168
Ekonomi SMA dan MA Kelas X
Berikut ini disajikan data mengenai jumlah uang yang beredar dari tahun 1999–2004 dalam miliar rupiah.
Tugas Mandiri
Berikan penjelasan sebatas apa yang kamu ketahui mengenai pengertian uang yang beredar Menurutmu
apakah jumlah uang yang beredar dapat meningkatkan pendapatan nasional?
Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut.
1 Kebijakan moneter, yaitu kebijakan bank sentral dalam
mengatur jumlah uang beredar dan hak oktroi hak tunggal untuk mencetak uang.
2 Bank umum dalam membuat uang giral, yaitu membeli surat-surat berharga dari masyarakat.
3 Pendapatan masyarakat di mana semakin tinggi pendapatan masyarakat semakin banyak jumlah uang
yang dibutuhkan sehingga menambah jumlah uang yang beredar.
4 Tingkat suku bunga bank, yaitu apabila suku bunga tinggi akan mendorong masyarakat untuk menabung
sehingga mengurangi jumlah uang yang beredar, demikian juga sebaliknya.
5 Kebijakan kredit, yaitu kebijakan uang ketat yang mempersulit pemberian kredit tight money policy
sehingga akan mengurangi jumlah uang yang beredar. Sebaliknya kebijakan uang longgar yang mempermudah
pemberian kredit easy money policy akan menambah jumlah uang yang beredar.
6 Harga barang, di mana harga tinggi akan mendorong jumlah uang yang dibutuhkan sehingga bertambahnya
jumlah uang yang beredar akan bertambah, begitu juga sebaliknya.
7 Selera konsumen, di mana peningkatan selera masyarakat pada suatu barang akan mendorong jumlah uang yang
beredar, dan sebaliknya.
No. Perincian
1999 2000
2001 2002
2003 2004
1. 2.
3. 4.
5. Uang kartal currency
Uang giral demand deposit Jumah uang beredar money supplyM1
Uang kuasi quasi money Jumlah uang beredar money supplyM2
58.353 72.371
76.342 80.686
94.542 109.265
66.280 89.815
101.389 111.253 129.257 144.553
124.633 162.186 177.731 191.939 223.779 253.818
521.572 584.842 666.322 691.696 731.893 779.710
646.205 747.028 844.053 883.908 955.682 1.033.528
Sumber: Bank Indonesia, November 2004.
Tabel 7.1 Jumlah uang beredar dari tahun 1999–2004.
Uang dan Perbankan
169
B. Sistem Standar Moneter
Suatu negara harus mempunyai dasar dalam mencetak uang. Nah, dasar itulah yang disebut sebagai standar moneter. Untuk
lebih lanjutnya, kamu dapat menyimak pembahasan berikut ini.
1. Pengertian Standar Moneter
Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, termasuk di dalamnya peraturan tentang ciri-
cirisifat-sifat dari uang, pengaturan tentang jumlah uang yang
Tugas Kelompok
Seperti kalian ketahui bahwa banyak sekali uang yang beredar dalam masyarakat untuk melakukan transaksi
keuangan. Coba diskusikan dengan teman-temanmu, apa saja yang beredar di masyarakat dalam rangka
melakukan transaksi, baik transaksi dagang maupun transaksi jasa
b. Uang Inti Reserve Money Uang inti merupakan inti dari proses penciptaan uang, baik
bagi penciptaan uang kartal maupun uang giral. Tanpa ada uang inti, tidak akan ada uang kartal maupun uang giral.
Sebagai contoh, seorang eksportir Indonesia menjual barang ke luar negeri dengan menerima pembayaran US 2.000,00.
Kemudian ditukarkannya menjadi rupiah di bursa valuta asing dengan kurs US 1 = Rp9.000,00, sehingga eksportir
tersebut menerima sebanyak Rp18.000.000,00. Proses demikian dinamakan uang inti, termasuk juga jika penukaran
tersebut langsung dimasukkan ke dalam rekening giro atau tabungan. Jadi uang inti bisa dalam bentuk saldo giro, dan
uang tunai. Jadi, uang inti dapat didefinisikan sebagai berikut.
1 Saldo rekening koran giro milik bank-bank umum atau
masyarakat pada Bank Indonesia. 2 Uang tunai yang dipegang baik oleh bank-bank umum
maupun masyarakat umum. Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi uang inti antara
lain: 1 pajak ekspor,
2 sertifikasi ekspor, 3 bea masukpajak impor,
4 pengeluaran pemerintah, 5 bunga kredit bank,
6 pengawasan kuantitatif.
Gambar 7.9 Pajak yang dikenakan
atas barang-barang ekspor dan impor
merupakan salah satu faktor yang meme-
ngaruhi uang inti.
Sumber: Dokumen Penerbit.
Wawasan Ekonomi
Satuan perbandingan untuk mengukur berat ialahkg, se-
dangkan untuk membandingkan nilai tukar barang-barang, kita
pergunakan suatu satuan nilai, yang disebut satuan uang. Di In-
donesia satuan uang tersebut bernama rupiah.
170
Ekonomi SMA dan MA Kelas X
beredar baik logam maupun kertas, ekspor-impor logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan demand deposit
simpanan yang setiap saat dapat diambil Standar uang dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Standar kertas, adalah sistem keuangan di mana uang kertas
berlaku sebagai alat tukaralat pembayaran yang sah dan tak terbatas, akan tetapi tidak ditukarkan dengan emas dan
perak pada bank sirkulasi.
b. Standar logam metalisme yang dibedakan menjadi dua, yaitu monometalisme dan bimetalisme.
1 Monometalisme standar tunggal merupakan sistem standar moneter yang menggunakan standar uangnya
berupa satu buah logam mulia, bisa emas maupun perak.
Kebaikan
1. Monometalisme adalah sistem yang sangat sederhana. Tidak menimbulkan
kesulitan untuk mencari perbandingan yang baik antara dua logam.
2. Monometalisme memudahkan cara pembayaran internasional, jika semua
negara memilih logam yang sama sebagai baku uang.
Keburukan
1. Perubahan-perubahan produksi misalnya tambang emas, perak, perak
baru logam baku tersebut berpengaruh sepenuhnya terhadap harga barang dan
pengaruh itu tak berkurang dengan adanya logam lain.
2. Adanya risiko yang besar dalam perdagangan antara negara dengan baku
tunggal emas dan negara dengan baku tunggal perak, karena perbandingan
antara dua logam itu tidak stabil.
2 Bimetalisme merupakan sistem standar moneter yang didasarkan pada dua logam. Sistem ini digolongkan
dalam standar kembar, standar paralel, dan standar pincang.
a Standar kembar, yaitu standar uang yang
menggunakan dua logam mulia emas dan perak secara bersama-sama sebagai standar uangnya. Dalam
standar ini akan berlaku dua macam perbandingan emas dan perak, yaitu:
-
perbandingan menurut pemerintah dalam bentuk uang, dan
- perbandingan menurut pasar dalam bentuk
batangan emas. b Standar paralel, yaitu standar uang yang
menggunakan dua logam mulia emas dan perak secara bersama-sama sebagai standar uangnya, tetapi
perbandingan yang berlaku hanya satu macam yaitu menurut pasar saja.
c Standar pincang, yaitu standar uang yang menggunakan emas sebagai standar uang dan perak
sebagai alat bayarnya.