2 Penyediaan Gas Bumi Gas bumi mempunyai pot ensi yang cukup baik, dat a pada t ahun 2008 3 Penyediaan Batubara Pot ensi bat ubara Indonesia cukup besar yait u pada awal t ahun 2009

Out look Energi Indonesia 2010 9 2. 2. 2 Penyediaan Gas Bumi Gas bumi mempunyai pot ensi yang cukup baik, dat a pada t ahun 2008 menunj ukkan pot ensi gas bumi sebesar 170 TSCF dan dengan produksi gas bumi sebesar 2, 9 TSCF 193 j ut a SBM per t ahun gas bumi akan dapat diproduksi sampai 63 t ahun. Pada t ahun 2008 produksi LNG sebanyak 20, 58 j ut a t on yang keseluruhannya diekspor. Pada t ahun it u produksi LPG sebanyak 1, 69 j ut a t on dimana 0, 91 dihasil kan kil ang gas dan 0, 78 dihasilkan oleh kil ang minyak. Konsumsi LPG t ahun 2008 sebesar 15, 7 j ut a SBM at au 2, 108 j ut a t on, yang dipenuhi dari produksi dalam negeri dit ambah impor sej uml ah 0, 418 j ut a t on. Pada t ahun 2007 konsumsi LPG sej uml ah 1, 278 j ut a t on sehingga t erl ihat adanya penambahan sej uml ah 0, 830 j ut a t on at au 65 ant ara 2007 dan 2008. Pada t ahun 2008 gas bumi selain unt uk produksi LNG, produksi LPG dan diekspor dal am bent uk gas bumi sej uml ah 329 BSCF, j uga dimanf aat kan unt uk pembangkit an t enaga l ist rik sebesar 221 BSCF, kil ang minyak sebesar 30 BSCF, indust ri sebesar 506 BSCF dan gas kot a sebesar 211 BSCF, sement ara sekit ar 114 dibakar f l ar ed. Ant ara t ahun 2000 sampai 2008 t erl ihat bahwa t erj adi penurunan dal am ekspor LNG sement ara konsumsi gas dal am negeri cenderung meningkat , khususnya konsumsi LPG dan gas unt uk indust ri. Unt uk j angka panj ang konsumsi gas dalam negeri akan t idak mampu dipenuhi bil a ekspor t idak dikurangi. Kondisi ini memberikan suat u gambaran hal yang mungkin t erj adi dimasa mendat ang yait u : • Ekspor LNG dihent ikan set el ah kont rak berakhir. • Konsumen dalam negeri akan menggunakan gas baik dit ranspor melalui pipa maupun LNG, yang berart i harus dibangun j aringan pipa ant ara wilayah produksi gas dengan pusat beban konsumen at au membangun LNG pl ant dan f asilit as regasif ikasi LNG di lokasi konsumen. 2. 2. 3 Penyediaan Batubara Pot ensi bat ubara Indonesia cukup besar yait u pada awal t ahun 2009 sumberdayanya mencapai 104, 8 mil yar t on sement ara cadangan t erbukt i bat ubara sebesar 18, 8 mil yar t on yang dapat dimanf aat kan sel ama 83 t ahun produksi. Pada t ahun 2008 diproduksi bat ubara uap sej umlah 226 j ut a t on, dimana sej uml ah 69 j ut a t on dimanf aat kan di dal am negeri dan 160 j ut a t on di ekspor. Dari sej uml ah 69 j ut a t on t ersebut , konsumen t erbesar adal ah pembangkit l ist rik sej uml ah 31 j ut a t on, keramik dan semen sej umlah 6, 8 j ut a t on, indust ri kert as sebesar 1, 3 j ut a t on, besi baj a sebesar 0, 37 j ut a t on dan lain-lain pengguna sej umlah 29 j ut a t on. Mengingat pot ensi sumberdaya minyak dan gas bumi yang cenderung menurun, maka di masa mendat ang bat ubara akan memegang peranan yang sangat besar, baik unt uk pembangkit an list rik maupun pemanf aat an di indust ri. Dari O ut l ook Energi Indonesia 2009, PTPSE-BPPT kasus dasar, diperkirakan pada t ahun 2025 produksi bat ubara mencapai sekit ar 377 j ut a t on bila ekspor dibat asi 150 j ut a t on per t ahun at au konsumsi dalam negeri mencapai sekit ar 227 j ut a t on per t ahun dimana konsumsi t erbesar adal ah pembangkit l ist rik di Out look Energi Indonesia 2010 10 pulau Jawa. Kondisi ini akan memerlukan ket ersediaan inf rast rukt ur sarana dan prasarana bat ubara yang memadai, mulai al at t ranspor, pelabuhan pengirim dan penerima, lokasi pembangkit sampai area pembuangan abu t erbang, sert a dampak lingkungan yang dit imbulkan oleh pembakaran bat ubara sej uml ah t ersebut diat as. Hal ini akan mendorong dil aksanakannya ef isiensi dal am t ransport asi bahan bakar, mel al ui coal upgr adi ng, coal l i quef act i on maupun mi ne mout h power pl ant . 2. 2. 