Penyusunan Indeks Harga Indeks Harga

Pendapatan Nasional 125 Keterangan: IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang Q n = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya Q o = kuantitas pada tahun dasar Contoh: Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah: IA = 1000 100 125 800 u Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25. 3 Angka indeks nilai value = V IA = . . n n o o P Q P Q ¦ ¦ × 100 atau IA = n o V V ¦ ¦ × 100 Keterangan: IA = angka indeks nilai V n = nilai yang dihitung angka indeksnya V o = nilai pada tahun dasar Penghitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai kebaikan karena bersifat sederhana, sehingga mudah cara menghitungnya. Akan tetapi, metode ini mempunyai kelemahan yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka angka indeksnya juga akan berubah. b. Angka Indeks Tertimbang Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode. Simaklah penjelasannya masing- masing pada pembahasan berikut ini. 1 Metode agregatif sederhana Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat dihitung dengan rumus seperti di bawah ini. IA = . . n o P W P W ¦ ¦ × 100 A 50 unit 100 unit B 100 unit 100 unit C 200 unit 250 unit D 300 unit 450 unit E 150 unit 100 unit 6 800 unit 1.000 unit Macam Barang Kuantitas 2003 Kuantitas 2004 126 Ekonomi SMA dan MA Kelas X Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 dapat dihitung dengan cara: IA = . 18.250 100 100 110,61 16.500 . n o P W P W ¦ u u ¦ Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan harga 10,61. 2 Metode Laspeyres Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar Q o . IL = . 100 . n o o o P Q P Q ¦ u ¦ Keterangan: IL = angka indeks Laspeyres P n = harga tahun yang dihitung angka indeksnya P o = harga pada tahun dasar Q o = kuantitas pada tahun dasar Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres, perhatikan contoh di bawah ini. A Rp 200,00 Rp 300,00 5 Rp 1.500,00 Rp 1.000,00 B Rp 300,00 Rp 350,00 10 Rp 3.500,00 Rp 3.000,00 C Rp 500,00 Rp 500,00 20 Rp 10.000,00 Rp 10.000,00 D Rp 100,00 Rp 50,00 5 Rp 250,00 Rp 500,00 E Rp 200,00 Rp 300,00 10 Rp 3.000,00 Rp 2.000,00 6 Rp 18.250,00 Rp 16.500,00 Macam Barang Harga 2003 P o Harga 2004 P n Weight W P n × W P o × W Keterangan: IA = indeks harga yang ditimbang P n = nilai yang dihitung angka indeksnya P o = harga pada tahun dasar W = faktor penimbang Contoh penghitungan angka indeks harga dapat kamu lihat pada tabel berikut. A Rp 200,00 Rp 300,00 50 unit 100 unit Rp 15.000,00 Rp 10.000,00 B Rp 300,00 Rp 350,00 100 unit 100 unit Rp 35.000,00 Rp 30.000,00 C Rp 500,00 Rp 500,00 200 unit 250 unit Rp 100.000,00 Rp 100.000,00 D Rp 100,00 Rp 50,00 300 unit 450 unit Rp 15.000,00 Rp 30.000,00 E Rp 200,00 Rp 300,00 150 unit 100 unit Rp 45.000,00 Rp 30.000,00 6 Rp 210.000,00 Rp 200.000,00 Macam Barang P n × Q o P o × Q o 2003 P o 2004 P n Harga 2003 Q o 2004 Q n Kuantitas Pendapatan Nasional 127 Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres dapat dihitung sebagai berikut. IL = 210.000 100 105 200.000 u Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 5 pada tahun 2004. 3 Metode Paasche Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang kuantitas tahun n tahun yang dihitung angka indeksnya atau Q n IP = . 100 . n n o n P Q P Q ¦ u ¦ Keterangan: IP = angka indeks Paasche P n = harga tahun yang dihitung angka indeksnya P o = harga pada tahun dasar Q n = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya Berikut adalah contoh penghitungan angka indeks tertimbang dengan metode Paasche. Berdasarkan data di atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut. IP = 242.500 100 101,04 240.000 u Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 1,04 pada tahun 2004. Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut. - Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar over estimate, karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Q o akan lebih besar daripada Q n . A Rp 200,00 Rp 300,00 50 unit 100 unit Rp 30.000,00 Rp 20.000,00 B Rp 300,00 Rp 350,00 100 unit 100 unit Rp 35.000,00 Rp 30.000,00 C Rp 500,00 Rp 500,00 200 unit 250 unit Rp 125.000,00 Rp 125.000,00 D Rp 100,00 Rp 50,00 300 unit 450 unit Rp 22.500,00 Rp 45.000,00 E Rp 200,00 Rp 300,00 150 unit 100 unit Rp 30.000,00 Rp 20.000,00 6 Rp 242.500,00 Rp 240.000,00 Macam Barang P n × Q n P o × Q o 2003 P o 2004 P n Harga 2003 Q o 2004 Q n Kuantitas