Out look Energi Indonesia 2010
159
100 200
300 400
500 600
700 800
900
R60 T60 R60 T60 R60 T60 R60 T60 R60 T60 R60 T60 R60 T60 R60 T60 R60 T60 R60 T60
2007 2010
2015 2020
2025 2030
2010 2015
2020 2025
2030
T W
h
PLTA PLTD
PLTG PLTM
PLTP PLTUB
PLTU MG
PLTGU PUMP
STORAGE PLTSa
PLTB
Harga Minyak Tinggi
Harga Minyak Rendah
Gambar 9. 23 Produksi listrik nasional PLN dan IPP berdasarkan j enis pembangkit untuk setiap kasus
9. 5 Produksi Listrik Capt ive Power
Hasil proyeksi unt uk kasus dasar pada t ahun 2009 produksi l ist rik
capt ive power
di Indonesia adal ah sebesar 18, 5 TWh yang didominasi ol eh pembangkit berbahan bakar bat ubara 63, 6, kemudian disusul ol eh pembangkit
berbahan bakar gas 28, sedangkan pembangkit berbahan bakar minyak kurang dapat bersaing. Pada t ahun 2030 diperkirakan produksi l ist rik dari
pembangkit capt ive sedikit menurun menj adi 16, 9 TWh. Hampir sel uruh j enis pembangkit capt ive mengal ami penurunan, kecual i produksi l ist rik dari
t eknol ogi
cogenerat ion
yang t erus meningkat dengan pert umbuhan 6, 3 per t ahun. Sehingga secara t ot al , produksi l ist rik pembangkit
capt ive
t idak mengal ami penurunan secara signif ikan. Pada t ahun 2030, pangsa produksi
l ist rik t erbesar dihasil kan dari pembangkit berbahan bakar gas yait u sebesar 83, 6 produksi l ist rik sebesar 14, 1 TWh, sedangkan pangsa pembangkit
berbahan bakar bat ubara mengal ami penurunan menj adi 8, 8. Apabil a pert umbuhan PDB l ebih t inggi dit erapkan, pengaruhnya t erl ihat dari
naiknya produksi l ist rik t ot al
capt ive power
sekit ar 8 dibandingkan kasus dasar menj adi 18, 2 TWh pada t ahun 2030. Kenaikan produksi dihasil kan ol eh
pembangkit berbahan bakar gas dan bat ubara, masing-masing sebesar 11, 2 dan 14, 9 dibandingkan kasus dasar.
Pada kasus dengan harga minyak t inggi kasus R90 dan T90, perubahan yang t erj adi t idak t erl al u signif ikan j ika di bandingkan dengan kasus harga minyak
rendah. Tot al produksi l ist rik pada kasus harga minyak t inggi t urun sekit ar
Out look Energi Indonesia 2010
160
3, 3-5, 2 dibandingkan kasus harga minyak rendah, dengan konf igurasi yang rel at if sama.
9. 6 Konsumsi Bahan Bakar Pembangkit 9. 6. 1 Pembangkit PLN dan IPP
Konsumsi bahan bakar pembangkit l ist rik PLN dan IPP pada t ahun 2009 unt uk kasus R60 harga minyak ment ah 60 barel dan pert umbuhan PDB 5, 5 per
t ahun didominasi ol eh bahan bakar bat ubara dengan pangsa sekit ar 52 at au l ebih dari 143 j ut a SBM, kemudian diikut i ol eh bahan bakar gas dan minyak
dengan pangsa masing masing sebesar 20 at au sebesar 54, 4 j ut a SBM dan 17 47 j ut a SBM, sedangkan sisanya diisi ol eh hidro 6 dan panas bumi 5.
Khusus mengenai pemanf aat an bahan bakar f osil , pada t ahun 2009 t ersebut konsumsinya adal ah sebesar 245, 4 j ut a SBM dan meningkat menj adi 979, 8 j ut a
SBM pada akhir periode st udi at au t umbuh sebesar 6, 8 per t ahun. Penggunaan bahan bakar f osil ini diprediksi sel ama masa periode st udi
didominasi ol eh bat ubara. Adapun penggunaan bahan bakar nabat i unt uk pembangkit l ist rik, khususnya biodiesel , mul ai digunakan pada t ahun 2008
sebesar 0, 042 j ut a SBM. Nil ai t ersebut merupakan 0, 1 dari sel uruh penggunaan minyak sol ar unt uk pembangkit l ist rik, sesuai dengan pent ahapan
kewaj iban minimal pemanf aat an biodiesel yang dicanangkan pemerint ah. Pada t ahun 2030 diperkirakan konsumsi bi odiesel t ersebut akan mencapai 0, 3
j ut a SBM at au t umbuh sebesar 5 per t ahun. Gambar 9. 24 menyaj ikan prakiraan konsumsi bahan bakar f osil pembangkit PLN dan IPP sesuai kasus
dasar R60.
