124 Namun pada zaman ini diperkirakan manusia belum ada. Keberadaan manusia
baru muncul pada zaman kwarter. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil-fosil manusia yang setelah diperkirakan usianya berada pada kala
plestosen. Pada plestosen awal ditemukan fosil pithecanthropus mojokertensis yang usianya diperkirakan 1,9 juta tahun. Fosil meganthropus paleojavanicus
yang ditemukan di daerah Sangiran usianya antara 2 sampai 1 juta tahun juga diperkirakan hidup pada zaman kwarter pada kala plestosen awal.
Pada masa awal kehidupan manusia, mereka harus menghadapi kondisi alam yang sangat berat. Pada kala plestosen, keadaan bumi belum stabil
ditandai dengan sering terjadinya perubahan fisik, yaitu perubahan gerakan bumi baik yang menurun atau pun mengangkat. Pada kala plestosen terjadi
tujuh kali perubahan, yaitu empat kali zaman glasial dan tiga kali zaman interglasial.
Peristiwa-peristiwa alam yang terjadi pada masa plestosen merupakan tantangan yang sangat berat yang harus dihadapi oleh manusia pada saat
itu. Dengan kemampuannya yang masih sangat terbatas, manusia berusaha mempertahankan hidupnya dengan berbagai akal menghadapi tantangan
alam dan berusaha mencari makan dengan alat-alat yang masih sangat sederhana. Iklim yang sangat dingin yang terjadi pada masa glasial merupakan
salah satu tantangan alam yang memaksa manusia dan hewan berpindah tempat menuju daerah yang iklimnya lebih cocok untuk mereka. Diduga
pada masa glasial makhluk-makhluk hidup berpindah atau bermigrasi dari tempat asalnya. Selain didorong untuk mencari iklim yang lebih cocok juga
dorongan yang sangat kuat adalah mencari daerah sumber persediaan makanan. Hal ini dikarenakan manusia yang hidup pada masa tersebut masih tergantung
pada alam. Apabila alam tempat mereka telah tidak mampu memberikan persediaan makanan maka mereka akan meninggalkan tempat tersebut dan
mencari lagi daerah yang masih bisa memberikan penghidupan pada mereka. Holosen aluvium
Plestosen diluvium Glasial IV
118 – 10.000 Interglasial
Glasial III 230 – 180.000
Interglasial Glasial II
480 – 420.000 Interglasial
Glasial I 600 – 500.000
Zaman
125 Manusia pada masa ini harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi
alam. Jika mereka tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup sekitarnya maka ancaman kepunahan akan terjadi. Mereka yang
mampu bertahan hidup tentu akan sanggup untuk melanjutkan kehidupan dan melahirkan generasi penerus. Kemampuan untuk mempertahankan diri
terutama dalam menyesuaikan terhadap kondisi alam yang terus berubah serta kemampuan dalam memperoleh makanan untuk kelangsungan hidup
menyebabkan terjadinya perubahan fisik. Hal ini terjadi baik pada binatang, tumbuhan dan juga manusia. Secara perlahan-lahan bentuk fisik manusia
mengalami perubahan sehingga mencapai bentuk seperti kita sekarang ini.
B. AWAL KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA DI INDONESIA
Manusia adalah mahluk yang memiliki perbedaan dengan binatang. Perbedaan utama
manusia dengan binatang adalah manusia memiliki akal sedangkan binatang tidak. Akal
yang dimiliki oleh manusia itulah yang menjadi penyebab utama kehidupan manusia mengalami
perkembangan. Perkembangan ini terjadi ketika manusia berinteraksi dengan lingkungan alam.
Dengan akal yang dimilikinya, manusia mencoba memecahkan tantangan alam yang dihadapinya. Sedangkan binatang, dalam
menghadapi tantangan cenderung melakukan adaptasi secara fisik. Misalnya di daerah yang beriklim dingin binatang memiliki kulit yang tebal, di dalam
air binatang memiliki sirip dan insang untuk bernapas, dan yang lainnya. Binatang yang tidak mampu beradaptasi dengan alam cenderung akan punah.
Adaptasi yang dilakukan oleh manusia dalam berinteraksi dengan tantangan alam, lebih banyak menggunakan akal. Manusia dengan akal yang dimilikinya,
mencoba berpikir bagaimana memecahkan tantangan hidup yang dihadapi yang disebabkan oleh kondisi alam. Jawaban yang dilakukan oleh manusia
dalam menghadapi tantangan tersebut, yaitu dengan menciptakan berbagai peralatan hidup. Manusia secara fisik tidak melakukan adaptasi seperti
yang terjadi pada binatang. Perkembangan yang terjadi justru pada alat- alat kehidupan yang digunakan. Dari zaman ke zaman, peralatan kehidupan
Kegiatan 4.1
Buatlah dalam sebuah tabel yang berisi ciri-ciri penting dari masing-masing zaman.
