3. 2. Kasus Lainnya A. Minyak bumi

Out look Energi Indonesia 2010 67

C. Minyak total Produksi minyak t ot al adalah penj umlahan produksi minyak bumi dan produksi

kilang BBM dan non BBM. Pada kasus dasar, produksi minyak t ot al sel ama kurun wakt u dari t ahun 2009-2030 menur un dengan laj u penurunan 6, 7 pert ahun. Sement ara it u, impor minyak t ot al meningkat dengan laj u peningkat an 4, 95 per t ahun. Ekspor minyak t ot al adalah penj umlahan ekspor minyak bumi, dit ambah ekspor produk kilang, baik BBM dan ekspor non BBM. Ekspor produk kilang minyak t erut ama dalam bent uk non BBM. Ekspor minyak t ot al menurun dengan laj u penurunan 8, 47 pert ahun. Gambar 6. 6 memperlihat kan perkiraan produksi, impor dan ekspor, sert a konsumsi minyak t ot al unt uk kasus dasar. ‐300 ‐150 150 300 450 600 750 900 2007 2010 2015 2020 2025 2030 Ju ta B a rr e l Produksi Impor Ekspor Konsumsi Gambar 6. 6 Prakiraan produksi, impor, ekspor dan konsumsi minyak total Dari Gambar 6. 6 t erlihat bahwa def isit pasokan minyak t ot al akan meningkat dengan laj u peningkat an 15, 58 per t ahun. Kondisi ini menggambarkan bahwa peran BBN masih kurang besar unt uk mengurangi impor. Melihat pada besarnya j umlah def isit t ersebut , peran BBN dan bahan bakar sint et is dari pencairan bat ubara perlu digiat kan. BBN pada harga minyak ment ah 60 barel t elah layak secara ekonomi unt uk dikembangkan. Sement ara it u, bahan bakar sint et is dari pencairan bat ubara pada harga minyak ment ah 60 barel bel um layak secara ekonomi unt uk dikembangkan.

