Out look Energi Indonesia 2010
14
BAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS
3. 1 Kerangka Pemodelan
Kaj ian
Outlook
Energi Indonesia mel iput i proyeksi kebut uhan energi dan penyediaan energi. Proyeksi kebut uhan energi j angka panj ang dal am kaj ian
Outlook
Energi Indonesia 2010 dihit ung menggunakan Model Kebut uhan Energi yang dikembangkan BPPT BPPT
Model for Energy Demand of Indonesia
at au BPPT-MEDI. Proyeksi kebut uhan energi j angka panj ang dihit ung dengan
menggunakan model t ersebut , yang didasarkan pada dat a demograf i, dat a makro ekonomi, harga komodit as energi yang dicerminkan ol eh harga minyak
ment ah int ernasional , int ensit as ener gi, dan akt ivit as. Dat a demograf i dan dat a makro ekonomi menj adi dasar dal am memperkirakan l aj u pert umbuhan
penduduk dan l aj u pert umbuhan produk domest ik regional brut o PDRB per wil ayah. Harga minyak ment ah int ernasional berpengaruh t erhadap akt ivit as
sesuai korel asi yang diberikan. Akt ivit as dan int ensit as pemakaian energi sel anj ut nya akan berpengaruh t erhadap kebut uhan energi di semua sekt or
pengguna energi. Unt uk menent ukan st rat egi penyediaan energi dan al okasi sumberdaya energi
digunakan Model MARKAL. Model MARKAL mengopt imisasi al okasi penggunaan sumberdaya energi berdasarkan prinsip biaya t ot al sist em yang diminimumkan
dal am kurun wakt u wakt u anal isis. Kurun wakt u anal isis unt uk kaj ian
Outlook
Energi Indonesia 2010 adal ah t ahun 2007-2030. Kel uaran dari BPPT-MEDI menj adi masukan bagi Model MARKAL dan berf ungsi sebagai penggerak
driver
. Kel uaran dari Model MARKAL adal ah st rat egi penyediaan energi dan t at a wakt u penerapan t eknol ogi energi berikut besaran kapasit as dan akt ivit as
yang opt imal di masa depan. Hubungan ant ara model kebut uhan ener gi BPPT-MEDI dengan Model MARKAL
dit unj ukkan pada Gambar 2. 1. Modul -modul sel ain modul BPPT-MEDI dan MARKAL modul pert umbuhan ekonomi, penduduk, skenario dan asumsi, dat a
dan f ungsi obyekt if merupakan masukan yang bersif at sebagai sat u kesat uan dengan hubungan searah t anpa umpan bal ik dari hasil opt imal nya.
Prakiraan PDB masa yang akan dat ang dit ent ukan ol eh sit uasi dan kondisi ekonomi yang t erj adi saat ini yang besarnya diperol eh dengan cara anal isis
regresi at as dasar nil ai PDB t ahun-t ahun sebel umnya. Perhit ungan ekonominya didasarkan pada harga konst an kecual i unt uk harga ekspor dari hidrokarbon,
sebab ekspor hidrokarbon ini sangat berpengaruh t erhadap pert umbuhan ekonomi dibandingkan dengan komodit i l ainnya.
Out look Energi Indonesia 2010
15
PDB memperkirakan j uml ah
output
akhir dari produk dan j asa yang dihasil kan ol eh kegiat an ekonomi pada kondisi ekonomi saat it u dan berf ungsi unt uk
memperkirakan produksi indust ri dan menghit ung int ensit as energi di sekt or indust ri dan sekt or l ainnya.
Skenario Asumsi
Data Historis
Data Sumber
Teknologi Pertumbuhan
Ekonomi Harga Komoditas
Energi Pertumbuhan
Penduduk
Kebutuhan Energi: Sektoral dan Regional
Model Kebutuhan Energi
BPPT ‐ MEDI
Fungsi Obyektif
MARKAL
Model Optimasi
Optimasi Penyediaan Energi
Gambar 3. 1 Hubungan ant ara Model MEDI dengan Model MARKAL 3. 2 Proyeksi Kebut uhan Energi
Pada model proyeksi kebut uhan energi di masa depan dit erapkan asumsi- asumsi sebagai berikut :
- Konsumen energi akhir
end-use
t erdiri dari 5 l ima sekt or, yakni: indust ri, rumah t angga, t ransport asi, komersial , dan l ainnya.
- Pembagian sekt or indust ri menj adi sub sekt or makanan, t ekst il , kayu, kert as, kimia, non-l ogam, l ogam, permesinan dan l ainnya.
- Pembagian sekt or t ransport asi berdasarkan kendaran dan moda t ransport asi di sekt or t ransport asi darat , l aut , dan udara, yakni: t aksi,
mobil pribadi, bus, t ruk, sepeda mot or, keret a api penumpang, keret a api barang, ASDP, angkut an ant ar pul au, dan t ransport asi udara.
