1 Kebutuhan Energi 1. 1 Kondisi Saat Ini

Out look Energi Indonesia 2010 35

BAB 5 KEBUTUHAN DAN PENYEDIAAN ENERGI

5. 1 Kebutuhan Energi 5. 1. 1 Kondisi Saat Ini Kebut uhan energi di set iap sekt or pengguna energi dapat dit ent ukan dengan dua pendekat an yait u energi t ermanf aat kan usef ul dan energi f inal. Pendekat an energi t ermanf aat kan memperhit ungkan energi yang dibut uhkan unt uk melakukan suat u akt ivit as, misalnya j uml ah kal or bukan j uml ah bahan bakar yang dibut uhkan unt uk memasak at au int ensit as cahaya yang dibut uhkan dalam penerangan. Dengan mengkaj i kebut uhan energi t ermanf aat kan, f okus t erlet ak pada t ot al kebut uhan energi, sehingga t erbuka peluang unt uk kompet isi pemakaian bahan bakar dalam memenuhi t ot al kebut uhan energi t ersebut . Namun dat a penggunaan energi t ermanf aat kan sangat sulit unt uk diperoleh, sehingga perhit ungan energi ini sering didekat i dengan kebut uhan bahan bakar yang dikait kan dengan ef isiensi t eknologi al at . Sedangkan energi f inal merupakan energi akhir dalam bent uk penggunaan bahan bakar yang digunakan unt uk memenuhi kebut uhan t ermanf aat kan. Dalam sekt or pengguna energi, energi f inal didef inisikan dalam bent uk banyaknya pemakaian BBM, gas alam, bat ubara dan bahan bakar lainnya. Energi f inal adalah energi yang dipakai oleh peralat an pemakai energi demand devices. Penerapan kedua pendekat an ini dalam proyeksi kebut uhan energi bergant ung pada peluang subst it usi bahan bakar di set iap j enis t eknologi. Cont ohnya pada sekt or indust ri, t eknologi boil er yang ada memungkinkan adanya persaingan bahan bakar, sehingga pendekat an yang digunakan adalah pendekat an energi t ermanf aat kan. Sebal iknya pada t eknologi penerangan, list rik merupakan sat u-sat unya energi yang digunakan sehingga digunakan pendekat an energi f inal. Fokus kaj ian energi f inal dit uj ukan pada penggunaan bahan bakar, maka t idak t erbuka peluang unt uk subst it usi dan persaingan. Tabel 5. 1 menunj ukkan dat a konsumsi t ot al bahan bakar per sekt or dari t ahun 2000-2008. Dari Tabel 5. 1 t ersebut dapat dilihat bahwa kebut uhan energi unt uk sekt or indust ri mendominasi kebut uhan energi f inal t ot al, dengan pangsa sekit ar 43 – 50 t erhadap kebut uhan energi f inal t ot al . Kebut uhannya t erus meningkat dengan laj u pert umbuhan 3, 7 per t ahun. Lain halnya dengan sekt or rumah t angga, dari t ahun 2000–2004 kebut uhan energinya t erus meningkat , akan t et api dari t ahun 2005 sampai t ahun 2008 kebut uhannya menurun. Hal ini disebabkan karena sekt or rumah t angga sangat dipengaruhi oleh gaya hidup yang t erkait erat dengan naik t urunnya harga minyak dunia. Out look Energi Indonesia 2010 36 Tabel 5. 1 Kebutuhan energi final per sekt or t ahun 2000–2008 Jut a SBM Sekt or 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Indust ri 278, 9 275, 0 271, 0 300, 1 288, 0 287, 4 304, 1 325, 6 374, 3 Rumah Tangga 296, 6 301, 3 303, 0 309, 0 314, 1 313, 8 312, 7 319, 3 316, 8 Komersial 20, 7 21, 5 21, 8 22, 4 25, 4 26, 2 26, 2 27, 9 29, 0 Transport asi 139, 2 148, 3 151, 5 156, 2 178, 4 178, 5 170, 1 179, 1 191, 3 Lainnya 29, 2 30, 6 30, 0 28, 4 31, 7 29, 1 25, 9 24, 9 24, 8 Tot al 764, 6 776, 7 777, 3 816, 1 837, 6 83, 05 839, 0 876, 8 936, 2 Sumber: CDIEMR 2009 Sama halnya dengan sekt or indust ri, sekt or komersial dan sekt or t ransport asi t erus meningkat dengan laj u pert umbuhan 4, 3 per t ahun dan 4, 1 per t ahun. Meskipun harga minyak dunia berf lukt uasi, namun kedua sekt or ini t erus meningkat karena sekt or t ransport asi merupakan sekt or pendukung semua akt ivit as sekt or pengguna energi lainnya. Sekt or komersial akan t erus berkembang karena akt ivit asnya meningkat kan devisa negara. Fl ukt uasi harga minyak cukup mempengaruhi pemakaian BBM pada sekt or ini. Sel ama kurun wakt u 8 t ahun, t ot al pemanf aat an energi pada sekt or lainnya menurun dengan laj u penurunan 2 per t ahun. Kebut uhan energi usef ul pada t ahun dasar dihit ung dari dat a konsumsi energi f inal 2007, yang kemudian diproyeksikan dengan pendekat an pert umbuhan ekonomi dan penduduk sert a pergerakan harga minyak ment ah dengan mempert imbangkan perubahan-perubahan f akt or-f akt or sosial, ekonomi, dan t eknologi yang dapat mempengaruhi perubahan gaya hidup masyarakat . Dalam buku ini dilakukan kaj ian mengenai 4 kasus kebut uhan energi demand dengan pembahasan Produk Domest ik Brut o PDB rendah dan PDB t inggi dengan variasi harga minyak. Selanj ut nya kasus R60 merupakan kasus kebut uhan energi dengan PDB rendah 5, 5 pada harga minyak 60 barel , selanj ut nya disebut dengan kasus dasar. Kasus T60 yait u kasus dengan PDB t inggi 7 pada harga minyak 60 barel . Kasus R90 yait u kasus kebut uhan energi dengan PDB rendah 5, 5 pada harga minyak 90 barel. Kasus T90 yait u kasus dengan PDB t inggi 7 pada harga minyak 90 barel.

5. 1. 2 Kebut uhan Energi Tot al A. Energi useful