8 Kasus Nuklir Terbat asnya pasokan minyak dan gas, disamping harganya yang t erus

Out look Energi Indonesia 2010 166 Pada kasus pert umbuhan PDB rendah namun harga minyak ment ah 90 barel R90, t erj adi penurunan t ambahan kapasit as, karena berkurangnya demand l ist rik masyarakat . Sebal iknya pada kasus pert umbuhan PDB yang sama t et api harga minyak 60 barel T90, t ambahan kapasit as pembangkit yang t erj adi l ebih t inggi dibanding kasus R90, karena naiknya permint aan l ist rik yang dipicu ol eh l aj u pert umbuhan perekonomian yang l ebih t inggi. Gambar 9. 36 menyaj ikan prakiraan t ambahan kapasit as pembangkit PLN dan IPP kumul at if wil ayah l uar Jawa Bal i unt uk semua kasus sel ama periode 2008-2030.

9. 8 Kasus Nuklir Terbat asnya pasokan minyak dan gas, disamping harganya yang t erus

meningkat , maka sumberdaya energi yang t ersedia dan mempunyai biaya pembangkit an yang rendah adal ah bat ubara. Hal ini menj adi permasal ahan, karena bat ubara merupakan sumber pencemaran, baik l okal maupun gl obal . Sel ain it u pemanf aat an bat ubara t ersebut membut uhkan penyediaan sarana dan prasarana sepert i, pel abuhan pengiriman, pel abuhan penerimaan, l ahan penimbunan st rorage bat ubara dan abu, sert a sarana pencegahan pencemaran sepert i penyaring debu cycl on, bag f it er, as precipit at or , de- Nit rif ikasi de-Nox dan de-Suf urisasi de-Sox bil a kandungan sul f ur pada bat ubara t inggi. Mengingat pul au Jawa mempunyai kepadat an penduduk, indust ri dan penggunaan energi yang t inggi, maka masal ah sarana dan l ingkungan akan membat asi penggunaan bat ubara. Dengan gambaran bahwa penggunaan PLTU bat ubara di wil ayah Jawa-Bal i t erbat as, maka perl u dianal isis penggunaan al t ernat if t eknol ogi pembangkit an kapasit as besar l ainnya sepert i PLTN. Penerapan t eknol ogi PLTN di Indonesia perl u memperhat ikan aspek-aspek yang berkait an dengan aspek t eknis, aspek sosial l ingkungan dan aspek pol it is. Dari segi t eknis, maka dipil ih suat u t eknol ogi yang mempunyai keamanan operasi t inggi, sedangkan dari aspek pol it is dipil ih t eknol ogi yang sesuai dengan t uj uan nasional . Unt uk Indonesi a dit ent ukan pembangkit l ist rik yang dapat dikat egorikan t eknol ogi unt uk t uj uan damai, dal am hal ini PLTN yang t ermasuk dal am reakt or air ringan l ight wat er react or . Teknologi yang masuk kat egori ini ant ara l ain PWR, APWR, dan BWR. Unt uk mel ihat prospek bil a pembangkit l ist rik t enaga nukl ir dimanf aat kan sebagai sal ah sat u j enis pembangkit dal am sist em kel ist rikan di Indonesia, maka perl u dianal isis kesel uruhan sist em pembangkit an di Indonesia, t erut ama wil ayah Jawa Bal i. Arah dan t uj uan anal isis ini adal ah unt uk mel ihat j enis dan kapasit as pembangkit mana yang akan t erpengaruh ol eh pemanf aat an PLTN t ersebut . Sebagaimana kit a ket ahui, bahwa sepert i umumnya pembangkit uap l ainnya, PLTN akan beroperasi pada beban dasar. Pembangkit ini mempunyai biaya invest asi yang rel at if t inggi, t et api biaya operasinya rel at if rendah, ol eh karena it u PLTN perl u beroperasi pada f akt or pembebanan