- Sekt or l ainnya t erdiri dari sub sekt or: pert anian, konst ruksi, dan pert ambangan,
- Wil ayah nasional t erdiri dari 7 sub wil ayah, yakni: Sumat era, Jawa bagian Barat , Jawa bagian Tengah, Jawa bagian Timur t ermasuk Bal i,
Kal imant an, Sul awesi, dan pul au l ainnya. - Proyeksi kebut uhan energi dil akukan dengan pendekat an energi f inal dan
int ensit as.
Out look Energi Indonesia 2010
16
- Nil ai int ensit as konst an sel ama t ahun proyeksi unt uk semua j enis energi, kecual i minyak t anah, LPG di sekt or indust ri dan rumah t angga, sert a
l ist rik di sekt or rumah t angga. - Nil ai int ensit as minyak t anah, LPG, dan l ist rik di sekt or-sekt or pada but ir
sebel umnya disesuaikan dengan kebij akan konversi penggunaan minyak t anah.
- Pada model kebut uhan energi t ahap awal , dist ribusi permint aan energi wil ayah dil akukan berdasarkan rasio nil ai PDRB t erhadap nil ai PDB.
- Proporsi pert umbuhan sekt oral PDB PDRB t erhadap t ot al pert umbuhan PDB PDRB sesuai dengan hasil proyeksi.
- Penggerak
demand
di sekt or indust ri, sekt or komersial , sekt or l ainnya, dan sebagian sekt or t ransport asi t ruk, keret a api barang, t ransport asi l aut dan
udara adal ah PDB dan harga minyak. - Penggerak
demand
di sekt or t ransport asi l ainnya t aksi, mobil pribadi, bis, sepeda mot or, dan keret a penumpang dan di sekt or rumah t angga kecual i
demand
energi unt uk penerangan, adal ah j uml ah penduduk dan harga minyak.
- Penggerak
demand
energi unt uk penerangan rumah t angga adal ah rasio el ekt rif ikasi PLN.
- Bahan baku
feedstock
yang diperhit ungkan adal ah gas al am unt uk sekt or indust ri non-l ogam dan indust ri kimia.
- Ef isiensi dari t eknol ogi pengguna energi konst an sepanj ang t ahun proyeksi
Met odol ogi perhit ungan proyeksi kebut uhan energi adal ah sebagai berikut : - Mel akukan proyeksi PDB dand PDRB berdasarkan angka pert umbuhan PDB
nasional yang dit ent ukan, yakni rat a-rat a 5, 5 dan 7 per t ahun. - Proyeksi pert umbuhan penduduk nasional mengikut i proyeksi j angka
panj ang BPS sebesar 1, 36 per t ahun. - Int ensit as energi didasarkan pada dat a DESDM t ahun 2000 yang dikal ibrasi
ke t ahun 2007. a. Konsumsi energi sekt oral t ahun 2000 dihit ung berdasarkan nil ai
int ensit as t ersebut : Ket erangan:
E
: Konsumsi Permint aan energi
I
: Int ensit as
V
: Val ue Added
i
: Sekt or
j
: Komponen pengguna energi b. Perhit ungan
share
komponen pengguna energi t iap sekt or dil akukan t erhadap t ot al konsumsi energi sekt or yang t erkait .
c. Konsumsi energi komponen pengguna t iap sekt or dihit ung menggunakan dat a konsumsi energi 2007 dengan menggunakan
share
. d. Hit ung int ensit as t ahun 2007 dihi t ung menggunakan dat a PDB sekt oral
dan konsumsi energi yang t el ah dihit ung.
Out look Energi Indonesia 2010
17
Ket erangan:
E
: Konsumsi Permint aan energi
I
: Int ensit as
P
: PDB
i
: Sekt or
j
: Komponen pengguna energi e. Khusus unt uk minyak t anah, LPG di sekt or indust ri dan rumah t angga,
sert a l ist rik di sekt or rumah t angga, dat a int ensit as diperol eh dari hasil diskusi dengan pihak t erkait sepert i Dit j en Migas Depart emen ESDM.
- Perhit ungan Proyeksi Permint aan Energi Awal
Permint aan energi awal dihit ung berdasarkan persamaan:
Ket erangan: : Konsumsi permint aan energi awal
I
: Int ensit as
P
: PDB
i
: Sekt or
k
: Tahun Permint aan energi yang diperol eh bel um memperhit ungkan perubahan
harga minyak. - Pengaruh Harga Minyak
Pengaruh harga minyak t erhadap permint aan energi dit ent ukan ol eh persamaan:
Ket erangan: : Konsumsi Permint aan energi t ahun ke
k
: Konsumsi Permint aan energi awal t ahun ke
k
: Harga minyak t ahun dasar : Harga minyak t ahun ke
k γ
: Paramet er el ast isit as permint aan energi t erhadap harga Nil ai
γ
bernil ai negat if , sehingga saat harga minyak naik maka permint aan energi akan t urun dan sebal iknya. Acuan nil ai el ast isit as harga diperol eh
dari Dahl dan McDonal d 1998.