6. 3. 2. Kasus Lainnya A. Minyak bumi

Sesuai dengan kasus dan skenario yang dipilih, maka pasokan maupun konsumsi minyak ment ah dan BBC berubah unt uk mendapat kan hasil yang opt imal . Tingkat PDB dan Harga minyak bumi akan berpengaruh t erhadap pasokan minyak bumi. PDB yang rendah 5, 5 menyebabkan kondisi perekonomian menj adi kurang berkembang, bila dibandingkan dengan PDB yang t inggi 7. Selanj ut nya, meni ngkat nya harga minyak bumi dari 60 Out look Energi Indonesia 2010 68 barel menj adi 90 barel semakin menambah t ekanan t erhadap kegiat an ekonomi. Hal ini mengakibat kan sekt or-sekt or produksi menurunkan t ingkat produksinya. Selanj ut nya, peningkat an harga minyak bumi ini mengakibat kan penurunan pasokan minyak bumi, kondisi sebaliknya t erj adi pada saat penurunan harga minyak. Persent ase peningkat an j umlah kebut uhan minyak bumi t ahun 2030 dibandingkan dengan j umlah kebut uhan minyak bumi t ahun 2009 unt uk set iap kasus R60, R90, T60, T90 secara bert urut -t urut adalah 33, 25, 34, dan 26. Unt uk menget ahui pengaruh dari set iap kasus yang t erj adi t erhadap paramet er produksi, ekpor, impor dan kebut uhan minyak bumi dilakukan dengan menj umlahkan seluruh paramet er–paramet er t ersebut selama kurun wakt u dari t ahun 2009-2030. Selain it u j uga dilakukan dengan memperbandingan j umlah kebut uhan mi nyak ment ah t iap t ahunnya selama kurun wakt u t ersebut . Pengaruh dari skenario t erhadap j uml ah produksi, ekpor, impor dan kebut uhan minyak bumi pada kasus R60, R90, T60 dan T90 selama kurun dari t ahun 2009-2030 dapat dilihat pada Tabel 6. 2 berikut ini. Tabel 6. 2 Produksi, ekspor, impor dan kebutuhan minyak bumi untuk setiap kasus Kasus Parameter R60 R90 T60 T90 Produksi Jut a Barel 4. 417 4. 417 4. 417 4. 417 Ekspor Jut a Barel 511 511 511 511 Impor Jut a Barel 5. 056 4. 646 5. 069 4. 661 Konsumsi Jut a Barel 8. 962 8. 552 8. 975 8. 567 Dari Tabel 6. 2 t erlihat bahwa unt uk semua kasus, j umlah produksi, dan j umlah ekspor minyak bumi selama kurun wakt u 2009-2030 adalah sama. Hal ini menunj ukkan bahwa t ingkat produksi dan ekspor minyak ment ah t elah mencapai t ingkat yang maksimal, sehingga t idak t erpengaruh oleh t ingkat pert umbuhan ekonomi dan perubahan harga minyak ment ah. Tingkat produksi hanya dit ent ukan oleh kesiapan peralat an produksi para pengelola t ambang, dan ekspor minyak hanya dit ent ukan oleh j enis minyak bumi yang diproduksi. Dalam mengolah minyak bumi di kilang minyak, t idak semua minyak bumi yang diproduksi spesif ikasinya sesuai dengan j enis proses yang t erdapat pada kilang yang ada. Minyak ment ah yang sesuai dengan spesif ikasi kilang minyak yang ada akan diolah menj adi BBM, sedangkan minyak ment ah yang spesif ikasinya t idak sesuai akan diekspor sehingga j umlahnya sama unt uk semua kasus. Pada Tabel 6. 2 j uga t erlihat bahwa peningkat an impor minyak bumi t erkait erat dengan peningkat an kebut uhan minyak, karena t ingkat produksi yang t et ap unt uk semua kasus yang ada. Sehingga impor minyak bumi t erbesar hingga t erkecil secara berurut an dicapai oleh T60, R60, T90 dan R90. Urut an yang sama j uga t erj adi pada kebut uhan minyak bumi. Urut an ini memberikan Out look Energi Indonesia 2010 69 inf ormasi bahwa perubahan harga minyak bumi lebih berpengaruh dari pada perubahan laj u pert umbuhan ekonomi. Pada minyak bumi, kebut uhan adalah set ara dengan produksi dikurangi ekspor dit ambah impor. Def inisi ini berlaku pada kurun wakt u 2007-2016, t et api pada t ahun 2017-2030 kebut uhan hanyalah set ara dengan produksi dit ambah impor. Perbandingan j umlah kebut uhan minyak ment ah dari set iap kasus set iap t ahunnya dapat dilihat pada Gambar 6. 7. Gambar 6. 7 Prakiraan kebutuhan minyak mentah setiap kasus Dari Gambar 6. 7 t ersebut dapat dilihat bahwa ant ara t ahun 2007-2012 j umlah kebut uhan minyak bumi adalah sama unt uk semua kasus. Pada saat t ersebut , kebut uhan minyak bumi disesuaikan dengan kemampuan kil ang yang ada unt uk memproduksi BBM. Pada t ahun 2013 t erj adi penambahan kapasit as kilang, sehingga t erj adi variasi dalam kebut uhan minyak bumi sebagai akibat perbedaan t ingkat pert umbuhan ekonomi maupun perbedaan harga minyak. Pada kasus harga minyak bumi yang rendah R60 dan T60 kebut uhan minyak ment ahnya lebih banyak dari pada kasus harga minyak bumi yang t inggi R90 dan T90, hal ini t erkait kecenderungan konsumen unt uk melakukan penghemat an ket ika harga energi meningkat . Selanj ut nya pada Gambar ini j uga t erlihat bahwa peningkat an laj u pert umbuhan PDB t idak t erlalu berpengaruh t erhadap perubahan kebut uhan minyak bumi, dimana kurva T60 berhimpit dengan R60, sedangkan kurva T90 berhimpit dengan R90. Secara umum pemakaian minyak BBM sangat lah disukai karena kemudahan dalam pemakaiannya, sehingga cenderung digunakan secara opt imal ol eh konsumennya. Oleh sebab it u peningkat an maupun penurunan laj u pert umbuhan t idak sert a membuat konsumen merubah pola pemakaian minyak yang ada. Out look Energi Indonesia 2010 70

B. BBC Pengaruh t ingkat PDB dan Harga minyak ment ah akan memberikan pengaruh