah uang yang beredar V
y
= kelajuankecepatan peredaran uang Y = pendapatan nasional PDB atau PNB
Uang dan Perbankan
167
7. Nilai Uang
Nilai uang atau daya beli uang merupakan kemampuan uang untuk ditukarkan dengan barang atau jasa, maupun ditukarkan
dengan uang yang lain. Nilai uang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan
asalnya dan ukurannya. a. Dilihat dari Asalnya
Berdasarkan asalnya, nilai uang terdiri atas nilai nominal dan nilai intrinsik.
1 Nilai nominal, yaitu nilai yang berdasarkan tulisan yang
tertera pada uang. 2 Nilai intrinsik, yaitu nilai yang berdasarkan bahan yang
digunakan untuk membuat uang. b. Dilihat dari Ukurannya
Berdasarkan ukurannya, nilai uang terdiri atas nilai internal dan nilai eksternal.
1 Nilai internal, nilai yang diukur oleh kemampuan uang
untuk tersebut ditukarkan dengan sejumlah barang dan jasa.
2 Nilai eksternal, yaitu nilai yang diukur oleh kemampuan uang tersebut untuk ditukarkan dengan sejumlah mata
uang luar negeri atau uang asing.
8. Uang yang Beredar dalam Masyarakat dan Uang Inti
Uang yang beredar dalam masyarakat dan uang inti dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berlainan. Nah, untuk lebih jelasnya
perhatikan pembahasaan berikut ini.
a. Uang yang Beredar Dalam arti sempit, uang yang beredar adalah mata uang dalam
peredaran atau jumlah mata uang yang telah diedarkan oleh bank sentral ditambah dengan uang giral yang dimiliki oleh
perorangan, perusahaan, dan badan pemerintah M1. Sementara itu, dalam arti luas uang yang beredar M2
meliputi bagian-bagian berikut ini. 1 Mata uang dalam peredaranuang kartal uang kertas dan
uang logam. 2 Uang giral cek dan giro.
3 Uang kuasi near moneyhampir uang, yang terdiri atas deposito berjangka, tabungan dan rekening, serta valuta
asing milik swasta domestik.
Tugas Mandiri
Berilah contoh nilai nominal uang, nilai intrinsik uang, nilai internal, dan nilai eksternal uang
Gambar 7.8 Contoh uang kuasi.
Sumber: Dokumen Penerbit.
168
Ekonomi SMA dan MA Kelas X
Berikut ini disajikan data mengenai jumlah uang yang beredar dari tahun 1999–2004 dalam miliar rupiah.
Tugas Mandiri
Berikan penjelasan sebatas apa yang kamu ketahui mengenai pengertian uang yang beredar Menurutmu
apakah jumlah uang yang beredar dapat meningkatkan pendapatan nasional?
Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut.
1 Kebijakan moneter, yaitu kebijakan bank sentral dalam
mengatur jumlah uang beredar dan hak oktroi hak tunggal untuk mencetak uang.
2 Bank umum dalam membuat uang giral, yaitu membeli surat-surat berharga dari masyarakat.
3 Pendapatan masyarakat di mana semakin tinggi pendapatan masyarakat semakin banyak jumlah uang
yang dibutuhkan sehingga menambah jumlah uang yang beredar.
4 Tingkat suku bunga bank, yaitu apabila suku bunga tinggi akan mendorong masyarakat untuk menabung
sehingga mengurangi jumlah uang yang beredar, demikian juga sebaliknya.
5 Kebijakan kredit, yaitu kebijakan uang ketat yang mempersulit pemberian kredit tight money policy
sehingga akan mengurangi jumlah uang yang beredar. Sebaliknya kebijakan uang longgar yang mempermudah
pemberian kredit easy money policy akan menambah jumlah uang yang beredar.
6 Harga barang, di mana harga tinggi akan mendorong jumlah uang yang dibutuhkan sehingga bertambahnya
jumlah uang yang beredar akan bertambah, begitu juga sebaliknya.
7 Selera konsumen, di mana peningkatan selera masyarakat pada suatu barang akan mendorong jumlah uang yang
beredar, dan sebaliknya.
No. Perincian
1999 2000
2001 2002
2003 2004
1. 2.
3. 4.
5. Uang kartal currency
Uang giral demand deposit Jumah uang beredar money supplyM1
Uang kuasi quasi money Jumlah uang beredar money supplyM2
58.353 72.371
76.342 80.686
94.542 109.265
66.280 89.815
101.389 111.253 129.257 144.553
124.633 162.186 177.731 191.939 223.779 253.818
521.572 584.842 666.322 691.696 731.893 779.710
646.205 747.028 844.053 883.908 955.682 1.033.528
Sumber: Bank Indonesia, November 2004.
Tabel 7.1 Jumlah uang beredar dari tahun 1999–2004.