Gambar 9. 24 Konsumsi bahan bakar fosil pembangkit PLN dan IPP untuk kasus dasar
Pada t ahun 2010 diperkirakan beberapa pembangkit program pembangkit berbahan bakar bat ubara 10 GW t ahap pert ama mul ai beroperasi dan hal ini
akan merubah komposisi bahan bakar yang dibut uhkan. Jenis bahan bakar bat ubara misal nya, pangsanya akan naik menj adi l ebih dari 66 at au sebesar
Out look Energi Indonesia 2010
161
208 j ut a SBM. Sedangkan konsumsi bahan bakar minyak pangsanya t urun drast is menj adi sekit ar 4 13, 4 j ut a SBM dan bahan bakar gas mempunyai
pangsa dikisaran 18 55 j ut a SBM. Kemudian pemanf aat an panas bumi pada t ahun yang sama akan mencapai 4, masih l ebih rendah dibanding peranan
hidro unt uk pembangkit yang mencapai 7. Pada t ahun 2030 diproyeksikan konsumsi bahan bakar bat ubara akan l ebih mendominasi konsumsi bahan
bakar pembangkit , baik PLN maupun IPP, dengan pangsa mel ebihi 72 883, 7 j ut a SBM. Bahan bakar gas, karena ket erbat asan pasokan, pemanf aat annya
hanya sebesar 7, j auh l ebih rendah dari panasbumi yang dapat mencapai 16, 5. Sedangkan pemanf aat an hidro unt uk pembangkit pada t ahun 2030
t ersebut diperkirakan sekit ar 3 dari kesel uruhan bahan bakar yang digunakan. Adapun konsumsi bahan bakar minyak diprediksi t idak l ebih dari
1. Unt uk pemanf aat an energy t erbarukan l ainnya, sepert i biomasa sampah rumah t angga dan angin, pangsanya masih sangat kecil , hanya sebesar 0, 3.
Gambar 9. 25 menyaj ikan bauran konsumsi bahan bakar pembangkit PLN dan IPP unt uk kasus dasar.
Gambar 9. 25 Bauran bahan bakar pembangkit PLN dan IPP unt uk kasus dasar
Pada kasus T60 pert umbuhan PDB 7 per t ahun dan harga minyak t et ap 60 barel , dampak yang t erj adi t erhadap perubahan komposisi bahan bakar
yang dibut uhkan ol eh pembangkit l ist rik t erl ihat dengan nyat a, bil a dibandingkan dengan R60. Perubahan t erj adi pada penggunaan bat ubara dan
panas bumi, t erut ama set el ah t ahun 2010. Perubahan yang t erl ihat adal ah kenaikan pemanf aat an panas bumi dan konsumsi bat ubara sekit ar 5-19.
Sel anj ut nya unt uk kasus R90, t erj adi sedikit perubahan pada penggunaan bahan bakar minyak dan t erl ihat adanya kenaikan pemanf aat an panas bumi,
t erut ama periode 2012-2030. Kemudian pada kasus T90 PDB 7 per t ahun,
Out look Energi Indonesia 2010
162
minyak ment ah 90 barel konsumsi bahan bakar f osil maupun penggunaan energi t erbarukan meningkat dibanding kasus R90. Unt uk penggunaan
bat ubara pemanf aat annya meningkat sekit ar 9-20. Begit u j uga unt uk energy t erbarukan, pemanf aat annya naik dikisaran 4-13 dibanding kasus
R90. Hal ini t erj adi sebagai konsekwensi dari meningkat nya produksi l ist rik nasional , unt uk memenuhi kenaikan permint aan l ist rik masyarakat .
Secara kesel uruhan, pada akhir periode st udi 2030, pangsa t erbesar konsumsi bahan bakar unt uk pembangkit adal ah unt uk penggunaan bat ubara
70-72 dan pemanf aat an panas bumi 16-18. Hal ini t erj adi pada semua kasus, baik it u R60, R90, T60, maupun T90.
9. 6. 2