yang t inggi 0, 7– 0, 9 dan bekerj a sebagai pembangkit beban dasar. Kondisi ini menunj ukkan bahwa persaingan ut ama PLTN ial ah PLTU bat ubara at au pembangkit l ain yang beroperasi di beban dasar sepert i PLTP. Sel anj ut nya dal am dat abase Markal Out look Energi Indonesia 2010 167 ini, biaya invest asi dari PLTU bat ubara yang dipert imbangkan adal ah t anpa memperhit ungkan biaya ekst ernal it as. Sel ain it u j uga biaya invest asi PLTN yang dipert imbangkan t idak memasukkan biaya dekomisioning dan biaya penanganan l imbah. Pada saat pert umbuhan PDB t inggi 7 per t ahun dan harga minyak 90 barel , maka PLTN diperhit ungkan akan masuk dal am sist em kel ist rikan di Jawa-Bal i sekit ar wil ayah Jawa Tengah pada t ahun 2020 dengan kapasit as 1 GW. Pada t ahun 2020 t ersebut diprediksi t eknol ogi PLTN akan mempunyai pangsa 1, 1 dari kesel uruhan kapasit as t ot al pembangkit nasional yang sebesar 88, 1 GW. Sedangkan pembangkit berbahan bakar bat ubara masih t et ap mendominasi dengan pangsa sebesar 52. Adapun pembangkit berbahan bakar panas bumi PLTP diproyeksikan mempunyai pangsa sekit ar 8, 7, PLTA dan t eknol ogi pump st orage masing-masing mempunyai pangsa 6, 5 dan 3, 3. Sisanya diisi ol eh t eknol ogi PLTGU 18, 2, t eknol ogi PLTG dan PLTU, baik berbahan bakar minyak maupun gas, dengan pangsa 8, 1. Sel ain it u t eknol ogi pembangkit berbahan bakar energi t erbarukan l ainnya, sepert i pembangkit l ist rik berbasis biomasa sampah dan pembangkit l ist rik t enaga angin, diperkirakan akan mempunyai pangsa sebesar 0, 15 at au sebesar 0, 13 GW. Pada t ahun 2030 diperkirakan pangsa PLTN akan naik menj adi 2, 1, sedangkan PLTP akan naik signif ikan menj adi 14. Kemudian unt uk pembangkit bat ubara diprediksi t et ap akan mempunyai pangsa t erbesar, dikisaran 60. Pada t ahun 2030 t ersebut , t ot al kapasit as t erpasang pembangkit di Indonesia adal ah sebesar 143 GW. Gambaran mengenai hal t ersebut diat as disaj ikan pada Gambar 9. 29. 20 40 60 80 100 120 140 160 2007 2010 2015 2020 2025 2030 G W PLTUB PLTU ‐PLTG MG PLTGU PLTD PLTA PLTP PLTM PUMP STORAGE PLTN PLTSa PLTB Gambar 9. 29 Pembangkit listrik nasional pada kasus nuklir Dari segi bauran bahan bakar, pada t ahun 2020 ada sedikit perubahan konf igurasi, dimana energi nukl ir akan mempunyai pangsa 1, 3. Bat ubara t et ap mendominasi dengan pangsa 69, 5, diikut i ol eh gas dan panas bumi masing masing mempunyai pangsa 12, hidro sebesar 4, 5 dan BBM sekit ar 1, 2. Sedangkan pemanf aat an biomasa sampah dan t enaga angin diprediksi hanya sebesar 0, 2. Adapun biodiesel pemanf aat annya masih sangat kecil , hanya 0, 01. Sepul uh t ahun kemudian diperkirakan pangsa energi nukl ir naik menj adi 2, 4. Hal ini akan mempengaruhi bahan bakar bat ubara, dimana Out look Energi Indonesia 2010 168 pangsanya sedikit t urun menj adi 69. Sel anj ut nya pemanf aat an energi t erbarukan panas bumi, biomasa, angin naik cukup signif ikan menj adi 17, 5. Adapun pemanf aat an hidro t et ap dikisaran 4, 5. Kemudian penggunaan BBM diprediksi hanya mencapai 0, 7, j auh l ebih rendah bil a dibandingkan dengan gas yang mencapai 6. Gambar 9. 