Bersifat instruktif KEGUNAAN SEJARAH

33 positif tersebut dapat diwariskan kepada generasi sekarang. Kita dikenal sebagai bangsa pelaut akan tetapi keterampilan kita dalam teknologi keluatan saat ini sangat tertinggal dari bangsa lain. Akibatnya, laut yang kita miliki belum diolah secara optimal hingga saat ini.

4. Bersifat rekreatif

Saat ini kita sering mendengar wisata yang bernuansa spiritual. Wisata seperti ini memiliki nilai sejarah. Sejarah dapat memiliki nilai-nilai penting dalam pengembangan kepariwisataan. Fungsi rekreatif sejarah dapat mengandung arti wisata yang mengikuti lorong waktu masa lalu. Karya-karya sejarah yang berupa peninggalan fisik banyak memberikan kesan kepada masyarakat saat ini. Kesan tersebut baik bersifat fisik maupun non fisik. Kesan secara fisik misalnya orang sangat kagum melihat nilai seni dari peninggalan tersebut. Akibatnya, orang tersebut tertarik untuk melakukan wisata ke tempat peninggalan sejarah. Adapun kesan nonfisik bisa dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam bangunan fisik tersebut, misalnya masjid kuno. Banyak orang yang melakukan wisata dengan mengunjungi masjid- masjid kuno dengan tujuan ingin meningkatkan penghayatan spiritual dia terhadap nilai-nilai keagamaan. Apalagi jika di Masjid Kuno tersebut terdapat makam- makam orang yang berperan dalam sejarah. Para wisatawan biasanya akan berziarah ke makam tersebut. Bagi mereka yang menghayati kunjungannya ke tempat-tempat tersebut, seolah-olah memberikan kesan bahwa mereka telah melakukan lawatan masa lalu. Peninggalan-peninggalan sejarah saat ini banyak memberikan peran yang sangat penting bagi pengembangan pariwisata. Bahkan beberapa pemerintah daerah ada yang mengembangkan pariwisatanya dengan memanfaatkan peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di daerahnya. Situs-situs sejarah secara ekonomis dapat meningkatkan pendapatan daerah. Bangunan-bangunan kuno lainnya misalnya beberapa bangunan keraton kerajaan. Di tempat ini kita dapat berekreasi menikmati keindahan keraton- keraton masa lalu yang dibangun dengan bentuk bangunan yang merupakan perpaduan antara bentuk asli Indonesia dengan unsur-unsur dari luar. Beberapa unsur luar yang berpengaruh terhadap bangunan luar misal pengaruh dari Eropa, Cina, Arab, dan negara-negara lainnya. Dari jenis perpaduan bangunan ini kita dapat belajar juga bahwa pada masa itu bangsa Indonesia sudah menjalin hubungan baik dengan bangsa-bangsa di luar Indonesia. Salah satu tempat rekreasi sejarah adalah museum. Di tempat ini banyak disimpan atau dikoleksi benda-benda peninggalan sejarah. Benda-benda ini sangat penting untuk memberikan pengetahuan tentang kesejarahan. Kunjungan ke museum memiliki dua arti, yaitu pertama berekreasi dan kedua belajar 34 ilmu pengetahuan. Setiap museum yang dibangun memiliki kekhasan tersendiri, ada museum yang dibangun karena adanya peristiwa penting misalnya Museum Konferensi Asia Afrika yang ada di Gedung Merdeka Kota Bandung Jawa Barat. Ada pula museum yang mengkoleksi benda-benda sejenis, misalnya museum kereta api di Madiun, museum Affandi di Yogya yang mengkoleksi lukisan-lukisan Affandi, dan lain-lain. Ada pula museum yang mengkoleksi benda-benda yang beragam dari abad ke abad, misalnya Museum Sribaduga di Jawa Barat yang mengkoleksi benda-benda sejarah sejak zaman prasejarah hingga zaman penjajahan. Rekreatif bukan hanya dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat peninggalan sejarah. Guna rekreaktif dapat pula dirasakan dalam memahami karya sastra yang memiliki nilai kesejarahan. Ada beberapa karya sastra yang mungkin fakta sejarahnya masih diragukan, tetapi dalam karya sastra itu memberikan suatu gambaran bagaimana situasi zaman pada saat itu. Kemampuan berimajinasi bagi penulis karya sastra tersebut sangat penting. Begitu juga bagi yang membacanya, pembaca harus memiliki kemampuan imajinasi ketika dia membaca karya sastra sejarah. Ketika dia membaca karya sastra tersebut seolah-olah dia sedang berekreasi memasuki zaman yang diceritakan dalam karya sastra tersebut. Dalam hal ini sejarah menjadi suatu seni, bukan saja sebagai ilmu pengetahuan. Gambar 1.6 Mahasiswa sedang melakukan rekreasi sejarah ke lokasi peninggalan sejarah di Borobudur Sumber: Dokumen Penerbit Armico

