3 Penghemat an Energi Tuj uan dari penghemat an energi ialah mengurangi penggunaan energi unt uk

Out look Energi Indonesia 2010 187

11. 3 Penghemat an Energi Tuj uan dari penghemat an energi ialah mengurangi penggunaan energi unt uk

menekan biaya energi, sert a mengurangi dampak l ingkungan baik l okal maupun gl obal yang disebabkan oleh penggunaan energi. Penghemat an energi dilihat dari sumber pengguna energinya meliput i penghemat an di sisi pengguna demand si de dan di sisi penyedia suppl y si de. Sedangkan dilihat dari sisi penerapan t eknologi meliput i penggant ian t eknologi dengan t eknol ogi yang l ebih ef isien dan ramah l ingkungan, penambahan t eknol ogi r et r of i t t i ng pada unit produksi sehingga bekerj a lebih ef isien. Dal am eval uasi ini dil aksanakan anal isis t erhadap beberapa sekt or pengguna sangat diperlukan penet apan st andar mut u produk dan penerapan label ing unt uk semua peral at an supaya masyarakat menget ahui mana produk yang baik dan ef isien dan produk mana yang kurang bagus. 11. 3. 1 Sekt or Indust ri Penerapan t eknologi pada indust ri yang ada dan diperkirakan akan berkembang di masa yang akan dat ang ant ara l ain: • Peningkat an ef isiensi dal am pemanf aat an t eknol ogi dengan menerapkan cogener at i on t echnol ogy yang menghasilkan j enis energi list rik dan panas unt uk proses produksi. Penggunaan t eknol ogi yang menggabungkan dua buah proses produksi energi ini secara umum akan meningkat kan ef isiensi t hermal dari rat a-rat a 50 menj adi 60–80 t ergant ung dari j enis t eknol ogi kogenerasi yang digunakan. Teknol ogi kogenerasi yang pal ing ef isien ial ah dengan memanf aat kan panas buang gas t urbin pembangkit l ist rik unt uk membangkit kan uap yang dipergunakan unt uk proses produksi. Teknologi ini akan sangat ef isien bil a kebut uhan uap t inggi, dan t arget produksi diarahkan unt uk memenuhi kebut uhan uap t ersebut , sehingga kemungkinan akan t erj adi kel ebihan produksi l ist rik excess power yang dapat dij ual ke masyarakat at au PLN dengan harga yang sangat bersaing. • Perubahan pemanf aat an bahan bakar f uel swi t chi ng. Perubahan pemanf aat an bahan bakar ini diarahkan unt uk memperol eh harga energi yang lebih murah at au lebih bersih. Pada beberapa indust ri sepert i t ekst il, semen, kert as dan l ain-l ain t erj adi perubahan dari penggunaan minyak ke bat ubara, gas bumi dan biomasa. Pengal ihan pemanf aat an dari minyak ke bat ubara pada pembangkit uap kecil membut uhkan penerapan t eknologi baru karena karakt erist ik yang sama sekal i berbeda. Pada indust ri semen yang menggunakan minyak unt uk pengeringan semen dengan mengggunakan f ur nace skala besar, dapat dilaksanakan perubahan pemanf aat an bahan bakar dengan menerapkan sist em pembakaran dual f uel minyak-bat ubara biomasa at au minyak–gas. Pola perubahan yang t erbaru adal ah menggant ikan penggunaan minyak dan gas ke bat ubara at au biomasa dengan menerapkan t eknol ogi gasif ikasi. Gas yang dihasil kan selain dapat digunakan secara langsung j uga dapat dimanf aat kan sebagai bahan baku pada indust ri kimia at au pupuk. Out look Energi Indonesia 2010 188 Permasal ahan yang ada pada sekt or indust ri ial ah: • Wal aupun secara perhit ungan penerapan t eknol ogi kogenerat ion ini sangat mengunt ungkan t et api pada kenyat aannya t idak semua indust ri sanggup unt uk memanf aat kan t eknol ogi ini, sehingga hanya sebagian indust ri yang menggunakan t eknol ogi kogenerat ion . • Program f uel swi t chi ng secara umum mengunt ungkan baik unt uk indust ri yang mel aksanakan maupun unt uk negara dengan pengurangan pemakaian bahan bakar minyak yang cadangannya sangat t erbat as dan cenderung menurun. Tet api program ini akan memerlukan penyiapan sarana dan prasarana sepert i j aringan pipa gas yang cukup mahal, pelabuhan bongkar bat ubara sert a area penyimpanan bat ubara baik dekat pelabuhan maupun di area pabrik yang memerl ukan l ahan yang cukup l uas. Disamping it u kual it as bat ubara Indonesia yang berkisar ant ara l ignit dan sub-bit uminus mengharuskan bat ubara yang dit ambang harus cepat dimanf aat kan karena dapat t erbakar sendiri. Kebij akan yang dapat diambil : • Membent uk unit at au sat uan t ugas unt uk membant u indust ri: o memant au dan memberikan inf ormasi, pet unj uk sert a konsul t asi kepada indust ri t ent ang kemungkinan penerapan t eknol ogi yang l ebih ef isien unt uk j enis indust ri t ert ent u. o memberikan inf ormasi t ent ang al t ernat if dal am pembiayaan baik dari pembiayaan dal am negeri, pembiayaan dari l uar negeri t ermasuk perbankan, inst it usi f inansiil l ain, sert a mekanisme pembiayaan dal am program l ingkungan gl obal sepert i GEF at au CDM t ermasuk perdagangan karbon. • Mel akukan pengembangan j aringan gas bumi yang l ebih l uas baik dari sumber gas buminya maupun wil ayah yang dipasok hingga menj angkau wil ayah indust ri di Sumat era, Jawa maupun Kal imant an. • Menyusun kaj ian t ent ang kemungkinan pemanf aat an bat ubara yang mel iput i: o l uas wil ayah, j uml ah kebut uhan per wil ayah, dan penent uan pusat dist ribusi o karakt erist ik bat ubara yang diinginkan dan j uml ahnya sepert i ukuran, nil ai kal or, kandungan abu, sul f ur, dan kel embaban, o Lokasi pel abuhan bat ubara t ermasuk kapasit as pel abuhan sert a kapasit as penimbunan.

11. 3. 2 Sekt or Transport asi