30 Bauran bahan bakar dengan memperhitungkan PLTN 9. 9 Kasus RUPTL 9. 9. 1 Wilayah Jawa Bali A. Kapasitas pembangkit Permint aan energi l ist rik di suat u negara sel ain dipengaruhi ol eh pert umbuhan ekonomi, j uga dipengaruhi ol eh program el ekt rif ikasi. Mengingat rasio el ekt rif ikasi nasional masih rendah, baru mencapai 60, 9 pada t ahun 2007, maka PLN dal am RUPTL berencana meningkat kan rasio el ekt rif ikasi hingga mencapai 97, 3 pada t ahun 2018. Konsekwensinya, prakiraan kebut uhan l ist rik unt uk sist em Jawa Bal i periode 2009–2018 akan t umbuh sebesar 9. 2 pert ahun. Dengan demikian hal ini akan mengakibat kan prakiraan kapasit as t ot al pembangkit kasus RUPTL l ebih t inggi dibanding kasus R60. Hasil prakiraan kapasit as pembangkit l ist rik PLN maupun IPP sel ama kurun wakt u 2009-2030 di wil ayah Jawa, menurut kasus RUPTL, mengal ami l aj u pert umbuhan sebesar 8, 5 per t ahun dari 26, 2 GW t ahun 2009 menj adi 145 GW t ahun 2030. Laj u pert umbuhan t ersebut l ebih t inggi dibanding kasus R60 yang sebesar 6, 8 per t ahun. Sel ama masa periode st udi, pangsa PLTU bat ubara menunj ukkan kenaikan yang signif ikan, dari 42 pada t ahun 2009 Out look Energi Indonesia 2010 169 menj adi 68 pada t ahun 2030. Hal yang sama t erj adi pada pembangkit energi t erbarukan PLTP, dari pangsa hanya sebesar 4 2009 meningkat sangat t inggi menj adi 12 2030. Sedangkan unt uk pembangkit j enis PLTU dan PLTG, baik berbahan bakar gas maupun minyak, pada t ahun 2030 t ersebut mempunyai pangsa sebesar 4. Adapun pembangkit j enis PLTGU mempunyai pangsa sama dengan PLTP, yait u sebesar 12. Kemudian unt uk PLTA dan t eknol ogi pump st orage masing-masing mempunyai pangsa 2. Terakhir t eknol ogi pembangkit berbasis biomasa sampah, diperkirakan akan mempunyai pangsa sebesar 0, 2. Gambaran secara menyel uruh hal ini dapat dil ihat pada Gambar 9. 31. 20 40 60 80 100 120 140 160 2007 2010 2015 2020 2025 2030 G W Tahun PLTUB PLTU MG PLTG MG PLTGU PLTD PLTA Pump Storage PLTP PLTSa Gambar 9. 31 Kapasitas pembangkit PLN dan IPP wilayah Jawa untuk kasus RUPTL B. Produksi pembangkit Produksi l ist rik dari pembangkit yang berada di wil ayah Jawa Bal i sel ama kurun wakt u 21 t ahun akan t umbuh rat a-rat a sebesar 8, 7 per t ahun, dari 124, 7 TWh t ahun 2009 menj adi 708, 1 TWh t ahun 2030. Pada t ahun 2030 diprediksi l ebih dari 71 l ist rik yang dihasil kan akan berasal dari pembangkit berbahan bakar bat ubara. Sedangkan pembangkit berbahan bakar energi t erbarukan PLTP dan pembangkit l ist rik t enaga sampah PLTSa akan mempunyai pangsa mendekat i 18 . Adapun pembangkit berbasis hidro hanya mempunyai pangsa sekit ar 2. Kemudian unt uk pembangkit berbahan bakar gas pangsanya dikisaran 8. Sisanya diisi ol eh pembangkit berbahan bakar minyak. Hal ini sel engkapnya dapat dil ihat pada Gambar 9. 32. Out look Energi Indonesia 2010 170 100 200 300 400 500 600 700 800 2007 2010 2015 2020 2025 2030 T W h Tahun PLTUB PLTU MG PLTG MG PLTGU PLTD PLTA Pump Storage PLTP PLTSa Gambar 9. 32 Produksi listrik pembangkit PLN dan IPP wilayah Jawa untuk kasus RUPTL 9. 9. 2 Wilayah Luar Jawa Bali A. Kapasitas pembangkit