Masalah Pengangguran dan Inflasi

100 Ekonomi SMA dan MA Kelas X f. Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara otomatis meningkatkan pendapatan nasional suatu negara. Dengan demikian, kegiatan perekonomian juga akan meningkat dalam jangka panjang. g. Distribusi Pendapatan Distribusi pendapatan yang lebih merata pada umumnya dianggap sama dengan distribusi pendapatan yang adil. Pemerataan pendapatan merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh suatu negara, sehingga secara makro kemakmuran masyarakat akan dapat tercapai. h. Tingkat Inflasi Kenaikan harga yang berlaku ditekan seminimal mungkin dimaksudkan agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan ekonominya.

2. Bentuk Kebijakan Ekonomi Makro

Untuk mencapai tujuan dari ekonomi makro diperlukan beberapa bentuk kebijakan yang harus dijalankan oleh suatu negara, di antaranya sebagai berikut. a. Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan dalam pendapatan dan pengeluaran negara dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian atau memengaruhi jalannya perekonomian. Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat memengaruhi tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, distribusi pendapatan nasional, dan sebagainya. Gambar 4.5 Peningkatan pertumbuhan ekonomi diyakini akan mendorong kegiatan industri sehingga meningkatkan pendapatan nasional dari sektor pajak. Sumber: Tempo, Edisi 1–7 Agustus 2005. Wawasan Ekonomi Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menurunkan tingkat kemiskinan sesuai sasaran jangka mene- ngah hingga akhir tahun 2009, tidak hanya memerlukan pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, tetapi juga memastikan agar pertumbuhan itu memberi manfaat langsung bagi rakyat miskin. Pertumbuhan harus disertai pemerataan jasa. Kebijakan Ekonomi Pemerintah 101 Tugas Mandiri Rumuskan pengertian bentuk-bentuk kebijakan makro yang meliputi kebijakan fiskal, moneter, dan kebijakan segi penawaran b. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang dijalankan oleh bank sentral Bank Indonesia untuk memengaruhi atau mengubah penawaran uang dalam masyarakat atau mengubah tingkat bunga memengaruhi jumlah uang yang beredar, dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Salah satu cara untuk melakukan kebijakan moneter adalah dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika tingkat suku bunga rendah, maka pengusaha akan menambah modalnya investasinya. Sebaliknya jika tingkat bunga tinggi, maka pengusaha akan mengurangi modalnya investasinya dan cenderung untuk memperbanyak tabungan. c. Kebijakan Segi Penawaran Kebijakan fiskal dan moneter dapat dipandang sebagai kebijakan yang memengaruhi pengeluaran agregat. Dengan demikian kebijakan fiskal dan moneter merupakan kebijakan dari segi permintaan. Di samping melalui permintaan, kegiatan perekonomian juga dapat dipengaruhi dari segi penawaran. Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik. Kebijakan segi penawaran lebih menekankan pada peningkatan kegairahan tenaga kerja untuk bekerja dengan mengurangi pajak pendapatan rumah tangga dan peningkatan usaha para pengusaha untuk mempertinggi efisiensi kegiatan produksinya. Cara ini dilakukan pemerintah dengan memberi insentif kepada perusahaan yang melakukan inovasi, menggunakan teknologi yang canggih, dan pengembangan mutu barang yang diproduksikan.