3. 3 Proyeksi Penyediaan Energi Anal isis st rat egi penyediaan energi j angka panj ang dil akukan dengan
menggunakan Model MARKAL yang mel akukan opt imisasi dengan f ungsi obyekt if meminimumkan biaya sist em t ot al . Model ini menggunakan konsep
biaya ekonomis dal am mengopt imasi penyediaan energi. Biaya sist em t ot al dihit ung dengan men-
discount
membawa sel uruh biaya ke t ahun dasar at au saat dimul ainya kurun wakt u kegiat an yang dianal isis.
Pemil ihan penggunaan Model MARKAL dal am kaj ian ini dimaksudkan unt uk mendapat kan st rat egi penyedian energi yang opt imal dengan memperhat ikan
Out look Energi Indonesia 2010
18
pert umbuhan ekonomi dan kebut uhan energi di semua sekt or, sert a mempert imbangkan kendal a t ekno-ekonomi t erhadap pil ihan sumber energi,
t eknol ogi proses at au konversi energi, dan t eknol ogi pemanf aat an akhir
end- use demand technology
. Dal am apl ikasinya, Model MARKAL l ebih menekankan pada konsumsi energi yang masuk pada peral at an pengguna energi. Hal ini
dimaksudkan agar konsumsi energi yang masuk peral at an pengguna energi dapat dikompet isikan dengan j uml ah yang sama dal am memenuhi permint aan
energi akhir
end-use energy demand
. Sumber energi dan t eknol ogi yang dimasukkan dal am model mel iput i besarnya
cadangan energi f osil dan non-f osil , biaya penambangan energi f osil dan non-f osil , proses kil ang minyak, LNG
plant
, LPG
plant
,
briquette plant
, pipa minyak, t anker, pipa gas, t ruk pengangkut bat ubara, keret a api, dan kapal
l aut , LNG
receiving
t erminal , SPBU dan SPBG, konversi pembangkit l ist rik, dist ribusi, dan t ransmisi, dan peral at an pengguna akhir t ungku, ket el uap,
kendaraan, kompor. Dal am mel akukan opt imasi model akan dihasil kan sej uml ah kel uaran, sepert i
harga bayangan
shadow price
unt uk set iap j enis bahan bakar, kapasit as t erpasang unt uk set iap j enis t eknol ogi, konsumsi energi, produksi energi, dan
keseimbangan energi secara menyel ur uh. Harga bayangan dapat digunakan sebagai dasar unt uk menent ukan biaya produksi
opportunity cost
dari set iap bahan bakar yang ada dal am sist em. Apabil a penyediaan bahan bakar berada
dal am j uml ah yang t ak t erbat as, harga bayangan akan sama dengan t ot al biaya penambangan bahan bakar t ersebut at au biaya input .
3. 4 Model dan Kasus Dal am mel akukan proyeksi kondisi ener gi di masa mendat ang digunakan 2
dua buah model , yakni model BPPT-MEDI unt uk memperkirakan besarnya kebut uhan energi dan model MARKAL unt uk menent ukan al okasi penyediaan
sumberdaya energi dan t eknol ogi secara opt imal berdasarkan f ungsi obyekt if biaya minimum.
Model MARKAL dit erapkan menggunakan berbagai asumsi dan acuan dal am mel akukan opt imisasi penyediaan energi. Unt uk mengkaj i pemanf aat an
t eknol ogi energi dal am mendukung t ercapainya ket ahanan energi nasional secara berkel anj ut an maka dil akukan anal isis menggunakan dua skenario.
Kedua skenario t ersebut adal ah skenario rendah yang mengasumsikan pert umbuhan PDB sebesar 5, 5 per t ahun dan skenario t inggi yang
mengasumsikan pert umbuhan PDB sebesar 7 per t ahun. Unt uk set iap skenario dianal isis unt uk harga minyak ment ah rendah sebesar 60 barel dan
harga minyak t inggi sebesar 90 barel . Unt uk sel anj ut nya kasus yang dianal isis dinamakan sebagai berikut :
•
Kasus R60 : menyat akan skenario rendah dengan harga minyak rendah dan
unt uk sel anj ut nya disebut kasus dasar
•
Kasus R90: menyat akan skenario rendah dengan harga minyak t inggi
•
Kasus T60: menyat akan skenario t inggi dengan harga minyak rendah, dan
Out look Energi Indonesia 2010
19
•
Kasus T90: menyat akan skenario t inggi dengan harga minyak t inggi.
Pemodel an kebut uhan energi yang mengakomodasi perubahan harga minyak menyebabkan t erj adinya penyusut an permint aan pada harga minyak t inggi
dan pert ambahan permint aan pada harga minyak rendah. Dengan demikian, keempat kasus yang dikaj i R60, R90, T60, dan T90 merupakan empat buah
kasus kebut uhan energi yang dikaj i pada
Outlook
Energi Indonesia 2010. Keempat kasus t ersebut berkorel asi l emah dal am sebab-akibat korel asi t idak
menj amin hubungan sebab-akibat sat u sama l ainnya. 3. 4. 1 Kasus Dasar
A. Tahun dasar Tahun dasar adal ah t ahun yang digunakan sebagai acuan awal pada model .