Kata-kata kunci
• masa berburu dan mengumpulkan
• masa bercorok tanam • masa perundagian
• zaman megalithikum
126 manusia berkembangan. Perkembangan itu terjadi, mulai dari yang sederhana
hingga yang kompleks. Perubahan terjadi mulai dari bahan yang digunakan hingga pada bentuk, misalnya mulai dari bahan yang menggunakan batu,
tulang, kayu, hingga logam dan besi. Dari segi bentuk, mulai dari yang kasar hingga yang halus, mulai dari bentuk hiasan yang sederhana hingga
menjadi hiasan yang indah. Peralatan-peralatan yang diciptakan oleh manusia merupakan hasil kebudayaannya.
Perkembangan kehidupan manusia, terjadi bukan hanya pada hubungan manusia dengan lingkungan alam. Interaksi di antara sesama manusia mengalami
perkembangan pula. Interaksi ini terjadi disebabkan oleh adanya saling membutuhkan di antara individu-individu, karena secara fitrahnya manusia
merupakan makhluk sosial. Tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri. Interaksi manusia akan melahirkan bentuk kehidupan sosial, ekonomi, dan
keluarga.
Kebutuhan yang menjadi dasar hubungan antarmanusia dapat berupa kebutuhan yang bersifat materi maupun nonmateri. Kebutuhan nonmateri,
misalnya kebutuhan biologis. Hubungan manusia yang berdasar pada kebutuhan biologis akan melahirkan suatu perkawinan, yang kemudian membentuk
suatu keluarga. Pembentukan keluarga akan berkembang pada pembentukan kelompok masyarakat yang lebih luas. Di antara anggota keluarga atau
kelompok masyarakat akan terjadi ketergantungan kebutuhan materi. Hubungan materi ini akan melahirkan kehidupan ekonomi.
Kebutuhan ekonomi dalam suatu kelompok keluarga dilakukan biasanya melalui pembagian kerja. Pada kelompok keluarga manusia purba, biasanya
kaum laki-laki mencari berburu ke hutan mencari binatang untuk dijadikan makanannya. Mereka berburu secara berkelompok, dengan tujuan demi
keamanan. Sedangkan kaum wanita dan anak-anak biasanya hanya mencari makanan atau tumbuh-tumbuhan di sekitar tempat tinggal sementara mereka.
Kehidupan sosial dan ekonomi merupakan dua aspek kehidupan yang saling berkait. Sebagaimana telah dikemukakan, kehidupan manusia purba
mencari makanan secara berkelompok. Dalam mencari makanan ini pun kemudian mengalami perkembangan. Semula mereka bergantung pada alam,
lambat laun mereka mengolah sumber makanan yang disediakan oleh alam. Hal ini terjadi disebabkan sumber makanan yang disediakan oleh alam
memiliki ketersediaan yang menipis dan terbatas. Dampak dari ini pula, manusia mengalami perkembangan dalam hal tempat tinggal. Semula, hidupnya
berpindah-pindah, kemudian menjadi menetap. Dengan demikian kehidupan sosial ekonomi pun mengalami perubahan.
127
Gambar 4.1 Kehidupan keluarga manusia purba
Sumber : Oxford Ensiklopedi Pelajar Jilid 5, halaman 41
Kebutuhan nonmateri lainnya yaitu kepercayaan. Kehidupan kepercayaan manusia pun mengalami perkembangan. Suatu kepercayaan pada manusia, biasanya
timbul disebabkan adanya keyakinan pada diri manusia terhadapnya kekuatan- kekuatan gaib yang menguasai kehidupan manusia. Kekuatan gaib tersebut dapat
dipersonifikasikan ke dalam benda-benda fisik yang ada di sekitarnya, misalnya pohon, batu, bahkan juga binatang. Benda-benda tersebut dianggap keramat. Sebagai
wujud adanya kepercayaan maka lahirlah kegiatan-kegiatan ritual atau upacara- upacara penyembahan. Upacara penyembahan pun mengalami perkembangan mulai
dari menyembah terhadap benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan yang gaib, sampai dengan mempercayai adanya Dewa dan Tuhan.
1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Masa ini merupakan awal tahapan kehidupan manusia dalam bidang kehidupan sosial ekonomi. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
menghasilkan alat-alat yang digunakan untuk menopang kehidupannya. Selain itu, pada masa ini menghasilkan pula sistem kepercayaan.
a. Kehidupan sosial-ekonomi
Kehidupan manusia pada masa ini, belum melakukan pengolahan terhadap sumber-sumber daya alam. Ketergantungan manusia terhadap alam sangat
tinggi, mereka memakan makanan yang sudah disediakan oleh alam. Cara yang mereka lakukan untuk mendapat makanan yaitu dengan berburu dan
mengumpulkan makanan. Berburu dan mengumpulkan makanan merupakan cara yang mereka lakukan untuk mempertahankan hidupnya. Apabila persediaan
makanan yang terdapat pada alam di mana mereka tinggal, maka tempat tersebut akan mereka tinggalkan. Oleh sebab itu, kehidupan manusia pada
masa ini berpindah-pindah nomaden, tidak memiliki tempat tinggal.