4. Pemanfaatan Sumberdaya Energi Terbarukan Pot ensi energi t erbarukan di Indonesia cukup besar. Panas bumi dengan pot ensi sebesar sekit ar 27, 6 GWe dinyat akan sebagai pot ensi yang t erbesar di dunia. Dari pot ensi diat as, pot ensi sumberdaya adal ah sebesar sekit ar 13, 1 GWe dan t ot al cadangan sebesar 14, 5 Gwe. Cadangan t ersebut t erdiri at as cadangan t erduga pr obabl e sebesar 11, 2 GWe, cadangan mungkin possi bl e sebesar 1 GWe dan cadangan t erbukt i pr oven sebesar 2, 3 Gwe. Sement ara it u pemanf aat an unt uk pembangkit an l ist rik mencapai 1. 050 MW. Pot ensi t enaga air sebesar 75, 6 GW dengan pemanf aat an mencapai 4, 2 GW, pot ensi mikrohidro sebesar 450 MW dan t el ah dimanf aat kan sej umlah 84 MW, t enaga angin dan t enaga surya yang cukup besar, sement ara pot ensi biomasa sebesar 49 GWe dan baru dimanf aat kan sebesar 0, 3 GW. Pengembangan bahan bakar nabat i baik bioet anol maupun biodiesel saat ini t et ap berj alan, khususnya bioet anol dengan bahan baku t et es t ebu mol l ase dan biodiesel dengan bahan baku CPO yang sudah mencapai nilai keekonomiannya. Sedangkan biodiesel minyak j arak pagar sampai saat ini bel um mencapai nil ai keekonomiannya. Mengingat BBM di masa mendat ang makin sulit dan mahal, bioet anol maupun biodiesel akan menj adi salah sat u al t ernat if yang menarik karena sel ain t ermasuk bahan bakar yang bersih dapat menyerap t enaga kerj a di daerah yang sangat besar. Pada saat ini sedang dikembangkan pemanf aat an sampah mel alui t eknol ogi l andf i l l unt uk pembangkit list rik. Sebagai cont oh, proyek l andf i l l yang sudah dimulai adalah TPA Suwung di Gianyar Bali yang meliput i pengumpulan sampah dari wil ayah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan yang disingkat dengan SARBAGITA. Proyek yang merupakan proyek mekanisme pembangunan bersih CDM ini menghasilkan pupuk kompos, t enaga l ist rik maksimum sebesar 9, 6 MW mel al ui gas engi ne dengan bahan bakar dari gas l andf i l l sert a dari gasif ikasi dengan bahan baku sisa-sisa l andf i l l . Pot ensi t eknologi ini di Indonesia cukup baik, mengingat sampai saat ini sampah bel um t ert angani dengan baik. Dalam wakt u dekat proyek serupa akan dilaksanakan di TPA Bant ar Gebang dengan volume sampah yang 5 kali lebih banyak dibanding dengan TPA Suwung. Biomasa limbah pert anian, maupun hut an selain dari yang digunakan secara langsung sebagai bahan bakar pada boil er unt uk pembangkit list rik dan pembangkit uap unt uk proses produksi, dapat digunakan sebagai bahan baku unt uk proses gasif ikasi. Proses gasif ikasi biomasa akan menghasilkan gas bio berupa H 2 dan CO yang umum disebut synf uel . Gas yang dihasilkan ini dapat Out look Energi Indonesia 2010 11 dibakar secara langsung, at au dit ransf ormasi ke bent uk cair berupa met hanol , DME Di met hyl Et her at aupun bahan bakar minyak. Biogas ini sangat menarik dan mempunyai pot ensi dan pel uang yang sangat baik unt uk diaplikasi di masa mendat ang. 2. 3 Penyediaan Tenaga List rik Tenaga l ist rik merupakan sal ah sat u indikat or keberhasil an pembangunan, art inya int ensit as ket enagalist rikan per kapit a merupakan acuan t erhadap kemaj uan pembangunan. Pada t ahun 2000 list rik per kapit a Indonesia adalah 453, 38 kWh per kapit a, yang t erus meni ngkat menj adi 653, 93 kWh per kapit a pada t ahun 2008 at au sekit ar 4, 7 per t ahun. Pangsa pembangkit uap bat ubara sedikit meningkat t erhadap t ot al pembangkit an PLN dan pembelian dari IPP meningkat dari 36 pada t ahun 2000 menj adi 41 pada t ahun 2008, sement ara pangsa pembangkit l ain hanya sedikit berubah. Perubahan yang lebih signif ikan adalah perbandingan ant ara t enaga l ist rik yang disal urkan dari pembangkit PLN dan yang dibel i PLN dari IPP yait u 90 : 10 pada t ahun 2000 menj adi 79 : 21 pada t ahun 2008. Hal ini menggambarkan peningkat an peranan swast a dalam penyediaan t enaga list rik.

2. 3. 1 Pembangkit Tenaga Uap Pembangkit t enaga uap mempergunakan bahan bakar minyak, gas dan