5. Pendidikan politik

Nilai-nilai politik sangat kentara dalam penulisan sejarah, terutama sejarah yang ditulis oleh pemerintah atau penulisan sejarah yang merujuk kepada 35 kepentingan pemerintah. Penulisan sejarah seperti ini sangat nampak dalam buku-buku teks pelajaran sejarah yang ada di sekolah. Mengapa demikian? Sebab, pelajaran sejarah yang diberikan di sekolah harus merujuk kepada kurikulum yang berlaku. Adapun kurikulum pada dasarnya merupakan produk kebijakan politik pemerintah dalam pendidikan. Dengan demikian, sejarah yang diajarkan di sekolah memiliki misi dalam rangka pendidikan politik. Misi penting dalam pengajaran sejarah di sekolah di antaranya adalah menciptakan warga negara yang baik. Salah satu ciri penting dari warga negara yang baik adalah warga negara yang selalu tunduk dan taat terhadap peraturan negara. Ketundukan dan kepatuhan ini dapat dibangun dengan cara menanamkan semangat kebangsaan dan rasa memiliki terhadap bangsanya. Pengajaran sejarah memiliki peran yang sangat penting dalam membangun nasionalisme. Nasionalisme yang diterapkan kepada siswa pada dasarnya merupakan bentuk pendidikan politik dari negara kepada warganya. Setiap bangsa memiliki kepentingan untuk menulis sejarahnya. Seperti juga bangsa Indonesia, kita belajar sejarah mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Pendidikan Menengah. Pemerintah memiliki kepentingan terhadap pendidikan sejarah di sekolah. Mengapa sejarah dianggap penting diberikan kepada siswa-siswa di sekolah? Dengan belajar sejarah, para siswa diharapkan memiliki kecintaan terhadap tanah airnya, memiliki jiwa nasionalisme. Kecintaan kepada bangsa diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap bangsanya. Para siswa diharapkan menjadi warga negara yang baik. Menjadi warga negara yang baik merupakan bagian dari pendidikan politik oleh pemerintah terhadap warga negaranya.

6. Pendidikan masa depan

Dapatkah sejarah mempelajari masa depan? Sudah barang tentu dapat. Mengapa sejarah dapat mempelajari masa depan? Sebab, sejarah adalah suatu studi tentang kehidupan manusia dalam konteks waktu. Waktu dalam pengertian sejarah dapat berupa sebuah garis yang lurus ke depan. Garis tersebut dapat menunjukkan adanya kesinambungan. Kesinambungan waktu yang dimaksud adalah kesinambungan antara masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Masa lalu sangat menentukan masa sekarang, dan masa sekarang sangat menentukan masa yang akan datang. Kesinambungan waktu dalam sejarah dapat kita contohkan terhadap apa yang terjadi pada diri kita. Misalnya sekarang kita duduk di bangku SMA. Keberadaan kita sekarang di SMA ini sebenarnya tidak lepas dari apa yang kita lakukan pada masa lalu, yaitu ketika kita di SMP atau di SD. Apabila kita ketika di SMP-nya belajar dengan rajin dan serius maka ketika kita duduk di SMA tidak menutup kemungkinan prestasi kita menjadi lebih baik lagi. Begitu pula halnya dalam melihat masa depan kita. Apabila kita